Part 14

5.1K 610 64
                                    

Sepulang dari Bandung, Aran dan Shani diminta kerumah orang tua Aran. Sepertinya ada rapat keluarga sampai sampai Aran harus kesana segera.

"Ada apa nih bang? Ayah kok minta ketemu"

"Parah nih anak, kamu gak tau kesalahan kamu?" Tanya Oniel

"Apalagi bang?"

"Udah masuk dulu, Shan ke ibu sama Cindy ya"

Shani dan Aran berada diruangan terpisah. Shani pun tak paham mengapa mereka diminta untuk datang. Mertuanya mengajak Shani bercerita tentang kandungannya, Cindy pun antusias memberikan saran bersama mertuanya. Pikiran Shani terus memikirkan Aran.

"Kayanya udah waktunya bu"

"Yaudah yuk Shani kita keluar" Ibu Aran menggandeng tangan Shani

Shani kaget Aran tengah squad jump sambil mengangkat barbel.

"Kok Aran dihukum bu?" Tanya Shani

"Kemarin kamu nangis kan karna dia"

"Udah Shan tenang Aran udah biasa di hukum gitu"

"Ya tapikan aku cerita gitu kekakak karna aku kesel sama Aran, kenapa dihukum?" Shani terlihat seperti anak kecil

Shani tak menunggu jawaban dari Cindy dan mertuanya, ia berjalan menuju Aran.

"Yah, jangan hukum Aran. Shani yang salah"

"Ini akibat dia gak bisa jaga air mata ibu dari anaknya" ucap Jaenan tegas

Ya Aran memang dididik cukup keras, ayahnya selalu mengajarkannya tentang menjaga hati seorang perempuan, menjadikan istri ratu dirumahnya.

"Bagaimana kamu mau jadi ayah kalau kamu lembek gini?" bentak Ayah Aran

"Ayah plis maafin Aran" Shani memohon

Shani mendekat dan memeluk Aran.

"Udah Ran"

"Gak papa ci, kamu minggir dulu ya"

Shani langsung menggeleng kuat. Ia tak mau melepas Aran.

"Ayah, Shani mohon udah jangan hukum Aran kemarin Aran cuma bercanda yah"

"Cici, aku udah biasa kaya gini lagian kan aku emang salah"

"Berenti Ran" ayah Aran langsung berjalan masuk kerumah

"Shani hebat banget dah luluhin hati ayah" ucap Oniel

"Cin kok dulu waktu aku dihukum kamu gak minta ke papah kaya Shani?" Protes Jaenan

"Shani belum tau aja seninya ngehukum kalian"

Cindy tertawa puas melihat wajah cemberut Jaenan

"Ran ikut kita" ajak Oniel

"Abang mau apain Aran lagi?" Shani menyembunyikan Aran di belakangnya

Ketiga saudara itu kompak tertawa. Shani tak seperti usianya, ia sangat lucu jika sudah marah.

"Abang cuma mau kasih wejangan ci, udah tenang aja" bisik Aran

Aran mengelus rambut Shani, menenangkannya. Shani jadi paham mengapa mereka sampai dipanggil kesini dan ia tak ingin mengulanginya lagi lebih baik ia simpan jika Aran mengesalkan lagi dari pada Aran harus dihukum.

Shani akhirnya mau melepaskan Aran bersama kakak kakaknya. Cindy pun mengajak Shani masuk.

Mereka bertiga duduk melingkar.

"Ran, Shani udah masuk 3 bulan tandanya kamu harus ektra jagain dia" ucap Jaenan

"Kita semua tau, Shani berpenghasilan tinggi dia bisa hidupin kamu anak kalian nanti tapi kamu harus paham tugas laki laki"

RapsodiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang