28. Shooting Lessons

555 116 3
                                    

Jeno berdiri dengan kedua tangan dilipat didepan dadanya. Ia memandang lawan bicaranya tajam, menunjukan bahwa ia sedang berbicara serius.

"MAKSUD LO APA ANJIR?!" seru Jihoon tak terima dengan penawaran yang diberikan oleh Jeno.

Benar, ia sedang berada di ruang pertemuan anggota rahasia yang sedang bersembunyi.

"Gue cuman nawarin kalian untuk kerjasama sama atasan gue, kalo kalian gak mau, terpaksa gue acak acak tempat ini dan gue akan membocorkan tempat persembunyian kalian kepada musuh," ujar Jeno mantap.

Jihoon tak henti hentinya mengumpat dihadapan Jeno, sedangkan sisanya masih mencerna perkataan Jeno barusan.

"Kenapa lo mau kerjasama sama kita?" tanya Bomin kemudian.

Jeno tersenyum kecil, ia berjalan menghampiri Bomin lalu menepuk bahu laki laki tersebut.

"Gue akuin kalo tim lo cukup mahir dalam melakukan pelacakan, tapi satu hal yang kurang dari kalian adalah pertarungan," komentar Jeno.

"Kalian benar benar buruk dalam hal pertarungan," Bomin melirik ke arah Jeno sinis. "Gue datang kesini secara terhormat menawarkan kalian jasa untuk sebuah pertarungan hebat ini," lanjut Jeno.

"Apa keuntungan kerjasama sama lo?" Itu suara Junkyu yang tak sabar ingin bertanya.

Jeno menoleh ke arah Junkyu. "Pertanyaan yang bagus!" pujinya. "Keuntungan kerjasama ini tentunya lo nggak perlu ngabisin waktu untuk terjun langsung ke lokasi dan tunggu hasilnya dari kita, dan ada sedikit koin emas yang bisa kalian bawa pulang tentunya," ujar Jeno.

"Sorry, kita gak bisa nerima imbalan dari orang asing!" tegas Bomin menolak mentah mentah tawaran dari Jeno.

Jeno terkekeh kecil. "Ayolah bro, jangan buat pembatas antara kita, anggap gue ini sahabat lo. Kita sama sama untung dan gue jamin gak ada kerugian diantara kita."

"Yang pasti rahasia ini cuman kita yang tau," sambungnya meyakinkan Bomin dan anggotanya.

"Lo jamin rahasia ini gak bocor?" celetuk Bomin.

Jeno mengangguk mantap. "Gue jamin 100% kalian akan aman, asal kalian semua mau bekerjasama sama gue."

•••

Renjun menggenggam pistol di tangannya, sembari menghadap ke arah sasaran dengan mata tertutup.

Ia mencoba menembak sasarannya tanpa melihat. Dalam hitungan tiga detik ia melepaskan pelurunya.

DORR!

Tepat sasaran.

Ia mampu mengenai papan bidik yang ada dihadapannya tanpa meleset sedikitpun.

Lalu Renjun mencoba menembakkan ke arah sesuatu yang ada di sekitarnya dengan mendengarkan suara gerakkan yang diberikan oleh anak buahnya.

DORR!

Renjun berhasil menghancurkan buah semangka yang ada di atas kepala anak buahnya dengan mudah.

Sedangkan disisi lain, kamu berjalan mencari sumber suara yang terus saja mengganggu tidur pagimu.

Kamu menemukan penampakan yang cukup familiar. Sosok tersebut adalah penyebab dari kebisingan yang terjadi di mansion.

Dan pengganggu tidur pagimu.

Kamu berjalan menghampiri Renjun yang sedang menutup matanya menggunakan kain mencoba untuk menghindari serangan dari anak buahnya.

DORRR!

Dengan cekatan Renjun menarik tubuhmu kedalam pelukannya untuk menghindari serangan. Kamu terkejut refleks berteriak karna tidak memperhatikan arah bidikan anak buah Renjun.

ᴛʜᴇ ꜱᴇᴄʀᴇᴛ ʟɪꜰᴇ ᴏꜰ ᴍʏ ʜᴜꜱʙᴀɴᴅ [ᴿᵉⁿʲᵘⁿ ˣ ʸᵒᵘ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang