Kaleb J-Now I Know
Shani berjalan menaiki tangga menuju kamar Aran. Aran meminta Shani untuk mengemas semua barangnya.
Hari ini Aran mengajukan surat perceraian mereka pada pengadilan. Tak ada tuntutan dari kedua belah pihak dan proses akan berjalan cepat kata Aran namun hati Shani berkata lain, rasanya ia masih belum siap.
Sebagian barang barang Aran dikamar utama telah selesai ia siapkan. Shani menatap foto pernikahan mereka diatas meja Aran. Shani tak pernah menyesal dengan keputusannya menikah dengan Aran karna dengan Aran ia sangat bahagia meskipun ia belum jadi istri yang sempurna untuk Aran.
"Semoga kamu dapat yang terbaik"
......
Shani baru selesai dengan meetingnya, tak seperti biasanya Gaby akan selalu menghampirinya keruangan tapi kini hanya ada Feny. Gaby masih sangat marah dengan Shani.
"Hari ini Aran ngajuin gugatannya ya Shan?"
"Iya"
Seharian ini Shani lebih banyak melamun. Feny berjalan mendekati Shani.
"Harusnya lo seneng setelah ini lo bakal sama Cio tapi kenapa gue gak liat kebahagian sama sekali sekarang Shan?"
"Gue gak tau"
Bunyi ponsel Shani mengalihkan pandangan Shani.
"Iya bang"
"Shan bisa kerumah sakit sekarang?"
Shani terdiam mendengar suara Oniel yang begitu panik. Pikiran Shani langsung tertuju pada kedua orang tua Aran.
"Rumah sakit mana bang? Tolong share lokasi, aku on the way"
Shani mencari kunci mobilnya.
"Kenapa Shan?"
"Gak tau Fen, aku takut mertua aku"
Shani bergegas menuju rumah sakit. Hatinya sudah tak tenang. Jika terjadi apa apa pada mertuanya, ia bersumpah tak akan memaafkan dirinya sendiri.
Shani langsung diarahkan menuju ruang operasi IGD. Jantung Shani semakin tak karuan melihat kedua mertuanya ada disana, diruang tunggu operasi. Langkah Shani pelan, dadanya menjadi sesak saat ia tahu siapa yang tak ada disana.
"Bang, bukan Aran kan?"
"Dia kecelakaan tunggal jam 1 tadi" ucap Jaenan
Air mata Shani lolos mendengar kenyataan yang diucapkan Jaenan.
"Kami semua takut dia sengaja ngelakuin ini"
"Maksudnya?"
"Aran pernah coba bunuh diri dulu, kami takut ini kejadian lagi"
"Bang, Aran kenapa Bang?"
"Menurut polisi Aran sengaja nabrak pembatas jalan"
"Gak mungkin bang"
"Kita tunggu aja ya dokter selesai sama operasinya Aran"
Shani duduk jauh dari keluarga Aran, ia merasa asing disana. Dalam hatinya terucap doa untuk Aran, meskipun sudah ia tahan sekuat tenaga namun air matanya masih saja jatuh.
Ibu Aran mendatangi Shani.
"Afra sama siapa?"
"Ada babysister dirumah bu buat jaga Afra"
"Kamu udah makan nak?"
Shani dibuat terharu dengan pertanyaan ibu Aran.
"Belum bu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rapsodi
FanfictionPernikahan adalah hal yg sakral. Menyatukan dua pikiran, dua kepribadian dan masalalu. Mampukah Shani dan Aran melewati badai dalam rumah tangga mereka dengan semua perbedaan yang ada? Mampukah mereka saling melupakan masalalu? "Untuk apa kamu berta...