[8] Kembali

768 302 46
                                    

PART 7 LAGI JALAN-JALAN KE PART GATAU PART BERAPA, BANDEL DIA GAMAU JEJERAN SAMA PART 6 8, CARI YA!!!

Happy Reading


Cuaca dingin masih saja singgah di kotanya membuat seorang lelaki yang masih bergelung dibawah selimut malas beranjak untuk melakukan ritual mandinya. Sedikit terganggu dengan suara alarm yang sejak tadi terus berbunyi menyuruh sang pemilik untuk segera bangun.

Haidan mendudukan dirinya diatas kasur dengan selimut yang masih membaluti tubuhnya, menoleh ke kanan dan ke kiri guna mencari keberadaan ponsel yang tadi malamia tiggal dengan keadaan masih di charger.

Masih jam 05.15 pagi, lelaki yang diharuskan mandiri itu berdiri, membuka laci mejanya dan melihat jadwal pelajaran yang tertempel disebelah komputernya. Ia menyiapkan keperluan sekolah hari pertama setelah liburan panjang kemarin.

Haidan mengambil handuknya setelah siap dengan tas sekolah yang ia letakkan diatas kasur, memasuki kamar mandi dan melakukan ritualnya selama 10 menit.

"Dingin..." rengeknya saat salah satu tangannya mengenai air yang ada didekatnya.

Dia berjongkok, memegang lututnya lalu merenung tanpa pikiran sejenak, masih terlalu malas melakukan ritual mengguyurkan air ke semua badannya.

"Mandi." Entah hasutan darimana, tiba-tiba saja bisikan yang membuat lamunan Haidan buyar.

Lelaki itu menggeleng pelan lalu beranjak dan memaksakan diri untuk segera mandi dan berangkat sekolah mengingat waktu terus berjalan.

Setelah selesai dengan seragam dan menata sedikit rambutnya, ia keluar kamar, melihat ruangan disetiap sudut rumahnya sepi. Tidak ada tanda-tanda orang yang baru saja menempati ruangan tersebut.

Menghela nafas pelan Haidan berjalan keluar setelah mengunci pintu. Berangkat sekolah tanpa sarapan terlebih dahulu.

Seperti hari hari biasanya, ia berangkat dengan bus yang datang menjemputnya lalu berdesakan dengan orang-orang yang akan beraktivitas.

Duduk disalah satu bangku paling belakang yang dilakukan Haidan saat ini, lalu mengambil ponsel untuk menghindari rasa bosan ketika bus melaju menuju sekolahnya yang cukup jauh.

Membuka galeri penuh foto bersama Reno dan sikembar membuat Haidan rindu, sudah seminggu ia menjalani hidup tanpa canda tawa ketiganya. Rasanya ia ingin sekali menjadi bagian dari mereka, membangun sebuah cerita untuk dikenang suatu saat nanti.

"Hai kak," sapa seorang siswa dengan seragam yang sama dengan Haidan.

Lelaki itu menoleh, melihat seseorang yang mungkin ia kenali. Ternyata itu Jeva, salah satu adik dari Farhan yang juga satu sekolah dengannya.

"Halo," balas Haidan tersenyum melihat Jeva yang duduk disampingnya.

Haidan menoleh, "Kok nggak bareng sama abang yang lain?" tanyanya.

"Bang Chandra sakit, jadi nggak bisa nganterin." jawabnya.

Haidan mengangguk paham.

"Liburan kemana Je?" tanya Haidan lagi, mereka sudah akrab satu sama lain karena Farhan selalu mengajak Jeva untuk makan dimeja yang sama dengannya saat dikantin.

eja [ ✓ ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang