Bab 26 | Selalu Bersama

108 35 1
                                    

Selamat Membaca Kisah
Perjalanan Mereka

Now playing : SMASH - Selalu Bersama

***

Bab 26 | Selalu Bersama

Lihatlah ke Langit, Langit penuh warna. Kita akan kembali tertawa

***

Sekarang Farhan Shandy dan Gilang membawa teman-teman yang lainnya menuju sebuah tempat yang mungkin sudah tidak asing lagi, yaitu sebuah tempat yang telah menjadi rahasia namun tidak bagi mereka bertiga ini adalah fakta yang di sembunyikan kepala sekolah selama ini. Dan sekarang setelah kejadian kemarin badai akhirnya berlalu begitu saja dan sekarang sebenar lagi kita akan menikmati hasilnya. Namun setelah menonton X-4s yang dimana Jeje-salah satu member itu telah kembali ke haribaan sang pencipta.

Tujuan mereka memang sampai tapi mereka malah di arahkan menuju ruang teaster yang telah di sulap menjadi bioskop mini. Mereka duduk disana masing-masing sementara itu Shandy menyiapkan sesuatu bersama dengan Gilang dan Farhan hingga tak lama dari itu lampu semua mati dan menampilkan cahaya proyektor yang akan segera menampilkan gambar.

Bukan hanya gambar, melainkan sebuah video dimana terdapat 4 anggota orang yang sama sama menggunakan kursi roda. Bukan hanya itu terlihat di belakang ada seseorang yang mendorong kursi roda itu, dan tidak berhenti sampai sana rupanya mereka melakukan dancer dengan gaya yang di sesuaikan dengan apa yang mereka konsepkan sekarang.

"Mereka adalah grup dahulu yang sering gue ceritakan. Mereka adalah grup X-4s, grup yang memang membanggakan sekolah SMAN Galaxy. Namun gara-gara kejadian di masa lalu salah satu anggotanya terkena musibah hingga kakinya mengalami hal yang sama seperti Adam," jelas Farhan.

"Dan ia itu adalah Alif. Dari grup X-4s,"

Setelah video dance mereka selesai. Ternyata video itu tidak berhenti sampai situ. Terlihat adegan yang menguras air mata, bahkan mereka semua larut dalam kesedihan yang teramat dalam. Dan seperti biasa, Gilang dan Farhan sama-sama di rootfrop sekolah. Setelah menonton video tadi mereka berdua memilih menuju tempat favorit mereka karena hati mereka sedang dalam posisi kerinduan. "Tiba-tiba gue rindu, " ungkap Farhan.


Gilang menatap mata satu sama lain dengan tatapan tidak suka, masing-masing untuk mendapatkan rasa kekesalan yang memuncak dan ternyata oh ternyata walaupun. Sudah sekian lama tidak pernah bertegur sapa lagi dengan orang tuanya karena memang sampai detik ini Farhan tidak tahu siapa keluarga sebenarnya

"Rindu sama siapa?" tanya Gilang menarik tangan Farhan.

"Sama keluarga gue. Yang tega ninggalin gue ke luar negeri hanya untuk menemui seseorang yang telah membuat kehancuran," jawab Farhan tegas.

"Sudahlah kan ada gue sama yang lainnya ada disini selalu ada buat lo," kata Gilang

"Sudahlah ini gak penting juga. Lagian permasalahan kita sudah berlalu seperti lagu jaman dulu itu. 'Badai pasti berlalu'," seru Farhan dengab berperilaku seperti biasa dengan sedikit menyanyikan lagu jaman dulu yang sedang eksis lagi.

Gilang terlihat perhatian seperti kepada Farhan membuatnya senang. Namun sebenarnya tujuan dirinya kesini adalah untuk membahagiakan kedua orangtua yang jauh disana dan mungkin dirinya tidak bisa bersama Farhan selamanya.

"Masih kepikiran sama keluarga mu di Makassar sana?" tanya Farhan dengan meniru logat nya Gilang.

"Enggak kok," tolak Gilang secara halus.

"Baiklah," jawabnya ramah

Gilang dan Farhan kembali ke tempat teman-teman lainnya karena memang waktu sudah tengah malam dan tempat satu-satunya yang dekat dengan sekolah adalah asrama karatina mereka. Akhirnya mereka berdua langsung meninggalkan tempat itu, dan sempai akhirnya mereka semua kembali dan di buat ke sebuah tempat. Setelah puas dengan apa yang di sebut namanya pejuangan Farhan, Gilang dan Shandy masih melakukan tour mereka walaupun sudah menjelang hampir malam.

"Ini tempat apa?" tanya Fenly buka suara .

"Ini sanggar, Fen. Masa lo gak tahu, " sahut Ricky menjawab pertanyaan saudaranya.

"Yaelah Bang, Gitu aja sewot gue kan cuma nanya doang, " kesal Fenly.

Auto Farhan mengajak teman-teman yang lain mereka langsung menuju ke salah satu ruangan dimana terdapat banyak sekali barang-barang tidak terpakai disana. "Bang, ngapain lo ajak kami kesini?" tanya Zweitson .

"Maafin abang... Seharusnya abang kasih tahu ini kalian dari awal," jawab Farhan.

Farhan mencari sesuatu di tempat ini. Karena banyak banget barang tidak terpakai ini membuat Gilang dan Shandy, ikut membantu mencari barang yang di cari sama Farhan. Bahkan Fiki selaku adik dari Shandy tidak tahu menahu tentang semua ini. Hingga akhirnya Ricky menemukan sesuatu yang menarik perhatian mereka, sebuah kaset bertuliskan namanya.

Ternyata bukan hanya Zweitson yang tahu akan dirinya di masa lalu, akan tetapi Farhan, Gilang dan Shandy juga tahu. Bagaimana mereka bisa tahu bahkan Ricky sendiri tidak tahu. Ricky menganggap bahwa kejadian dulu akan membawa dirinya menuju ke jurang kebencian karena tindakan yang ia lakukan, tapi dugaanya salah ini semua justru sebaliknya.

"Terbunuh sepi, " gunam Ricky

"Lo menemukan nya Rick." Farhan buka suara.

"Ini adalah lagu yang sering gue denger sama Gilang dan Shandy, itu lo kan Rick. Lagu yang lo nyanyikan di salah satu sountrack film yang lo bintangi sebelum memutuskan lo meninggalkan dunia entertaiment,"

"Dan gue ingin kita semua menyanyikan lagu ini di grand final nanti. Karena gue yakin kita akan lolos ke babak berikutnya."

Ricky tidak bisa berkata apa-apa "Jadi?"

"Tidak perlu di jelaskan lagi sobat," sahut Shandy.

Apa yang di jelaskan Farhan ada benarnya juga. Ini adalah kebahagiaan sederhana dimana sebuah impian yang begitu kecil seperti ini. Bisa menjadi besar di kemudian hari, walaupun memang dulu Ricky takut untuk kembali kedunia entertaiment karena kejadian dimasa lalu tapi sekarang ia tidak takut lagi karena ada teman-teman yang selalu mendukung nya.

"Makasih ya guys. Gue janji akan selalu bersama kalian, " seru Ricky.

"Setelah apa yang lo lakukan sama kami. Tentu kami akan bersama lo bang. Dan please jangan tinggalin kami lagi bang," ucap Zweitson menunjukkan wajah serius nya

"Alah lo gitu aja serius. Kemarin serius lo kemana?" tanya Fiki selidik bercanda.

"Hehehe," jawab Zweitson cengengesan.

Sebenarnya ia ingin sekali memaki sahabatnya yang satu ini. Namun ia menyadari situasi, maka dari itu ia harus lebih jaga image dan tingkat lakunya agar tidak membuat keonaran lagi. Setelah puas bermain disana mereka bertemu dengan yang lainnya dan menjelaskan bahwa mereka sudah baikkan satu sama lain. Dan badai yang kemarin menjadi konflik akhirnya berdamai hingga menciptakan tali persahabatan yang baru di masa depan yang baru saja mereka ciptakan.

Aku ingin sekali bahagia bersama kalian.... Satu untuk selamanya

____________________________

GSS [4] LovEight || UN1TY ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang