[38] Haidan Suka Ini

272 67 35
                                    

Happy Reading

Fokus utama Andre saat ini hanyalah kebahagiaan Haidan. Laki-laki itu benar-benar memenuhi janjinya kepada Armita untuk membuat Haidan selalu dikelilingi oleh tawa dan senyuman.

Terbukti saat ini Andre mendatangkan beberapa orang yang mampu membuat Haidan mengembangkan senyumnya bahagia, merasa bahwa keinginannya terwujud satu per satu.

Farhan datang, bersama dokter Rian, tante Nala juga ketiga temannya yang lain.

Setelah mengetahui kondisi kesehatan sang anak yang terus menurun setiap harinya, membuat Andre dengan segera memenuhi keinginan sang anak. Ia hanya bisa membuat Haidan senang dengan caranya yang berbeda.

Bukan berarti mengijinkan Haidan untuk pergi setelah semua keinginannya terpenuhi, hanya saja Andre takut untuk mendapati hari esok jika sudah berbeda. Benar-benar takut.

Haidan bersemangat sejak pagi tadi, anak itu berlarian ke arah halaman rumah sakit, kondisinya lebih sehat dari kemarin.

Reno yang mengikuti arah lari Haidan jadi capek sendiri, dia sudah duduk mengawasi Haidan di sebuah bangku dekat taman rumah sakit yang sering mereka datangi. Ada Juna juga, turut ikut menemani Haidan setelah keadaan hatinya lebih membaik dari kemarin.

"JA! UDAH DONG, LO LARI-LARIAN GITU GUE YANG CAPEK!" teriak Reno membuat langkah Haidan terhenti.

Bukan apa, hanya saja kondisi tubuh Haidan saat ini bisa langsung ngedrop ketika cepat lelah, anak itu juga sangat merasa sehat ketika terus menerus membuat tubuhnya lelah.

Karena dirasa keringat memenuhi keningnya, Haidan menuruti kemauan Reno untuk duduk sembari menormalkan nafasnya yang memburu akibat kebanyakan berlari.

"Lo pikirin tubuh lo juga dong!" seru Juna merasa kesal melihat Haidan yang masih tidak diam ketika duduk bersebelahan bersamanya.

Kaki anak itu masih dibuat maju mundur dengan cepat, membuat tubuhnya juga ikut gerak dan hal tersebut membuat Juna kesal sendiri.

"Mau pergi ah, galak-galak semua." Haidan  turun dari bangkunya, mencoba kembali berlari menuju ruangannya. Meninggalkan Reno dan Juna yang sudah kesal setengah mati melihat kelakuan Haidan.

Haidan berlari menuju Andre, mau mengadu saat ia terus dimarahin oleh Reno dan Juna. Namun, saat melewati gerombolan beberapa pasien dan pengunjung rumah sakit yang terlihat sedang asik sendiri, membuat rasa penasaran Haidan membesar.

Disana ada Andre, sedang dikerubungi beberapa orang yang didominasi oleh wanita. Tangan lelaki itu melambai saat melihat keberadaan Haidan, mencoba mencari bantuan agar keluar dari kerumunan tersebut.

"Ayo! Jemput Farhan!" seru Haidan sengaja meninggikan suara.

Sesaat perhatian orang-orang yang mengerubungi Haidan menoleh, menatap seorang anak lelaki yang mengenakan pakaian pasien sedang berjalan ke arahnya.

"Iya-iya," balas Andre mencoba melepas beberapa tangan yang masih bersarang ditubuhnya.

"Ini anaknya, Pak?" tanya salah satu dari orang-orang tadi.

Andre mengangguk pelan sebelum menarik lengan Haidan untuk menjauh, mencoba menghindari hal yang membuatnya lebih lama mendatangi Haidan tadi.

"Udah tua juga masih narsis," ejek Haidan menahan tawanya.

"Nggak narsis, kan emang ganteng," jawab Andre membenarkan.

"Nggak mau turun lagi," tolak Haidan saat Andre membawanya ke arah lift.

eja [ ✓ ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang