7. Imperfect

784 147 17
                                    

Maaf ya kalo ada typoo, happy reading🌷


-♤-

"Dia cantik bukan?" celetuk Ibu Renjunㅡ Wendy menatap hasil pemotretan iklannya dua hari yang lalu, bermaksud mendengarkan komentar putranya.

"Ya. Like you said," sahut Renjun dengan nada datar.

Wendy tersenyum hangat menatap putranya seraya mengelus puncak kepala sang anak lembut. "When are you getting married?"

Renjun terdiam sebentar, Renjun hampir tidak pernah berpikir untuk menikah dengan wanita lain, karna dia hanya mencintai ibunya.

Bukan, bukan karna Renjun mencintai ibunya seperti seorang wanita melainkan sosok kasih sayang anak pada ibunya.

"I can't love any other woman besides Mama," kata Renjun.

Wendy tersenyum tipis. "Kamu harus menikah dengan seorang perempuan, karna kamu tidak bisa hidup sendirian," tuturnya lembut.

"Aku gak bisa," tolaknya dengan nada rendah.

"Kamu bisa, ibu tau siapa perempuan yang cocok buat kamu jadikan istri," ujar Wendy mengusulkan.

Renjun menoleh ke arah ibunya dengan otaknya yang penuh tanya. "Siapa?"

"Yang (y/n)," jawab Wendy yakin.

"Nggak! Renjun gak bisa nikah sama dia," sahut Renjun menolak usulan sang ibu tanpa berpikir 2 kali.

"Apa alasannya?"

"Aku cuman gak bisa."

"Dia pintar, baik, cantik dan juga memiliki karir yang bagus. Yang pasti gak akan nyusahin hidup kamu Renjun," ucap Wendy meyakinkan putranya.

"Dia nyusahin Renjun Ma, dia gak bisa jaga diri sendiri," keluh putra laki lakinya itu.

"Karna itu sudah menjadi tugas kamu, dia perempuan gak mungkin jaga dirinya sendiri, (y/n) needs you by her side, kamu mau kan?"

"Ada pilihan lain?" nego Renjun pada Wendy.

"Bagaimana jika Elysian? Dia juga seorang model yang terkenal di Canada dan Korea, ibunya memang orang Korea, tapi ayahnya tinggal di Canada, yang pasti dia gak kalah cantik dan pintar dari (y/n)," ujar Wendy lagi.

"Lihat ini, dia cantik bukan? Mama kasih kamu kesempatan untuk pilih salah satu dari mereka," Wendy menunjukan foto Elysian yang ada dilayar iPadnya.

Renjun menatap foto cewek tersebut dengan teliti. Sama sekali tidak tertarik.

"Besok Mama undang Elysian untuk makan malam supaya kalian bisa kenalan, setuju?"

"Renjun ikut aja," sahut Renjun pasrah.

"Good boy, kalo gitu Mama pulang ya, jaga diri kamu baik baik disini," ucap Wendy seraya bangkit dari sofanya untuk pulang ke rumahnya setelah berkunjung.

"Biar bodyguard Renjun yang anter Mama," ucap Renjun membuntuti Wendy dari belakang.

"Oke, thank you dear," ucap Wendy berbalik sekilas dan tersenyum.

Kedua bodyguard Renjun mengantarkan Wendy pulang ke rumahnya, sementara dirinya kembali masuk ke dalam kamar setelah memastikan bahwa ibunya sudah pergi.

Renjun mendudukan dirinya disofa kamarnya, punggungnya ia sandarkan dan kepalanya menatap ke arah langit langit kamarnya, mulai berpikir.

Menikah? Suatu hal yang tidak asing didengar untuk orang pada umumnya. Tapi bagaimana dengan Renjun? Apa dirinya juga akan menikah? Menghabiskan waktu hanya untuk membahagiakan wanitanya dan dia akan mati.

ᴛʜᴇ ꜱᴇᴄʀᴇᴛ ʟɪꜰᴇ ᴏꜰ ᴍʏ ʜᴜꜱʙᴀɴᴅ [ᴿᵉⁿʲᵘⁿ ˣ ʸᵒᵘ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang