Part 4

5.7K 653 64
                                    

Hari pernikahan pun tiba. Shani tengah menatap bayangannya sendiri dari cermin besar. Shani begitu cantik hari ini dengan gaun pengantin yang ia kenakan. Jantungnya berdebar tak karuan.

"Shan, Aran udah selesai ijab kabul. Yok keluar"

Hanya anggukan yang Shani berikan.

Shani keluar didampingi Gaby dan Feny, semua mata langsung tertuju padanya. Anggun dan cantiknya Shani benar benar terpancar hari ini. Hanya sebuh senyuman tipis namun membuat semua orang mengagumi betapa cantiknya Shani. Aran menyambut Shani, mereka sudah sah sebagai suami istri. Aran memasangkan cincin di jari manis dan saat itu juga mata Shani berkaca kaca.

"Jangan nangis ci" bisik Aran yang membuat Shani tersenyum lagi

Shani pun memasangkan cincin dijari manis Aran. Keduanya saling melempar tatapan.

"Dicium dong istrinya" teriak abang Aran yang pertama

Aran langsung melemparkan tatapan kesal pada kakaknya.

"Iyaa Ran cium kening Shani"

Ragu ragu Aran mendekat, hal itu begitu lucu dimata semua orang yang melihat mereka.

"Maaf ci" bisik Aran

Aran memberi kecupan dikening Shani.

"Makasih udah mau terima aku Ran"

"Gak ci, aku yang makasih. Cici udah mau bertahan sampai sejauh ini" Aran merentangkan tangannya menyambut Shani dalam pelukannya.

Semua orang bertepuk tangan menyaksikam dua insan yang sudah terikat janji suci itu.

Diacara sakral itu Aran dan Shani sepakat tak mengundang banyak orang, hanya teman dekat dan keluarga besar Aran. Cuaca sangat cerah seakan mendukung kebahagian mereka berdua, apalagi digelarnya acara secara outdoor sehingga menciptakan suasana yang lebih akrab dan santai.

Satu persatu para tamu memberi selamat dan berfoto bersama raja dan ratu sehari itu. Shani selalu mendapatkan pujian cantik dari keluarga besar Aran. Tak ada yang bisa mengelak dengan aura kecantikan Shani yang keluar dihari pernikahannya ini.

"Selamat bro" Ello memeluk Aran

"Makasih ka"

"Jaga bener bener ci Shani"

"Tanpa lo suruh juga bakal juga bakal gue jaga ka"

"Aran, selamat ya"

"Makasih deo"

"Lo duluanin gue nikah"

"Ya gimana namanya juga rejeki"

Shani hanya tertawa kecil berada diantara sahabat sahabat Aran.

"Ci selamat ya, kalau Aran nyakitin cici kasih tau aku" ucap Ello

"Iyaa aman"

"Cici selamat, ntar aku juga nyusul deh"

"Deo kuliah aja dulu"

"Yo emang lo udah ada calon?"

"Lo jangan gitu Ran, mana tau gue kaya lo langsung dapat bidadari"

Seketika mereka tertawa bersama. Mereka menyempatkan diri berfoto selfie dengan Aran dan Shani.

"Wii selamat anak bontot"

"Abang"

Kakak pertama Aran datang bersama istri dan anaknya yang baru berumur 3 tahun.

"Ci, kenalin ini abang aku yang pertama bang Jaenan, ini istrinya ka Cindy dan ini ponakan kamu namanya Eve"

RapsodiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang