Part 21

5.8K 608 119
                                    

Aran berlari memasuki rumah, ia langsung menuju kamar utama.

"Afra papah pulang"

"Ssssttttthhh Afra baru tidur mas papah"

Aran mendekat kearah Shani dan mencium pipi Shani.

"Bau ih sana mandi dulu"

"Cici bawel"

Aran langsung lari menuju kamar mandi sebelum mendapat amukan dari Shani. Selesai dengan mandinya Aran langsung berbaring disamping Afra.

"Kangen banget" Aran mengesekkan hidungnya pada hidung mancung Afra.

"Ih ketawa dia ci"

"Kamu jangan ganggu dia mas nanti bangun baru tidur nih"

"Gak papa dong, mau main"

Aran semakin mengganggu tidur Afra namun Afra tak terusik dengan semua tingkah Aran.

"Kamu ngapain aja mas hari ini?"

"Emm...tadi dikampus ada kuis dadakan, terus ditempat kerja aku ikut ngecek rel"

"Panas panasan dong" Shani mengelus pipi Aran

"Gak papa, buat kamu sama dedek Afra" Aran mencium tangan Shani sambil tersenyum.

"Mau dimasakin apa?"

"Sayur sop dong ci, banyakin kentangnya"

"Ada ayam, mau digorengin gak?"

"Boleh deh"

"Yaudah mas jaga Afra dulu aku masak ya"

Aran mengangguk, sebelum Shani pergi ia mencium Afra dan Aran secara bergantian. Lengkap sudah kebahagian Shani. Kebahagiannya terasa sempurna karna kehadiran Afra dan Aran dihidupnya, rasanya ia tak membutuhkan apapun lagi selain menikmati waktu bersama sumber kebahagiannya itu.

Shani kembali kekamarnya setelah selesai memasak. Senyumannya terukir indah saat melihat Aran dan Afra tidur dengan pulas. Shani ikut berbaring disamping Aran, ia memeluk Aran dari belakang.

"Mas papah bangun, kamu belum makan, belum sholat isya gak boleh tidur dulu"

"Lima menit lagi ci"

Shani mencium pipi Aran secara bertubi tubi untuk membangungkan Aran.

"Aaahhh cici"

"Mas sih gak mau bangun"

"Bentar sayang, kamu gak liat nih Afra gak lepasin jari aku"

"Aku cemburu sama Afra" Shani bersandar didada Aran

"Kirain manjanya pas hamil aja ternyata masih ya"

"Kamu lebih milih aku atau Afra?"

Aran mencoba berpikir agar Shani penasaran.

"Kalau bisa dua kenapa harus satu"

Kali ini Aran yang mencium Shani bertubi tubi.

"Wangi banget sih ci"

"Kamu baru tau"

"Gak sih, tapi kan tadi habis masak"

Shani mengecup bibir Aran.

"Kan suami pulang"

"Aaaahhh gemessss"

Shani langsung membekap Aran karna Afra terlihat kaget dengan suara Aran.

"Afra kaget mas"

"Maafin papah sayang"

"Ci berat ih" Aran mencoba menggeser tubuh Shani yang berada diatasnya

"Aku udah gak gemuk ya"

RapsodiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang