23. Intruder

635 126 2
                                    

"Lo bisa dateng ke kantor sekarang?" Suara Haechan terdengar jelas dari sebrang sana.

"Kenapa?"

"Ada sesuatu yang harus gue kasih tau, tapi gak bisa lewat telfon," ujarnya dengan nada serius.

"Oke," Renjun menyudahi sambungannya dan langsung pergi menuju kantornya.

Sedangkan didalam ruangan kerja Renjun, Haechan tengah mengotak atik laptop yang ada diatas meja milik sahabatnya tersebut.

Laki laki itu baru saja mendengar berita bahwa perusahaan Renjun ini sudah diretas, hampir semua dokumen dan arsip rahasia milik perusahaan menghilang sebagian.

Sekertaris Renjun yang syok akibat kejadian tersebut hanya bisa menangis menyesali kecerobohannya.

"Tolong tuan, maafkan saya, saya benar benar menyesal," ucapnya dengan terisak dihadapan Haechan.

Namun laki laki itu tetap saja tidak memiliki kuasa atas konsekuensi yang akan diterima oleh sekertaris Renjun itu.

Brakk!

Pintu terbuka begitu saja menampilkan sosok Renjun yang amat fokus menatap lurus ke arah Haechan. Haechan yang menyadari hal tersebut langsung menyambut Renjun dengan tenang.

"Apa informasi lo?" ucap Renjun to the point. Ia sempat menoleh ke arah sekertarisnya yang terduduk dilantai ruangan menangis tersedu sedu.

"Ada tikus yang nyuri sebagian keju lo," ujar Haechan menggunakan kalimat kiasan. Ia bingung harus menceritakan dari mana.

"Fuck! How come?!" umpat Renjun langsung melangkah kehadapan sekertarisnya dan menarik kerah kemeja gadis tersebut sampai berdiri tegap.

"Apa yang udah lo lakuin hah?!" bentak Renjun bersedia meninju sekertarisnya.

"Ma-maafkan saya Tuan," ujar sang sekertaris sembari bergetar hebat karna takut dengan amukan Renjun.

Haechan terburu buru menahan lengan Renjun sebelum benar benar mengenai pipi gadis tersebut.

"Tahan Jun, dia cewek!" ujar Haechan tergesa.

"Bangsat!" Renjun melepaskan cengkramannya begitu saja. Sejujurnya ia tidak peduli jika sekertarisnya akan mati hari ini juga ditangannya, namun ucapan sahabatnya berhasil mengendalikan dirinya.

"Tolong maafkan saya Tuan, saya sangat menyesal," ucap sekertaris tersebut bersujud dihadapan Renjun.

Sembari terisak gadis itu mulai menceritakan peristiwa tersebut kepada Renjun dan Haechan.

"Sa-saya tidak tahu akan terjadi seperti ini, semuanya terjadi begitu saja Tuan, t-tolong maaafkan saya," kata sekertaris dengan isak kecil.

"Saat menjelang makan siang, saya sempat berjaga disini, tapi ada seorang cleanning servis yang ingin membersihkan ruangan Tuan," ceritanya. "Saya sudah larang dia, tetapi orang itu terus mendesak saya agar beristirahat terlebih dahulu sementara ia membersihkan."

"T-tolong maafkan kecerobohan saya Tuan, alarm penjaga yang menyadarkan saya bahwa sesuatu telah terjadi diperusahaan ini, d-dan semua arsip penting menghilang sebagian," katanya dengan tangisan yang belum berhenti.

Renjun menatap tajam sekertarisnya, langsung menendang jauh tubuh sekertarisnya dari tubuh Renjun.

"Beresin ini semua sebelum gue yang beresin kalian semuanya!" ujar Renjun mutlak.

Semua pegawai disana menunduk hormat, ibarat raja yang berdiri dihadapan semua prajuritnya, mereka segera bersiap untuk membereskan kekacauan yang ada disana.

ᴛʜᴇ ꜱᴇᴄʀᴇᴛ ʟɪꜰᴇ ᴏꜰ ᴍʏ ʜᴜꜱʙᴀɴᴅ [ᴿᵉⁿʲᵘⁿ ˣ ʸᵒᵘ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang