Part 26

6.2K 844 313
                                    

Dengerin lagu
Raisa-Bahasa Kalbu
Kaleb J-Now I Know

Adzan subuh berkumandang, Shani meraba tempat tidur disampingnya.

"Mas" seketika itu ia tersadar tak ada Aran disana

Shani dibuat lelah semalaman menangis padahal ini yang ia inginkan tapi mengapa perasaannya tak membaik setelah kepergian Aran. Dihatinya terasa kosong tanpa Aran disisinya. Air mata itu kembali lolos.

Shani berjalan menuju box bayi tempat Afra tertidur. Shani memandangi Afra yang masih terlelap, semakin ia menatap Afra semakin ia merindukan Aran.

"Maafin mamah sayang, misahin kamu sama mas papah"

Shani bersiap untuk melakukan rutinitasnya setiap pagi, ia menyiapkan sarapan yang kini untuk dirinya sendiri. Shani menatap kursi didepannya yang kini kosong.

"Wah nasi goreng, emm cici makin jago masaknya" bayangan Aran muncul begitu saja didepannya

Air mata Shani kembali jatuh. Apa yang sebenarnya yang ia inginkan? Aran kini telah melepaskannya tapi tidak dengan hati Shani.

Shani mengakhiri sarapannya dan memilih berendam untuk menenangkan dirinya. Shani berusaha mengembalikan moodnya, kenapa rasanya begitu sakit?

Shani kembali kekamarnya, saat lemari ia buka kembali bayangan Aran hadir.

Chup

"Aduh cantik banget bidadari habis mandi" kecupan itu masih bisa ia rasakan.

Shani menahan air matanya yang siap jatuh. Ia terduduk diatas tempat tidur, menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Shani tersadar dan segera bersiap siap.

Cio datang menjemputnya, sekaligus membawa Afra dipenitipan bayi.

"Barang barang Afra mana?"

"Aku belum siapin, bentar"

Shani kembali menatap tas Afra yang sudah ia gunakan sejak mengandung Afra dan tas itu juga lah yang menjadi saksi betapa setianya Aran berada disamping Shani.

"Hanya sehari, aku cuma belum terbiasa tanpa kamu Ran"

Shani keluar membawa tas itu, Afra berada dalam gendongan Cio namun dalam bayangan Shani, Afra sedang bersama Aran.

Sepanjang perjalanan Shani hanya diam tak banyak bicara.

"Kenapa Shan?" Tangan Shani digenggam Cio

Shani menarik tangannya dari tangan Cio, ia tak menjawab pertanyaan Cio. Perasaanya benar benar kacau.

Dimana Aran? Apa dia baik baik saja? Apa Aran sudah makan? Begitu banyak pertanyaan dikepala Shani untuk Aran. Ia bisa tertidur karna kelelahan menangis bukan karna mengantuk. Setelah berpisah dari Aran, Shani pikir ia akan lebih baik lagi tapi ia salah ada yang hilang dari dirinya.

"Mamah berangkat kerja dulu ya" Shani mencium Afra

Shani menatap Cio.

"Jangan kasih makan Afra sembarang lagi"

Shani berjalan masuk kekantornya, hari ini ia tak ingin kekantor namun perkerjaan telah menantinya.

"Keras kepala lo ya Shan" Gaby membuka pintu ruangan Shani dengan kasar

"Ka sabar ka"

"Gue harus sabar gimana lagi Fen, bisa bisanya dia turun bareng Cio"

Shani membuang pandangannya kelain.

"Liat gue SHANI" bentak Gaby

"Lo mikir gak perasaan Aran hah? Kalau lo udah gak mau sama dia lepasin dia jangan gini"

RapsodiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang