ALZERO - Hak suami

126K 5.8K 346
                                        

Zero menjalankan motornya dengan cepat untuk sampai dirumah sakit, diikuti oleh teman temannya dibelakang.

Sesampai disana ia langsung turun dan dituntun oleh Iska untuk keruangan nya Tama,karena cowok itu tengah dirawat akibat pukulan zero yang mengakibatkan tulang hidung dan pipinya retak.

Dan tidak lupa juga pengawalan polisi yang mengawasi Tama diluar,agar cowok itu tidak bisa kabur.

Dengan wajah amarahnya Zero melangkah kan kakinya masuk kedalam,dan dilihatnya Tama yang sedang termenung melihat ke arah jendela.

Merasa ada yang masuk pandangan nya teralihkan,dan dilihatnya zero yang berada didepannya dengan tangan yang mengepal.

"Kenapa lagi? Bukannya lu udah puas mukul gue kemaren"ucap Tama cuek sambil menahan emosinya.

"Bahkan semua pukulan yang gue beri gak cukup untuk menebus semua yang elu lakuin kepada Rachel kemarin"dengan tahan tegas nya zero menahan dirinya untuk tidak kembali memukul cowok didepan nya itu.

"Gue tau"ucapan Tama membuat Zero bingung,apa maksud dari perkataan cowok itu.

"Gue salah, seharusnya gue gak ngelakuin itu semua,dan gue udah sadar apa yang gue lakuin kemarin itu salah,gue cuma dihasut sama Wulan"ucap Tama sambil menahan penyesalan selama ini.

"Entah kenapa dulu gue dibutakan oleh kemarahan sama lu, sampai gue nyakitin orang yang gak ada hubungannya dengan gue,gue ingin minta maaf sama Rachel zer"ucap Tama dengan memohon dan membuat Zero belum bisa mempercayai omongan Tama.

"Mungkin lu gak bakalan percaya,tapi apa yang gue ucapin ini serius dan gue gak bohong"ucap Tama dengan yakin dan membuat Zero mencari kesalahan Dimata cowok itu tapi iya tidak menemukan nya.

"Gue udah maafin lu dari lama,tapi kalau soal Rachel gue belum bisa maafin lu soal itu"ucap Zero dengan sungguh sungguh dan membuat Tama menghela nafas menyesal.

"Iya gue tau,gue siap bakal terima hukuman dari lu,ini emang pantas buat gue dan makasih udah maafin gue soal yang dulu,gue akan selalu nunggu maaf lu soal yang kemarin"jawab Tama dan dianggukan oleh zero.

"Gue pergi dulu"ucap Zero namun panggilan Tama membuat Zero memberhentikan langkahnya.

"Zero,gue ini anak anak VANDRES gabung lagi sama lu,ajarin mereka menjadi orang yang berguna lagi seperti awal VANDRES dibentuk oleh lu"ucap tama dan membuat iska,Akmal dan Bobi yang menguping langsung masuk begitu saja sangking terkejut nya.

"Lu serius"ucap Akmal dan membuat Tama dan zero terkejut dengan kedatangan mereka.

"Iya gue serius,gue ini geng motor VANDRES dikenal sama orang dengan kebaikannya bukan lagi karena keburukannya."ucap Tama dengan serius.

"Dan lu mau kan zer,buat menjadi ketua VANDRES lagi?"tanya Tama memastikan.

"Sorry gue gak bisa,gue sekarang punya tanggung jawab dan itu Rachel,tapi gue janji bakal selalu ada buat mereka,tapi bukan sebagai ketuanya"ucap Zero yakin karena ia memiliki tanggung jawab terhadap Rachel sekarang bukan lagi terhadap dunia luarnya.

"Kalau gitu iska aja gimana?"tanya Bobi namun ditolak olehnya.

"Sorry gue gak bisa buat memimpin sebuah geng motor, gimana kalau akmal aja? Lu mau kan mal"tanya iska ke arah Akmal yang sedang memainkan ponselnya.

"Boleh,gue juga mau kali jadi peran utama,biar nanti anak gue yang nerusin geng ini,ya gak?"ucap Akmal yakin,dan mendapat gelak tawa dari semuanya.

Kini kelima sahabat itu telah kembali seperti mereka dulu dan tidak ada lagi yang bakal berubah, kecuali masa depan.

*****

ALZERO (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang