Matahari pun mulai menampakan sinarnya, dan suara jam menggangu dua orang yang masih memejamkan mata dan membuatnya harus terjaga.
"Engghh" gumam rachel yang merasa tidurnya tidak nyenyak karena harus terjaga untuk merawat zero yang masih sakit.
"Zer." ucap rachel sambil mengecek suhu tubuh cowok itu dan ternyata badan cowok itu masih panas.
"Lo gak usah sekolah dulu ya, izin aja badan lo masih panas." ujar rachel kearah zero yang masih memejamkan matanya itu.
Langsung saja rachel menelpon temannya zero yaitu iska untuk mengizinkan cowok itu, begitu pula dirinya yang harus izin karena tidak bisa meninggalkan zero dalam keadaan seperti ini.
Rachel pun langsung mengambil ponselnya dan mencari kontak eriska temannya.
"Halo ca." ucap rachel
"Eh, hel lo ngk sekolah? " tanya eriska ke Rachel.
"Enggak, tolong izinin gue ya bilang aja gue sakit."
"Emang lo kenapa sih hel?"
"Zero sakit, jadi gue gak bisa ninggalin dia sendirian."
"Tampang doang sanggar, kena hujan aja langsung sakit tuh." sindir eriska.
"Udah biarin aja, gak usah dibahas juga,udah dulu ya"
"eh tapi tunggu lo juga minta tolong dong sama iska untuk izinin zero juga ya soalnya gue ngak punya nomor temannya zero."
"Iya deh."
Setelah mengizinkan diri mereka berdua langsung saja rachel bersiap siap untuk mandi dan membersihkan dirinya.
Setelah selesai ia juga memutuskan untuk membuatkan bubur untuk cowok itu, setelah 15 menit bubur pun siap dan langsung saja rachel membangun kan zero yang masih tertidur.
"Zer, bangun yuk makan dulu trus minum obat baru deh lo lanjut tidur"
Karena merasa terganggu dengan tidurnya zero pun segera bangun dari tidurnya.
"Makan nih udah gue buat bubur trus jangan lupa minum obat" pintah rachel yang langsung dituruti oleh cowok itu.
Saat rachel ingin beranjak tangan nya langsung dicekal oleh zero.
"Kemana?" tanya zero dengan wajah polosnya dan membuat rachel rasanya ingin tertawa melihat tingkah cowok di depannya itu.
"Gue ngak kemana mana, gue cuma mau nyuci baju aja."
"Ngak boleh Lo disini aja. " ucap zero sambil menyuruh cewek itu untuk duduk.
Dengan terpaksa akhirnya rachel menuruti perintah cowok di depannya itu.
"Ia, sekarang lo lanjut makan okey." ucap rachel sambil mengelus rambut panjang cowok itu yang membuat zero merasa nyaman dengan elusan Rachel.
Dan tiba tiba saja ponsel zero berbunyi yang membuat cowok itu beralih ke ponselnya.
Wulan is calling...
Dan langsung saja cowok itu mengangkat nya, rachel yang tadi nya ceria tiba tiba wajahnya berubah datar saat tau siapa yang menelfon zero.
"Halo"ucap zero lembut.
" kamu nggak sekolah, kata iska kamu sakit ya? "Tanya wulan khawatir dan masih didengar oleh rachel.
" enggak, gue cuma masuk angin aja. Ngak usah khawatir, besok palingan udah baikan lagi."
"Yakin, atau ngak mau aku jengukin? "

KAMU SEDANG MEMBACA
ALZERO (END)
FanfictionBagaimana jadinya jika kedua orang yang saling bertolak belakang, harus dijodohkan oleh orang tua mereka karena sebuah perjanjian konyol dari keduanya "ALZERO PRATAMA ADITYA " Cowok dingin yang harus menerima perjodohan karena perjanjian konyol or...