ALZERO - BERTENGKAR

95.3K 5.3K 556
                                        

Pagi pun menampakkan sinarnya, malam pun telah berganti pagi.
Jam pun sudah menunjukan pukul 6 pagi dan saat alam ponselnya berbunyi membuat Rachel terbangun dari tidur, karena kejadian semalam terpaksa ia harus tidur disofa yang membuat badannya terasa sakit.

"Hah" Rachel pun menghela nafasnya, ia segera menuju ke kamar mandi dan bersiap siap untuk sekolah.

keluar dari kamar mandi Rachel melihat zero yang masih tidur, tanpa membangunkan ya, Rachel pun menyiapkan seragam zero dan membuat sarapan.

Setelah sarapan pun Rachel tidak membangun kan cowok itu, Rachel bergegas menuju ke sekolah meski sangat pagi.

Zero,cowok itu emang tidak berniat untuk ke sekolah karena ia telah berjanji akan menjemput seseorang.

Jam pun menunjukkan pukul 07.45 dan saat ia sudah rapi, ia tak sengaja melihat seragam yang sudah rapi di atas sofa dan membuatnya kembali merasa bersalah terhadap Rachel.

Sambil menunggu pukul 8,ia pun memakan sarapan yang dibuat oleh Rachel tadi pagi, harus zero akui walaupun cewek itu baru bisa memasak tapi ia sangat menyukai masakan Rachel.

Dan setelah selesai makan ia bergegas menuju bandara, sedangkan Rachel di kelas tidak bisa fokus dengan pelajaran nya karena masih kepikiran dengan sikap zero yg sering berubah ubah kepadanya.

"Hel lo kenapa sih gue liatin dari tadi wajah lo lesu gitu" ucap eriska yang duduk disamping Rachel.

"Gue gak papa kok, mungkin karena efek kangen orang tua aja kali ya, soalnya kan udah 2 minggu nikah, gue gak pernah ketemu bunda sama ayah lagi" ucap Rachel berbohong.

"Kalau lo kangen telefon dong, sekarang kan udah zamannya sosial media apa apa gampang"jawab eriska.

" iya deh nanti pulang sekolah gue telefon bunda"ucap Rachel sambil di anggukan oleh caca.

Dilain tempat, tepatnya di bandara soekarno-hatta zero masih menunggu orang yang dicari carinya pun belum terlihat.

Setelah beberapa menit orang yang selama ini ia rindukan ada di depan ya, dan gadis itu berlari kecil kearah zero.

"Zero aku kangen banget sama kamu" ucap wulan sambil memeluk zero, sedangkan zero tidak membalas pelukan wulan.

"Lan? " tanya zero kearah wulan yg masih tidak percaya cintanya ada didepan nya.

"Ini kamu kan?" ucap zero ke wulan sambil memegang pipi cewek itu dan di anggukan olehnya, tanpa basa basi lagi zero langsung membawa wulan ke pelukannya dan ia berjanji tidak akan menyia-nyiakan wulan lagi.

"Aku kangen kamu zero"

"Aku juga" balas zero.

"Kamu nggak akan ninggalin aku lagi kan lan? " tanya zero ke wulan.

"Enggak, aku janji nggak akan ninggalin kamu lagi" jawab wulan.

"Sekarang aku antar kamu pulang ya"
Dan di anggukan oleh cewek itu, zero pun mulai menggantarkan cewek itu pulang.

*****

"Kamu masuk ya" ucap zero lembut sambil mengelus rambut wulan.

"Kamu nggak mau mampir? " tanya wulan sambil menggenggam tangan Zero.

"Emang boleh?"

"Boleh lah, lagian di rumah cuma ada bibi sama tukang kebun, kamu kan tau ayah aku itu sibuk banget dan mama udah men-"

"Nggak usah dibahas, aku janji akan jaga kamu mulai sekarang jadi kamu nggak boleh sedih lagi oke" jawab zero.

"Yaudah sekarang kamu harus nemenin aku sampai kangen aku ke kamu hilang" ucap wulan dan di anggukan oleh zero.

ALZERO (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang