15. Lee Haechan

745 138 0
                                    

Renjun menuruni anak tangganya menampakan sosok laki laki berkulit eksotis tengah duduk disofa ruang keluarganya.

"Long time no see, dude," ucap Lee Haechan mengulurkan tangannya untuk bersalaman namun ditolak oleh Renjun.

Laki laki bernama Haechan itu langsung menaruh kembali tangannya ke dalam saku. "To the point, ngapain lo kesini?" ucap Renjun dengan nada dingin.

"Wuih langsung dingin aja ni ruangan abis lo ngomong," sahutnya dengan nada gurau.

"Lo mau gue usir dari sini?" ancam Renjun.

Haechan dengan cepat menggelengkan kepalanya. "Elah sensi amat, kali kali bercanda Jun, jangan datar terus kaya muka lo," keluh Haechan lagi lagi Renjun mengabaikan dirinya.

"Jaemin kemana?" celetuk Renjun.

"Gue gak tau, akhir akhir ini dia sering pergi gak jelas. Mungkin ketemu ceweknya," jawab Haechan seadanya.

Renjun menatap ke arah Haechan dan berkata. "Itu tugas lo sekarang, cari tau Jaemin," perintahnya, Haechan tidak mengerti kenapa Renjun menyuruhnya, yang pasti ia akan tetap melaksanakan tugas yang diberikan oleh temannya itu.

"Sebenernya tujuan gue kesini buat kasih ini," kata Haechan menunjukan berkas yang tadi ia bawa dari rumah.

2 map yang Haechan bawa, map yang pertama berwarna hijau berisi surat perjanjian dengan Renjun. "Gue mau lo tanda tangan ini, dengan begitu gue bisa salurin saham gue buat lo," ucap Haechan.

Renjun mengambil alih map tersebut dan membaca isi dari surat perjanjiannya. "Gue tau ini gak akan bisa ngegantiin saham lo yang diambil Sanha, tapi gue harap ini bisa ngebantu," ucap Haechan lagi.

"Gue beli saham lo," kata Renjun menyimpan kembali surat perjanjiannya diatas meja.

"Gue bukan tipe orang yang mudah nerima sesuatu, lo tau 'kan?" sambung Renjun

"Jun gue ngasih ini karna kemauan gue sendiri, lo gak perlu ngerasa punya hutang budi karna gue udah anggap lo kaya sodara gue sendiri," jelas Haechan panjang lebar.

"Tolong terima pemberian gue kali ini aja Jun."

"Gue gak bisa."

"Apa susahnya si nerima pemberian orang Jun?!" ucap Haechan yang muak dengan sikap Renjun yang sulit diberikan bantuan.

"Lo nerima bantuan dari orang gak akan ngebuat diri lo dicap sebagai pecundang! Jadi tolong jaga baik baik bantuan gue kali ini, Jun."

Haechan tidak tahu harus memberikan orasi seperti apalagi. Satu hal yang menjadi harapan terbesarnya adalah, Renjun mau menerima bantuannya kali ini saja.

Renjun menghela nafasnya pelan. "Ada lagi? Gue lagi sibuk," ucap Renjun bangkit dari kursinya, suara Haechan lebih dulu menginterupsi.

"Satu informasi penting lagi," ucap Haechan menghentikan pergerakan Renjun. "Tentang perusahaan yang bekerjasama sama perusahaan Sanha," sambungnya berhasil mengambil atensi Renjun.

Renjun membalikan tubuhnya menatap Haechan serius. Haechan menunjukan map keduanya. "Lo bisa baca sendiri," ucapnya dan Renjun langsung menyambar map tersebut dan membacanya.

Disana tertulis 3 perusahaan yang bersangkutan dengan perusahaan Sanha.

1. Davidson Company
2. Naravez Center
3. Summer suñ

Ketiga perusahaaan itu sangat terkenal di korea selatan. Renjun pastikan tidak ada orang yang tidak mengenal mereka. Gedungnya sangat terawat dan menjulang tinggi ke atas langit ternyata memiliki akar yang busuk.

ᴛʜᴇ ꜱᴇᴄʀᴇᴛ ʟɪꜰᴇ ᴏꜰ ᴍʏ ʜᴜꜱʙᴀɴᴅ [ᴿᵉⁿʲᵘⁿ ˣ ʸᵒᵘ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang