18. Bomin and his past

684 127 1
                                    

South Korea, 15 august 2015

Sebelum penangkapan Sanha.

"Tugas ini sudah disahkan oleh komandan besar untuk diserahkan kepada tim 4 yaitu Choi Hongseok beserta anggotanya dalam melaksanakan misi penangkapan pelaku kasus penggelapan dana diberbagai perusahaan serta menyangkut penjualan senjata ilegal," ucap sang letnan.

Ke lima orang dari tim 4 tersebut langsung memberikan hormat kepada sang letnan mereka.

"Semoga berhasil tim, pastikan tim kalian tetap utuh sampai kembali ke markas sebab ini bukan sembarang misi!" tegas letnan tersebut yang dibalas kompak oleh timnya.

"SIAP PAK!"

"Laksanakan!"

Kelima orang tersebut langsung pergi keluar ruangan setelah memberi hormat. Disana terdapat seorang danton mereka, Choi Hongseok laki laki tampan memiliki senyuman yang indah mampu memikat perempuan manapun ditambah postur tubuhnya yang atletis memiliki nilai tambah tersendiri.

Ia memiliki seorang adik bernama Choi Bomin. Wajahnya tak kalah tampan dengan sang kakak dan memiliki postur tubuh yang tegap berani.

Diperjalanan mereka bersiaga menyiapkan senjata masing masing. Dan Hongseok masih saja bertukar pesan bersama kekasihnya.

"Kayanya kak Vira takut banget kalo kehilangan lo, kak," ucap Bomin.

Hongseok menjitak kepala adiknya pelan. "Itu karna dia sayang gue," angkuhnya membuat Bomin terasa ingin mual setelah mendengarnya.

"Sebentar lagi sampai!" tegas salah satu anggota Hongseok.

Hongseok mengangguk lalu menaruh ponselnya ke dalam tasnya. Bomin bersiap menggenggam pistol kesayangannya. Hongseok menepuk bahu sang adik pelan.

"Lo gak perlu gugup, kita semua pasti bisa selesain sama sama," ucap Hongseok menciptakan lekungan indah diwajah Bomin.

Hatinya terasa yakin dan sangat bersemangat sekarang. Bomin yakin timnya akan berhasil menyelesaikan misi ini dan mereka akan pulang dengan selamat.

Lokasi penangkapan Sanha.

Kelima anggota berpencar untuk menyelinap ke dalam gedung persembunyian Sanha selama ini, mereka akan menangkap Sanha dibantu oleh tim gabungan yang berjaga dari luar gedung.

"Kita harus segera masuk!" ucap Bomin pada sang kakak, Hongseok.

Hongseok menahan tangan Bomin. "Lo gak bisa gegabah, kita harus berjalan sesuai rencana awal," ucapnya.

Bomin menghentakan tangan sang kakak. "Buang buang waktu! Lo mau Sanha kabur kalo kita gak buru buru masuk?!" ucap Bomin yang mulai tersulut emosi.

"Bukan itu maksud gue."

"Halah, lo mau semua ini berjalan sesuai perintah lo supaya bisa naik jabatan 'kan?!" Jeda Bomin memalingkan wajahnya enggan melihat sang kakak. "Dasar munafik!"

BUGH!

Hongseok mendaratkan bogem mentah tepat diwajah Bomin. "Lo gak ngerti, Bomin!"

"Gue gak pernah berniat kaya yang lo maksud sedikitpun!" tegas Hongseok.

"Danton lapor, anggota koala tengah menemukan pintu masuk dibagian utara gedung."

Hongseok dan Bomin mendengar pesan tersebut langsung menyusul masuk ke dalam.

Mereka mengendap-endap dalam kegelapan berjaga jika sesuatu akan menyerang mereka tiba tiba.

"Bomin!" panggil Hongseok pada Bomin yang berjalan begitu santainya.

ᴛʜᴇ ꜱᴇᴄʀᴇᴛ ʟɪꜰᴇ ᴏꜰ ᴍʏ ʜᴜꜱʙᴀɴᴅ [ᴿᵉⁿʲᵘⁿ ˣ ʸᵒᵘ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang