Kini Rachel dan Zero tengah berada dirumah sakit untuk mengecek kandungan Rachel yang memasuki bulan ke 7,dan tidak lupa dengan zero yang senantiasa mendampingi nya.
"Silahkan dilihat dimonitor,anak kalian sangat aktif"ucap dokter hilma,membuat Rachel maupun zero tersenyum bahagia.
"Zer,kamu nangis?"ucap Rachel saat melihat raut wajah Rachel dan ditambah dengan matanya yang berkaca kaca.
"Enggak,aku gak nangis cuma terharu sekaligus senang aja"
"Kalian yakin gak mau tau jenis kelaminnya?"
"Gak deh dok,kita berdua tunggu dia lahir aja"ucap Zero dan dianggukan oleh Rachel.
"Baiklah,Rachel kamu jangan sampai stress dan kecapekan ya"
"Iya dok,kalau gitu kami permisi dulu ya"ucap Rachel sebelum meninggalkan ruangan.
Zero terus memegang tangan Rachel dan tidak lupa menciumnya,Rachel hanya bisa tersenyum melihat apa yang dilakukan oleh zero.
"Zer,kita ke supermarket ya,aku mau beli bahan makanan"
"Iya"
Setelah sampai di supermarket Rachel masuk diikuti dengan zero yang menarik keranjang belanjaan.
Rachel berjalan menelusuri setiap rak,dan mengambil apa yang dibutuhkan nya,zero hanya melihat dan mengikuti kemauan istrinya itu.
"Hel,kamu gak beli susu hamil,kan udah hampir habis"
"Oh iya,kita ke rak sana dulu"ucap Rachel menunjuk rak makanan ringan,dan memborong semuanya.
"Gak mau nambah lagi?"tanya zero saat melihat Rachel hanya mengambil cemilan setengah keranjang belanjaan saja.
"Ini udah banyak,jangan boros"pinta Rachel dan berlalu sambil memegang perutnya dan tidak lupa menggenggam tangan Zero satunya.
"Sayang boleh gak aku beli buah,tapi di pasar"ucap Rachel membuat Zero bingung kenapa istrinya tidak membeli buah disini saja,kan sama saja.
"Kenapa gak disini aja,kan sama"
"Beda,kalau disini mahal,lebih baik di pasar bisa nawar"ucap Rachel membuat Zero tertawa.
"Jangankan beli buah disini,beli sama toko nya aja aku masih mampu hel"ucap Zero sombong membuat Rachel memukul lengan suaminya.
"Gak aku tetap mau ke pasar,aku penasaran rasanya nawar di pasar"kekeh Rachel yang membuat Zero pasrah.
"Iya,terserah kamu aja"
******
Sesampai di pasar Rachel langsung menggandeng tangan Zero menuju penjual buah,Rachel langsung masuk ke toko buah dan memilih beberapa buah buahan segar,mulai dari anggur,apel,jeruk, mangga,dan tidak lupa pisang.
"Berapa mbak?"tanya Rachel
"Rp 567.500 mbak"ucap si penjual dan membuat Rachel berpikir untuk menawar berapa.
"Rp 200.000 ya pak"ucap Rachel yang membuat Zero tercengang, bagaimana istrinya menawar sangat jauh dari harga aslinya.
"Aduh mbak kejauhan harganya,saya bisa bangkrut kalau kayak gitu"ucap si penjual dan membuat Rachel kembali berpikir.
"Hmm,Rp 300.000 pak,boleh ya pak saya kepingin banget"ucap Rachel memohon.
"Gak bisa buk, sekarang buah buahan lagi mahal"ucap sang penjual membuat Rachel menundukkan kepalanya,sambil menahan tangisnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALZERO (END)
FanfictionBagaimana jadinya jika kedua orang yang saling bertolak belakang, harus dijodohkan oleh orang tua mereka karena sebuah perjanjian konyol dari keduanya "ALZERO PRATAMA ADITYA " Cowok dingin yang harus menerima perjodohan karena perjanjian konyol or...