9. Key E = 4

766 150 5
                                    

-happy reading-

🔱

Tepatnya dipukul 10 pagi kamu baru saja mendapat waktu istirahat setelah pemotretan yang terakhir. Kamu melihat sosok laki laki yang tengah duduk dikursinya sembari memainkan ponselnya terlihat sangat sibuk.

Sedangkan otakmu saat ini tengah sibuk memikirkan sandi yang ada dalam paket minggu lalu, haruskah kamu bertanya pada Renjun? Atau membiarkan hal ini dan tidak perlu membeberkan kepada orang lain?

"Ada sesuatu yang Nona pikirkan?" tegur Zoya yang memperhatikan dirimu yang hanya berdiri tidak jauh dari tempat Renjun.

"Gak ada, hanya lelah sedikit," jawabmu canggung.

Renjun langsung menatap ke arahmu dan berjalan menghampirimu. "Ikut gue," ucapnya lalu pergi terlebih dahulu tanpa menunggu jawaban darimu.

"Nona?" Kamu mengangguk singkat, meyakinkan Zoya bahwa semua akan baik baik saja dan kamu mulai mengikuti langkah Renjun keluar dari tempat pemotretan.

"Renjun!" Kamu memanggil nama laki laki yang berjalan lebih dulu didepanmu dengan susah payah karna suasana gedung yang masih ramai.

"Renjun tunggu!"

"Renjun tungguin gue!"

"Ren-"

Dukk!

"Aww," kamu menambrak punggung seseorang karna tidak terlalu memperhatikan sekitar. Sosok tersebut membalikkan tubuhnya menatapmu intens. "Pelan pelan kek, susah nih jalan pake heels," protesmu saat mengetahui bahwa sosok itu adalah Renjun.

Renjun menatap heelsmu sekilas, tanpa aba aba cowok itu mengangkat tubuh mungilmu dengan mudahnya. "Eh Ren-"

"Diem atau gue lempar," ancamnya membuat dirimu refleks menutup mulut rapat.

"Kejam banget bapaknya," cibirmu pelan.

Renjun melangkah dengan mudahnya menuju lobbyㅡdimana mobilnya berada. Cowok itu menurunkan tubuhmu perlahan. "Masuk," titahnya lantas berjalan menuju pintu mobil bagian pengemudi.

Sejak tadi kamu hanya menurut dan mengikuti semua perintah Renjun. Didalam mobil laki laki itu mengemudikan mobilnya dengan kecepatan normal.

Sesekali kamu menatap wajah Renjun dari samping, kamu ingin sekali mengatakan hal ini sejak tadi, tetapi rasa gugup terus saja menguasai dirimu.

"Ren-" ucapanmu terpotong karna interupsi dari Renjun. "Kita udah sampe," ucapnya sembari menatap ke arahmu sekilas setelah itu ia kembali meninggalkan dirimu sendirian.

"Ck, gue tampar juga lama lama," gerutumu langsung menyusul laki laki keturunan china itu.

Kalian berdua duduk dikursi salah satu restoran yang cukup mewah namun tidak terlalu padat pengunjung. Suasana yang sepi dengan tema ruangan gelap diiringi alunan musik membawakan suasana yang bisa dibilang sangat romantis, terkecuali dimejamu dan Renjun pastinya.

Setelah memesan makanan Renjun tidak lagi bicara padamu ataupun bertanya tentang hal hal yang terjadi hari iniㅡah kamu lupa, dia bukan pacarmu Bomin, wajar saja hanya duduk diam dan asyik dengan benda pipih ditangannya itu.

'Ekhem,' kamu berdeham pelan namun belum sepenuhnya bisa mengambil perhatian cowok kutub itu sepenuhnya.

"Ren sebenernya ada sesuatu yang mau gue omongin," ucapmu to the point.

Renjun masih tidak menyahut, sepertinya isi handphone itu lebih menarik dibandingkan model terkenal yang ada dihadapannya itu.

"Ren please dengerin gue kali ini aja," ucapmu mulai lelah dengan Renjun yang hanya diam menutup rapat mulutnya.

ᴛʜᴇ ꜱᴇᴄʀᴇᴛ ʟɪꜰᴇ ᴏꜰ ᴍʏ ʜᴜꜱʙᴀɴᴅ [ᴿᵉⁿʲᵘⁿ ˣ ʸᵒᵘ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang