Part 10

5.8K 638 70
                                    

Hari libur dimanfaatkan Shani dan Aran berada dirumah. Shani tengah memoleskan masker diwajah Aran. Sebenarnya mau tak mau Aran menuruti Shani.

"Udah" ucap Shani senang melihat wajah Aran sudah ia pakaikan masker miliknya

"Ci aku gak biasa pake ginian"

"Kan aku gak boleh pake yaudah kamu aja dari pada expired kan sayang"

"Kamu gak sayang muka aku yang imut ini kalau nanti kenapa napa?"

Aran cemberut didepan Shani membuat Shani gemes sendiri melihatnya.

"Ini bagus kok buat kamu juga cuma yang aku takutin kalau kamu terlalu ganteng banyak yang suka"

Kali ini Aran yang dibuat gemes dengan ucapan Shani

"Tinggal liatin ini" Aran menunjukkan cincin dijari manisnya

Shani memeluk Aran sambil mendengarkan detak jantung yang tenang milik Aran.

"Ci besok kan minggu tuh, bang Oniel pulang. Ibu sama ayah panggil kita kerumah"

"Yey jalan jalan"

"Kayanya kamu ngidamnya jalan jalan ya bukan makanan"

"Iya padahal dulu lebih suka dirumah sekarang gak bisa diem"

"Gak papa selagi aku bisa, aku turutin cici mau kemana pun"

.....

Aran memasukkan semua kebutuhan Shani kedalam bagasi mobil. Hari ini mereka akan menghabiskan waktu bersama dirumah orangtua Aran. Sepanjang perjalanan Shani bercerita hal hal dikantor selama mereka resmi menikah. Banyak yang berubah dari Shani termasuk  kebiasaannya yang tak bisa jauh dari Aran. Syukurnya Aran sedang libur semester, entah bagaimana nanti jika Aran telah aktif kuliah kembali?

Sesampai dirumah Aran, Shani disambut hangat oleh kedua orangtua Aran. Ayah Aran sampai menanyakan luka di kaki Shani beberapa hari yang lalu.

"Kamu jaga istri mu yang bener Ran"

"Maaf yah"

"Bukan salah Aran, yah. Aran udah bilang dia yang nyuci piring cuma akunya bandel"

"Nak, kamu harus hati hati. Syukur Aran dirumah"

"Iya bu"

Tak lama keluarga Jaenan datang, suasana bertambah ramai.

"Bang Oniel mana bu?"

"Masih mandi abang bu"

Aran mengangguk paham. Oniel bisanya sangat sulit mengambil libur namun kali ini kebetulan kapalnya bersandar di Jakarta jadi ia menyempatkan pulang menemui keluarganya.

"Nah ini bang Oniel, ci"

"Shani Bang"

"Shan, panggil nama aja boleh. Agak risih nih"

"Tapi kan cici adek ipar abang" jelas Aran

"Iyaa deh"

Mereka semua berkumpul dihalaman belakang. Suasana lengkap seperti ini jarang sekali terjadi karna kesibukan mereka.

Shani membantu ibu dan Cindy didapur menyiapkan makanan dan minuman.

"Ibu bawa ini ya"

"Iya bu" sahut keduanya

Masing masing mereka membawa nampan berisi makanan ketaman belakang. Tiba tiba Shani terhenti didepan sebuah figura.

"Dia Chika, mantan Aran"

RapsodiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang