Selamat Membaca Kisah
Perjalanan MerekaNow Playing : Agnes Mo - Karena Ku Sanggup
***
Bab 19 | Harus Bagaimana?
Bingung melanda hati membuat solusi yang terbaikpun jadi susah
***
Untuk pertama kalinya Zweitson mendapatkan tamparan dari seorang Ricky, bagaimana seorang Ricky yang introvert itu bisa berbuat kasar kalau sudah dirinya di ambang batas kesabaran. Dan sekarang adalah puncaknya dimana ia tidak menahan dirinya lagi kala hawa nafsunya menyelimuti hati dan pikiran yang jernih membuat dirinya tidak terkendali dan melakukan tindakan yang salah.
Farhan dan yang lainnya terkejut dengan tidakan Ricky, namun Zweitson tetap menundukan kepalanya kala ia telah merasakan lagi rasa sakit di bagian pipi nya memang sakitnya tidak seberapa akan tetapi hatinya terlanjur sakit dengan apa yang barusan Ricky lakukan padanya. Farhan mulai memungut kacamata Zweitson dan memberikan nya, ia menerima itu dan mulai memasang kembali sampai mereka melihat bahwa tamparan itu menghasilkan luka memar. Sepertinya bukan tamparan yang di berikan Ricky akan tetapi sebuah pukulan.
"LO TEGA YA RICKY! INI BUKAN SALAH ZWEITSON,"
"TERUS BANG. TERUS AJA LO BELAIN DIA....SEHARUSNYA LO SAMA KAYAK GUE BANG, LO HARUSNYA MARAH SAMA DIA BUKAN MALAH NGEBELAIN DIA!!"
"Gue bukan ngebelain dia.... Tapi memang ini sudah musibah yang harus kita jalani Rick. Lo tahu itukan," ucap Farhan sedikit menahan amarah nya.
"Kalau abang ini bilang musibah,harusnya dia bisa mencegah musibah ini. KALAU DIA TAHU FIKI PUNYA ASMA KEJADIAN NYA GAK AKAN SEPERTI INI. SEHARUSNYA LO TAHU SEBAGAI SAHABAT. DASAR EGO—"
"KALAU GUE EGOIS MASALAH BUAT LO BANG RICK?" tiada di sangka seorang Zweitson bisa teriak.
"Gue lebih tahu keadaan Fiki daripada lo bang. Harusnya lo introspeksi diri siapa yang egois disini bang." pungkas Zweitson yang langsung meninggalkan mereka semua disana. Fajri yang sedikit bingung dengan permasalahan ini justru mengejar Zweitson tanpa pikir panjang.
Disana emosi Ricky naik turun sampai akhirnya ia duduk di kursi ruang tunggu dan mulai menyesal apa yang barusan ia lakukan. Akhirnya mereka memilih untuk menenangkan Ricky sedangkan Zweitson tadi ada Fajri.
"Ricky, apa lo baik-baik saja?" tanya Farhan.
Ricky hanya menggelangkan kepalanya dan itu menjadi final dimana perasaan Ricky disana "Kenapa, kenapa tangan ini lagi-lagi bikin orang lain jadi sakit hati?" tanya Ricky .
"Apa barusan yang lo katakan Rick. Jangan-jangan —" Mereka seketika terpaku saat sepatah kata baru saja di keluarkan oleh Ricky yang membuat Farhan dan lainnya berspekulasi.
"Ada apa Rick?" Shandy memastikan.
"Kenapa gue bisa lost control seperti ini, apa jangan-jangan penyakit gue kambuh," pekik Ricky.
"Penyakit? Kambuh? Maksudnya" ulang Gilang bingung.
Ricky mulai mendongkrak kepalanya terlihat raut wajah sesal terlihat disana beberapa kali ia mengusap wajah kasarnya. "Sebenarnya gue mempunyai traumatik menyakitkan di masa lalu kenapa gue bisa lost control seperti ini. Dulu gue itu artis terkenal menerima job nyanyi, acting dan host di reality show dan lain sebagainya. Sampai akhirnya ada seseorang yang memfitnah gue melakukan pencurangan, bahkan di fitnah melakukan unsur adu domba beberapa pihak kala gue mewawancari seseorang, padahal disana itu gue memiki niat baik. Akan tetapi niat aja tidak cukup, setelah masalah itu muncul masalah lain yang membuat memutuskan gue tidak kuat di dunia entertaiment dan maka dari itu setiap gue melihat tindakan Zweitson hingga ada sebuah tragedi gue selalu marah. Padahal sebenarnya niatnya itu baik, "
Mendengar penjelasan Ricky , mereka mulao paham apa yang terjadi sama Ricky. Jujur memang traumatik dimasa lalu takut membuat kejadian terulang lagi namun Farhan, Shandy, Gilang dan Fenly juga tahu kesalahan ini bukan salah Zweitson melainkan takdir yang sudah membuat kisah mereka seperti ini.
