#19 - Howling

98 7 0
                                    

Pagi ini seperti biasanya Riana sudah bangun lebih awal dari biasanya. Sudah mandi dan sekarang duduk di depan meja riasnya sambil memoleskan lipbalm tipis-tipis di bibirnya, kemudian tangannya mengambil sisir dan merapihkan sedikit tatanan rambut panjangnya yang di biarkan tergerai. Riana memilih blouse berwarna putih dengan jeans berwarna biru tua. Tak lupa mengenakan cardigan karena Riana termasuk salah satu gadis yang tidak terlalu suka mengekspose lengannya. Sekarang tangannya menyambar sebotol parfum dan menyemprotkannya ke seluruh tubuh, lalu menghirup harum wanginya. Menyenangkan sekali.

Baru saja hendak meraih tasnya, ponselnya sudah berbunyi terlebih dahulu. Wajahnya berseri-seri karena menebak siapakah yang mengiriminya pesan sepagi ini. Apakah jangan-jangan...

Senyum di wajahnya pudar ketika melihat nama yang tertera di sana. Bukan Rimu, bukan. Melainkan orang lain yang beberapa hari kebelakang memang ada di sekitarnya. Tentunya bukan Ryan, karena laki-laki itu masih marah terhadapnya. Bahkan untuk sekedar tahu kabarnya saja, Riana harus menghubungi Abel.

"Lucas?"

Jarinya menekan pesan whatsapp yang masuk ke ponselnya. Lalu mulai membaca isi pesan yang ternyata singkat dan to the point.

Lucas

Na, hari ini ada waktu?

Dahinya berkerut samar. Ada apa gerangan sampai Lucas mengirimkan pesan se pagi ini padanya?

Riana

Hai, ada apa?

Lucas

Temani aku, ke toko buku yang waktu itu.

Hah?

Gimana?

Riana

Hari ini?

Lucas

Yup, kamu ada waktu jam berapa?

Sekarang, Riana jadi terdiam memandang pesan dari Lucas yang belum di balasnya sama sekali. Detik demi detik telah berlalu, namun jari jemarinya belum berhasil menemukan satu kata pun yang di rasa pantas untuk di katakan. Peringatan dari Rimu masih terngiang di benaknya, betapa laki-laki itu sangat membenci keberadaan Lucas di sekitarnya. Namun tidak bagi Riana, Lucas tetap teman yang baik, sangat baik karena pernah membantu mengembalikan moodnya yang rusak.

Riana

Oke, jam satu siang gimana? Aku ada kuliah pagi.

Baru saja hendak memasukkan ponselnya ke dalam tas, benda pipih itu sudah kembali bergetar. Terpaksa Riana menyapu kembali layarnya untuk membaca pesan yang di kirimkan kepadanya.

Lucas

Oke. Kita ketemu di stasiun UI ya.

Riana

Oke.

Riana menghirup udara sebanyak-banyaknya sebelum memasukkan kembali ponselnya ke tas. Kemudian berjalan keluar kost sambil menenteng tas sling bagnya. Namun, sesampainya di luar maniknya melebar kaget. Laki-laki yang akhir-akhir ini mengisi harinya sudah berdiri di sana, tepat di depan mobilnya sambil bersandar pada kap pajeronya. Manik elang itu tampak memandang ke langit, menikmati langit pagi cerah hari ini dan tidak sadar akan kehadirannya.

- REDLINE - [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang