Bab 27 | Suatu Hari Nanti

108 35 4
                                    

Selamat Membaca Kisah
Perjalanan Mereka

Now Playing : Hanin Dhiya - Suatu Saat Nanti

***

Bab 27 | Suatu Hari Nanti

Suatu saat hari ini akan di kenang dimana kita yang sebentar lagi akan mengingat bahwa kejadian ini Benar-benar terjadi dan semoga di kemudian hari tidak ada masalah lagi

***

Setelah mereka berdamai dengan mereka memilih bangkit untuk memperbaiki kesalahan mereka yang sempat renggang. Setelah konflik yang membuat hampir kehilangan salah satu kesempatan. Akan tetapi karena tidak ada saksi mata yang membocorkan masalah ini jadi mereka aman-aman saja.

Mereka kembali latihan dengan suasana hati yang lebih gembira dari biasanya, dengan semangat yang membara mereka latihan dengan begitu giat dan penuh gairah diri. Maka dari itu mereka harus berlatih semaksimal mungkin untuk bisa menyusun konsep yang mereka usung nanti.

Pembicaraan beberapa hari yang lalu telah di bicarakan di mana mereka ingin membuat sebuah latihan untuk grand final nanti dengan mengusung tema lagu viral selama tahun ini di padu dengan melankolis fantasi yang di dalamnya akan di lakukan menari atau dance yang akan sedikit elegan dengan unsur dark nya.  Lagu yang mereka gunakan juga adalah lagu yang pernah populer di jaman nya lagu—lagu Ricky yang berjudul terbunuh sepi telah mereka pilih dan yang lain pun setuju. Musik di aransemen ulang sama Shandy,  Fiki dan Zweitson membuat semua orang merinding dan terpesona dengan lagu ini. Lagu ini akan akan sedikit berbeda dengan lagu kebanykan yang mengusung seperti lagu korea yang sering di putar oleh mereka setiap hari, karena bagaimana pun mereka terbentuk karena sama-sama fans dari namanya K-pop.

"Han, kok lo yakin apa pilih lagu itu nanti," ujar Ricky seolah-olah masih tidak percaya. Farhan menjawab dengan yakin "Biarlah. Gue yakin kok lagu ini akan viral seperti jaman dulu,"

"Lo masih pesimis Bang?" tanya Fenly tidak terima. "Rick, apa lo masih pesimis . Dan sekarang gue tanya sama lo? Siapa yang menyetujui hal ini," tanya balik Fenly yang membuat Ricky terdesak.

"Enggak kok hanya saja lagu ini terlalu dalam makna nya dan gue takut ini akan malah menyebabkan kita jadi kalah nanti ." Alasan, begitulah Ricky.

"Seribu alas—"

Belum apa apa Fenly mengancam "Awas kalau lo nyanyi." Tuh kan belum juga Shandy udah di stop aja dia nyanyi, memang daritadi Shandy ada disana akan tetapi karena ia diam saja jadi ia tidak bersuara.

"Santai Rick, Santai aja. " Kembali lagi Shandy berusaha menenangkan Ricky yang memang masih pesimis.

"Santai,  Santai gue gak bisa santai kalau justru membuat kita gagal!" Sekarang Ricky malah ngegas mendengar penuturan dari Shandy yang membuat dirinya bingung.

Shandy hanya terkekeh "sorry bro, Kita pasrah aja Mudah-mudahan ada jalan terbaik buat kita,"

"Iya-iya." Ricky kayaknya sudah tidak bisa di ajak bercanda lagi buktinya ia marah marah terus kalau di candain sama Shandy.

"Lo mah gak asik. Gitu aja marah, yasudah gue keluar aja mau cari angin," pasrah Shandy yang meninggalkan Ricky, Fenly dan Farhan yang masih disana dan sebentar lagi ada yang mau marah lagi tapi sebelum itu meledak kayaknya bom terlebih dahulu ia harus menyingkir.

Setelah meninggalkah mereka bertiga,  Shandy berjalan dan Setelah keluar karena ia melihat Fiki—adiknya dan Zweitson dan Shandy keluar untuk mengejar nya. Saat ia mau membuka pintu utama ia di kejutkan dengan pintu utama terbuka sendiri dan menghadirkan sosok yang tidak asing bagi dirinya. Siapa lagi kalau bukan Fajri dan Gilang.

"Lho, kok!?" Bingung Shandy.

"Harusnya gue tanya itu sama lo, lo kenapa kaget?" tanya Fajri yang terlihat alisnya mengangkat sebelah.

"Enggak kok gue cuma mau duduk tapi kaget atas kedatangan kalian, kirain siapa? tahunya kalian udah ada di depan saja," jawab Shandy menjawab pertanyaan Gilang.

"Gitu aja kaget" sahut Gilang.

"Nyari Fiki sama Soni? "Shandy makin bingung.

"Enggak kok," ucap Shandy yang mengurangi kecanggungan. "Tenang aja mereka cuma ke supermarket depan doang oh ya kebetulan gue sama Fajri habis ke mall beli pakaian buat kompetisi dance nanti," jawab Gilang.

"Kok bisa, emang gak ketahuan," ucap Shandy. terbata bata karena merasa tidak percaya.

"Emang kita artis gitu. Kita masih terlalu pemula untuk jadi artis."

"walaupun kita masih pemula tapi kita sudah punya nama dan sedikit penggemar patut kita harus waspada," ucap Shandy menceramahi.

"Udah udah gue tahu lo arah lo mau kemana? Jangan nyanyi di depan gue oke!" Sekali lagi Gilang mendapatkan ancaman.

"Udahlah lo juga pernah kayak gue kok," sindir Shandy. Fajri dan Gilang terkejut bingung dengan pertanyaan Shandy "Jangan pura pura gak tahu deh, gue punya bukti nya kok. Dan buktinya udah tersebar di akun medsos," lanjut Shandy membuat Gilang makin kalang kabut.

Kali ini memang rencana Shandy berhasil, seperti yang di lihat Fajri danShandy bahwa raut muka Gilang terlihat marah dan merasa jengkel. Takut Shandy kena batu nya ia lebih baik menjauhi keduanya menuju keluar rumah meninggalkan mereka berdua mematung di depan pintu. "Gilang! Tertipu, hahahaha. " setelah mengucapkan itu Aldi berlari karena sebentar lagi ada yang bakal mengamuk.

***

Setelah jauh dari Ricky dan Gilang, akhirnya Shandy sedikit lega karena ia sudah sedikit menetralkan rasa deg-degan mereka nanti. Awalnya ia ingin menjahili Ricky namun kayaknya belum tepat waktunya. Dan memilih mencari waktu lain untuk membalas dendam, dalam artian hiburan tersendiri. Kebetulan di kompleks ini terdapat sebuah taman. Taman ini sangat terawat dan terjaga hingga banyak kupu kupu hingga di taman ini. Dalam suasana hati yang menang ini, hati Shandy terasa begitu ingin menari dan tidak terasa ia menggerakan seluruh anggota tubuh sambil menyanyi.


Belum beberapa bait ia bernyanyi dan menari tiba tiba seseorang membuat Shandy berhenti melakukan itu. Dan setelah dilihat adiknya dan sahabat nya yaitu Fiki dan Zweitson, Kayaknya mereka baru pulang dari suatu tempat.  Karena penasaran akhirnya ia menemui mereka.

"Fik! Son! Dari mana kalian?"tanya Aldi penasaran.

"Eh Bang. Kita baru dari gereja," jawab Fiki. Dan Shandy pikir apa jangan-jangan Fiki.

"Tenang,  gue tahu lo cuma nganterin SiSoni aja. Tapi kalian takut gak sih, bukannya artis atau publik figur anti keluar karena takut di kejar fans apalagi soal konflik kemarin,  ucap Shandy yang membeberkan fakta mengenai seorang artis.

"Hahahaha, Bang gini ya menjadi artis dan public figur itu punya rahasia dan cara masing-masing agar kita bisa keluar tanpa di kejar para fans dan juga masalah kemarin jangan di ungkit lagi deh." tawa mereka begitu renyah seolah-olah ia baru makan sebuah snack.

"Apa rahasia kalian? " tanya Shandy.

"Ada deh bang. Nanti gue kasih tahu lo. Lebih baik sekarang kita latihan aja deh di rumah Farhan supaya kita bisa bangkit lagi dan menggapai tujuan lo bang," jawab Zweitson.

"Semoga nanti tidak terulang lagi ya di kompetisi berikutnya," doa Fiki yang langsung di amin kan oleh mereka berdua.


____________________________

GSS [4] LovEight || UN1TY ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang