#6 - Kelompok Terkutuk

229 31 56
                                    

Song recommendation:

♬ Victon - Howling

***

"Sesosok tubuh manusia terlihat di hilir sungai yang mengalir di antara perbatasan Jakarta Utara dan Red District. Jenazah yang di temukan memiliki jenis kelamin laki-laki dengan ciri-ciri mengenakan setelan jas hitam lengkap. Ditemukan sejumlah luka fisik dan dua lubang peluru di bagian dada. Polisi masih menyelidiki kasus ini dengan menanyai sejumlah saksi mata."

Dengan sebeleh tangan yang berpegangan pada tiang bus Transjakarta, Riana menatap layar datar yang terpasang di belakang kursi kemudi itu lekat-lekat. Baru saja si pembaca berita dari salah satu kantor berita terbesar di negara ini mengabarkan telah kembali ditemukan jenazah di hilir Red District

"Ngeri ya."

"Iya, saya nggak pernah mau ke daerah situ. Takut sama nyawa saya yang cuman satu."

"Bener. Kenapa pemerintah nggak tutup aja ya kota itu?"

"Yah, pemasukan negara paling gede kan disitu, pemerintah tutup yang ada mereka juga ikutan jadi mayat besoknya."

"Iya juga ya."

"Kita mah warga biasa jauh-jauh aja dari sana daripada kita berakhir kayak gitu."

"Bener, Bu. Jangan sampe anak-anak kita sampe masuk kesana."

Riana mendengarkan obrolan sepasang Ibu-ibu yang duduk di salah satu kursi dengan seksama. Memang benar, daerah itu sangat di takuti di seantero negeri, tapi tidak ada yang bisa menutup tempat itu, bahkan pemerintah sekalipun. Apalagi, Riana ingat betul ucapan Sandra yang mengatakan ada yang menjaga tempat kota itu. Satu kelompok gangster.

Dan sejauh ini, Riana belum pernah bertemu dengan satupun anggotanya. Selama ada Sandra, dirinya aman. Riana pun juga berjanji untuk tidak sembarangan masuk kesana tanpa Sandra.

Ponsel dalam gengamannya bergetar membuat perhatiannya beralih. Dilihatnya notif yang masuk tiada henti dari chat kantornya.

Mas Devian

Riana, habis makan siang ke kantor kan?

Riana

Iya mas. Jam istirahat Riana otw.

Mas Devian

Eh, jangan. Kamu makan dulu aja.

Delon

Ih, Mas Dev mah akyu cemburu :((

Ardhan

Wah Mas Dev wah

Nissa

Ekhem

Sella

Mas Devian nih ya, uhuy

Mas Devian

Maksudnya Riana itu makan dulu baru ke kantor. Kalian ini.

Delon

Ah, masa sih Mas Dev, Fufufufufufu

Ardhan

Fufufufufufu

Mas Devian

- REDLINE - [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang