16. Worry about you

762 147 0
                                    

-HAPPY READING-

***

Kamu dan Zora berjalan didalam rumah sakit menuju ruangan milik Choi Bomin. Rasa khawatir mulai menyelimuti dirimu. Setelah mengetahui maksud surat tadi hatimu menjadi tidak tenang.

11.50

"10 menit lagi," gumammu menatap pintu lift berharap agar segera cepat sampai ke lantai atas.

"Nona apakah akan baik-baik saja jika tidak menghubungi pak Renjun?" tanya Zoya.

Tidak ada waktu untuk berbasa basi dengan laki laki itu. Keselamatan Bomin lebih penting dari statusmu saat ini.

"Zoya, anggap saja aku tidak pernah menikah dengan laki laki itu," pintamu dan Zoya hanya mengangguk paham.

Kalian berdua langsung keluar lift setelah pintu lift terbuka. Kamu segera masuk ke dalam ruangan Bomin dengan nafas terengah-engah.

Didalam sana terdapat Bomin dengan keluarga kecilnya, tidak lupa dengan perempuan cantik yang duduk disebelah Bomin.

"(Y/n)," sapa Bomin tersenyum lebar.

Kamu terdiam ditempatmu. Ibu Bomin menghampiri dirimu. "Hai sayang, tumben baru jenguk Bomin. Pasti kamu lagi sibuk kerja ya?" ucap Irene menyapa dirimu.

11.58

Kamu langsung berhambur memeluk tubuh Bomin, mengabaikan ucapan Irene, kembali menangis. Bomin yang bisa merasakan dirimu menangis didadanya lalu mengelus punggungmu lembut.

"Are you okay princces?" ucap Bomin dengan suara lembutnya.

"Tolong jangan tinggalin aku, Bomin," jawabmu cepat.

Bomin tertawa kecil, Irene hanya menggelengkan kepalanya sembari tersenyum tipis. Memaklumi sikapmu yang menurutnya tengah merindukan putra kesayangannya.

"Aku ada disini, kamu gak usah khawatir," ucap Bomin menangkup wajahmu dengan kedua tangannya memberikan kecupan hangat dikeningmu.

12.00

"Liat, aku masih ada disini." Bomin menertawakan wajahmu yang memerah lantaran menangis. "Udah jangan nangis lagi ya?"

Kamu mengangguk paham, Bomin mengusap pipimu yang basah menggunakan tangannya lembut.

"Oh ya, kenalin dia Shin Ye-eun, rekan kerja aku," ucap Bomin memperkenalkan perempuan yang sedari tadi duduk dikursi dekat bangsal milik Bomin.

"Hai, gue Shin Ye-eun, seneng bisa ketemu lo secara langsung," ucap Ye-eun membuatmu mengerutkan kening. "Bomin selalu cerita tentang lo ke gue, makanya gue tau," sambungnya.

"Gue (y/n)," ucapmu meliriknya sekilas.

Keberadaannya disini sangat menggangu. Kamu tidak suka ada dia disini. "Sayang," panggilmu pada Bomin.

"Kenapa hmm?" sahut Bomin menatap ke arahmu.

"Boleh nggak kalo ngobrolnya diluar aja? Aku gak suka kalo ada perempuan itu disini," ucapmu sedikit berbisik namun Ye-eun sepertinya menyadari keberadaannya disini tidak disukai olehmu.

"Gimana kalo kita ke rooftop?" tawarmu sembari tersenyum manis.

Bomin menoleh ke arah Yeeun sekilas lalu tersenyum ke arahmu. "Boleh," jawab Bomin. "Sorry ya Eun, gue mau ke atas dulu sama (y/n)," ujar Bomin berpamitan pada Yeeun.

Yeeun mengangguk. "Gue juga udah mau balik kok, kalo gitu gue duluan ya Min," pamit Yeeun dan Bomin melihat Yeeun pergi sampai keluar pintu ruangan.

ᴛʜᴇ ꜱᴇᴄʀᴇᴛ ʟɪꜰᴇ ᴏꜰ ᴍʏ ʜᴜꜱʙᴀɴᴅ [ᴿᵉⁿʲᵘⁿ ˣ ʸᵒᵘ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang