Hari telah menunjukkan pukul 8 malam dan Rachel masih belum datang,membuat Zero khawatir.
Sore tadi Rachel meminta izin untuk pulang dan berganti pakaian,namun sampai saat ini ia masih belum datang dan membuat Zero uring uringan.
Zero terus berusaha menelpon Rachel, lu tapi tidak diangkat oleh cewek itu,ia juga telah mengabari temannya juga namun tidak ada satu pun yang menjawabnya.
"Jangan buat gue cemas hel"ucap Zero sambil menenangkan pikirannya.
Tiba tiba saja lampu di ruangannya mati membuatnya kebingungan, kenapa hanya lampu kamarnya yang mati sedangkan lampu lampu lainnya masih menyala.
Ia berusaha untuk mencari ponsel dan menyalakan flesh,namun zero dikejutkan dengan seseorang yang berjalan kearahnya sambil membawa sebuah kue dan lilin yang menyala membuat Zero kebingungan.
"Happy birthday to you"
"Happy birthday to you"
"Happy birthday,happy birthday, happy birthday"
"Zero"
Saat itu juga zero langsung tersenyum bahagia saat ia tau siapa yang menyanyikan lagu itu untuk nya,siapa lagi kalau bukan rachel.
Rachel langsung berjalan mendekat kearah Zero dan tersenyum kearahnya.
"Happy birthday"ucap Rachel.
Zero langsung bergeser dan mengambil kue yang ada ditangan Rachel dan meletakkan nya diatas meja, membuat Rachel kebingungan kenapa zero tidak meniup lilin nya.
Kini hanya ada keheningan diantara mereka berdua dan hanya disinari oleh cahaya dari lilin kue itu yang menambah suasana Romantis.
"Kok ngk ditiup?"tanya Rachel bingung.
Zero langsung mengambil tangan Rachel dan menggenggam tangannya.
"Lilin itu melambangkan permohonan,dan gue ngk butuh permohonan itu,karena permintaan gue udah dikabulin"ucap Zero serius.
"Emang permintaan apa?"tanya Rachel ragu sambil terus menatap zero dalam.
"Lu,gue ingin lu selalu ada disamping gue dan itu udah dikabulkan oleh Allah"
"Allah mengabulkan permintaan gue dengan ngirim bidadari dihadapan gue,dan sekarang gimana gue ngejaganya"ucapan zero berhasil membuat pipi Rachel bersemu merah dan jantung nya berdetak lebih cepat.
"Gombal"ucap Rachel sambil menahan malunya dan segera memeluk zero dengan erat dan menyembunyikan wajahnya di lekuk leher cowok itu.
Tiba tiba lampu ruangan menyala dan datang lah pengganggu diantara mereka,siapa lagi kalau bukan teman temannya dan juga Eriska dan Arumi yang ikut membantu Rachel dalam memberi kejutan untuk zero.
Rachel langsung melepaskan pelukannya dan segera berdiri, seolah tidak terjadi apa apa.
"Malah mesra mesraan,kita udah lama nih nunggu diluar,eh malah ngk disuruh masuk"protes Akmal yang mendapat gelak tawa dari semuanya.
"Iya nih,kita malah disuruh tunggu diluar,mana diliatin lagi sama orang yang lewat"
"Eh,sorry sorry tadi gue lupa"ucap Rachel .
"Iya mah,cinta selain membuat orang buta ternyata juga bisa membuat orang pikun"ucap Akmal berhasil membuat Rachel malu.
" itu lilin ngk ditiup?"tanya Arumi dan membuat semua orang menoleh ke kue sudah tidak berbentuk karena cairan lilin nya mengenai sisi kuenya,membuat Rachel menatap kesal kearah Zero.
"Kenapa?"tanya zero bingung.
"Kue nya"ucap Rachel sedih, sebenarnya ia juga ingin menyicipi kue yang terlihat enak itu,namun sayang kuenya harus terkena lelehan lilin.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALZERO (END)
FanfictionBagaimana jadinya jika kedua orang yang saling bertolak belakang, harus dijodohkan oleh orang tua mereka karena sebuah perjanjian konyol dari keduanya "ALZERO PRATAMA ADITYA " Cowok dingin yang harus menerima perjodohan karena perjanjian konyol or...