Part 13

5.2K 612 90
                                    

Mungkin Shani harus bersyukur karna Aran berada diteknik mesin yang notabandnya jarang sekali ada perempuan. Sekali pun ada itu pun tidak bisa mengalahkan kecantikan Shani.

Aran tengah mengerjakan tugas kelompok. Kali ini kelompoknya ketambahan seseorang yang sering mengincar Aran.

"Ran, kamu kerjakan yang ini aja"

Mira terus memperhatikan keduanya.

"Ran yang ini ngerti gak?"

"Ini ndah?" bukan Aran melainkan Mira yang bertanya

"Sini sini gue paham Indah lo tenang aja"

Aran tertawa kecil, Mira paham Aran risih jika didekati perempuan karna statusnya bukan lagi lajang.

Ello, Deo, dan Mira tau Indah menaruh hati pada Aran sejak masuk perkulihan bahkan mereka pun tau betapa terlukanya Indah saat mengetahui Aran menikah.

"Aran dari dulu circlenya bidadari ya" bisik Ello pada Deo

"Lo gak liat ka, Aran ganteng gitu"

Dua jam berlalu akhirnya mereka menyelesaikan tugas mereka. Indah hendak pulang namun harus memesan ojek online terlebih dahulu.

"Bareng gue aja ndah" wajah Indah langsung berubah senang ketika Aran menawarkannya tumpangan

"Yok ndah" Deo masuk kemobil lebih dulu

Ternyata ia tak berdua dengan Aran, harapan indah pun musnah.

Indah duduk didepan bersama Aran, sepanjang jalan Indah begitu kesal dengan Deo. Tak lama ponsel Aran berdering.

"Aran udah selesai"

"Udah, ini mau antar Deo sama Indah dulu pulang"

Shani diam beberapa menit. Indah bisa melihat nama yang tertera diradio mobil Aran. "Mine" hanya itu namun terkesan Aran tak ingin ada orang yang menganggu miliknya.

"Yaudah hati hati"

"Iya"

Aran berhenti dirumah Deo lebih dulu, tinggallah Indah dan Aran berdua namun mood Indah telah hancur.

"Ndah ntar kirim power poinnya ya, gue mau nambahin bagian gue"

"Iya"

"Lo sakit ndah?" Indah tadi terlihat sangat aktif tapi kini ia menjadi pendiam

"Gak"

Indah turun dari mobil Aran.

"Makasih"

"Iyaa sama sama"

Aran melajukan kembali mobilnya menuju istana kecilnya dimana ratunya telah menunggunya.

"Assalamualaikum, cici"

"Waalaikumsalam"

"Idih kenapa jutek gitu"

"Kamu tadi ngantar siapa?"

"Deo sama Indah"

"Indah?"

Timbul ide jahil dari Aran.

"Kasian Indah pulang sendiri"

"Indah siapa?"

"Teman aku kaya Mira"

Shani memberi tatapan introgasi pada Aran. Sekuat tenaga Aran menahan tawanya.

"Siapa yang kamu antar terakhir?"

"Indah lah karna rumahnya setelah Deo"

"Indah cantik?"

Sepertinya Aran telah salah menjahili Shani.

RapsodiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang