ᴛʜᴇ ꜱᴇᴄʀᴇᴛ ʟɪꜰᴇ ᴏꜰ ᴍʏ ʜᴜꜱʙᴀɴᴅ [ᴿᵉⁿʲᵘⁿ ˣ ʸᵒᵘ]

24. Exposed

Didalam ruang kerja milik Renjun, Haechan sibuk berkutik dengan laptopnya, melanjutkan misinya untuk pelaku dibalik kejadian siang ini.

Rekaman cctv sebelum dimatikan oleh si pelaku, Haechan dapat menangkap postur tubuh laki laki itu, ia seperti mengenali postur tubuh tersebut. Didalam data nama pegawai diperusahaan Renjun ada 1.000 pegawai tetap dan 500 Ob berikut dengan petugas kebersihan.

Diantara semua cleanning servis hanya ada 2 orang yang sejak siang berjaga diruang belakang perusahaan, tempat berkumpulnya petugas kebersihan.

Kelvin adalah salah satunya. "Orang itu berkulit putih, tingginya sekitar 177 cm, orang disini memanggilnya Jason, dia juga sudah bekerja di tempat ini selama seminggu," informasi yang Haechan terima dari petugas kebersihan itu.

Dihadapan Haechan sudah ada parfum Clean, kalung besi dan juga sebatang rokok yang ditinggalkan sosok laki laki bernama 'Jason' itu.

***

Renjun menerima telfon dari Haechan pagi ini. Laki laki itu langsung meluncur ke alamat yang Haechan berikan padanya.

Drttt...drttt...

Ponsel Renjun berdering telfon masuk. Cowok itu segera memasangkan earphone nya ke telinga, menerima panggilan darimu.

"Lo mau kemana si pagi pagi udah ngilang?!" Suaramu langsung menyambut pendengaran Renjun.

"Kenapa?" balas Renjun datar.

"Sarapan lo siapa yang mau makan?" ucapmu masih dengan nada jengkel.

"Lo," jawab Renjun cepat.

"Lo kira gue truk penampung makanan?" celotehmu kesal.

"Iya kali," kata Renjun dengan santainya.

"HUANG RENJUN! puter balik ke rumah atau gue yang nyusul lo kesana!" Ancammu pada Renjun.

Justru itu tidak berpengaruh apapun pada Renjun.

"Gak usah repot, gue bisa take off makanan dijalan," ucap Renjun santai.

"Oke, gue suruh bodyguard lo anter sampe restoran baru gue percaya!"

"Bawel lo," cibir Renjun.

"Woi lo denger gue gak sih?!"

"Yes babe, i can hear you," sahutnya.

Tut.

Kamu memutus sambungan telfonnya sepihak. Jantungmu berdegup tidak karuan. Mendengar ucapan Renjun hanya membuat hatimu semakin berantakan.

Sedangkan Renjun tersenyum kecil sembari mengendarai mobilnya.

20 menit berlalu.

Renjun sampai didepan gedung tua yang sudah tak berpenghuni lagi. Ia masuk ke dalam gedung tersebut dengan langkah tegap.

Haechan sudah menunggunya bersama kedua anak buah Renjun yang berjaga disana. Mereka sudah menunggu kedatangan Renjun lebih dulu.

Laki laki yang ditunggu tunggu itu akhirnya menampakkan wajahnya dihadapan Haechan dan ketiga orang yang ada didalam ruangan tersebut.

Sosok laki laki yang sudah tak lagi terbentuk wajahnya kini terduduk sembari kedua tangan yang diikat dengan tali.