"Gue paham apa yang terjadi sama lo dimasa lalu akan tetapi lo harus bisa move on dan positif thingking apa yang terjadi sekarang." Ricky kaget karena seorang Gilang malah berkata seperti itu seperti seolah dirinya yang bijaksana daripada Ricky.
"Dan sekarang mungkin lo sedang di uji sama tuhan lo apa lo bisa berprasangka baik kepada tuhan dan sesama manusia soal masa lalu atau tidak," ucap Fenly yang lebih religius.
"Maafkan gue Son. Seharusnya gue dukung lo, bukan malah lo makin murung seperti ini." Ricky menyesali apa yang ia lakukan selama ini.
"Asal lo tahu Rick. Zweitson selama beberapa hari ini melakukan sesuatu agar ia tidak ada kesalahan lagi. Dan ingat pada saat Farhan yang di kroyok sama para preman justru ia berusaha mencari cara untuk menutupi luka Farhan agak tidak terkena ceramah lo, lalu pada saat sebelum kita melakukan konser jalanan Zweitson membuat lagu bersama gue dan Fiki agar tidak terkesan di sebut seorang plagiat hingga akhirnya lagu ini viral dan kita jadi melakukan beberapa konser jalanan selama seminggu ini."
"Kalau masalah Fiki, gue sama Zweitson sudah tahu kalau memang ini akan terjadi kita awalnya berjaga-jaga sampai Zweitson menyarankan untuk menghentikan konser jalanan ini akan tetapi Fiki menolak dan bersikeras dan katanya kalau sampai kamu marah Rick maka ia akan orang yang pertama akan menjadi tameng buat Zweitson," lanjut Shandy.
Ternyata betapa sayangnya Zweitson kepada Ricky selama ini, sambil mencari latar belakang Ricky selama ini hingga bergadang ia juga melakukan beberapa rangkaian rencana apabila ada kesalahan maka ada sebuah solusi yang mencegah semua itu. Shandy bangkit dan melihat ke arah ruangan Fiki dan terlihat Fiki sudah sadar, Shandy langsung masuk dan membuat semua orang terkejut dengan masuknya Shandy.
"Syukurlah Fik, lo udah sadar. Gimana keadaan lo?" tanya Shandy.
"Gue gapapa bang. Maaf Yasudah bikin abang sama kalian cemas, oh ya bang Zweitson sama Fajri mana?" tanya Fiki kala melihat Farhan, Gilang dan Fenly masuk.
Shandy tidak menjawab pertanyaan itu ia hanya melirik kearah Ricky. Dan Ricky hanya diam dengan tatapan yang tidak bisa di tebak.
"Jangan-jangan Bang Rick—LO TEGA YA BANG!! INI BUKAN SALAH ZWEITSON. INI SALAH GUE....SALAHIN PENYAKIT GUE JANGAN SONI, DIA GAK SALAH BANG. KALAU ABANG MEMARAHI ZWEITSON HARUSNYA ABANG JUGA MARAHIN GUE BIAR ADIL BANG. KARENA INI SEMUA KESALAHAN GUE!!!"
"Fiki sudah Fik," ucap Shandy
"BIARIN BANG. BIAR MANUSIA EGOIS INI PUAS, BAHWA BUKAN IA SAJA YANG TERSIKSA, ZWEITSON JUGA TERSIKSA."
"Maafin abang Fik, disini memang abang yang salah. Lo berhak marah sama gue Fik, lo berhak pukul bahkan lo tampar aja sekalian biar puas agar lo mau memaafkan kesalahan gue Fik," pinta Ricky dengan rasa sesal didalam dada.
"Jangan minta maaf sama gue. Minta maaf sama Zweitson sana!" sentaknya.
Benar. Ricky seharusnya minta maaf sama Zweitson lalu ia pun meminggalkan Fiki dan yang lainnya disana, Fenly yang memang sedikit tahu tentang Ricky mencoba menyusul Ricky sedangkan Farhan dan Gilang mencoba membiarkan mereka menyelesaikan permasalahan mereka sendiri lagi pula Zweitson juga ada Fajri yang memang bisa menjelaskan situasi Ricky saat ini.
____________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
GSS [4] LovEight || UN1TY ✓
Fanfiction"Ketika Cinta Mematahkan Perbedaan" *** Kecewa, adalah perasaan dimana kita merasakan ketika ada impian di depan mata kita, akan tetapi tiba-tiba hilang begitu saja seperti angin yang meniupkan api. Tapi harapan mereka tidaklah sirna hingga datangla...