Song recommendation:
♬ Stray Kids - 강박 (방찬, 현진)(Red Lights (Bang Chan, Hyunjin)
***
Satu jam yang lalu...
Matanya mengedar menatap isi flat* Sandra, minimalis tapi sangat rapi, di dominasi dengan warna cokelat bata. Tempat tinggal temannya dari luar ini tampak seperti rumah susun yang ada di pinggiran kota Jakarta, tapi jauh lebih baik dan tertata. Riana masih tak menyangka bahwa masih ada tempat seperti ini di Red District saat petama menginjakkan kakinya disini.
"Come in," panggil Sandra.
Kakinya melangkah memasuki sebuah ruangan yang di penuhi dengan lemari berwarna dominan putih dengan rak-rak kaca yang berisikan berbagai macam aksesoris perempuan, mulai dari jam tangan, cincin, gelang-gelang indah, kalung bertahtakan diamond kecil, bando, serta alat-alat aneh yang Riana tak pahami. Ada meja rias penuh dengan produk-produk kecantikan dan alat-alat make-up yang tak terhitung jumlahnya. Lalu beralih ke lemari saat Sandra menggeser pintunya.
"Gue harus pake salah satu dari ini?" tanya Riana dengan tangan yang menunjuk ke dalam lemari. Di depannya banyak mini dress dengan rok di atas lutut. "Nggak kependekan apa, San?"
Sandra mengangguk. "Lo bisa pilih dulu kok, harusnya masih ada dress gue yang nggak 'kebuka' banget," ucapnya penuh penekanan. "Pilih aja, gue ke kamar dulu harus bersih-bersih dan ganti baju disana."
"San, gue nggak bisa gini aja?" tanyanya lagi sambil memperhatikan pantulan dirinya sendiri di cermin yang ada di belakang Sandra. Temannya mengernyit, memang lebih kelihatan seperti seorang pelajar yang baru pulang kerja kelompok. "Please."
"No. Lo malah jadi mencurigakan. Gue kan udah bilang, lo nggak boleh sampe kenapa-napa," jelas Sandra. "Mending lo ganti sekarang sambil gue tinggal, ya."
"O--oke."
Sandra tersenyum kecil. "Nice girl. Gue tinggal ya."
Saat pintu ruangan ini tertutup, Sandra sudah meninggalkannya dengan pakaian-pakaian ini disini. Tangannya tergenggam erat, nampak ragu untuk mencoba mencari pakaian yang pantas. Riana menarik napas panjang, artikelnya harus selesai dan mendapat exposure yang baik.
"Ayo Riana, kapan lagi punya kesempatan kayak gini coba? Ayo, bisa," gumamnya pada diri sendiri.
Dengan keyakinan penuh, tangannya terulur untuk menjelajahi isi lemari di depannya. Wah, Sandra memiliki selera yang bagus karena hampir seluruh pakaian ini memiliki bahan yang halus dan nyaman di kenakan. Sebelah tangannya meraih satu pakaian berwarna merah.
"Ew, terbuka sekali dadanya."
Riana langsung menyimpan baju itu kembali di dalam, kemudian menggeser satu persatu untuk mencari lagi, sampai akhirnya matanya tertuju pada salah satu mini dress berwarna putih. Tidak terlalu terbuka di bagian atas tapi masih di atas lutut. Perasannya gamang, tapi setidaknya lebih baik dari pada yang tadi. Ditariknya pakaian itu dari lemari dan membawahnya ke depan kaca.
"Wah." Riana terpesona dengan dirinya sendiri di cermin saat mencoba mencocokan baju itu. "Oke ini aja."
Pelan, di tariknya reseleting mini dress ini meletakkannya di atas rak. Lalu Riana mulai melucuti pakaiannya dan menggantinya dengan pakaian di rak. Tidak butuh waktu lama untuk mengganti pakaian, sampai...
"Wah, anjir temen gue cakep banget!"
Seruan Sandra yang bersamaan dengan suara pintu di dorong cukup membuatnya kaget. Riana yang masih melipat pakaiannya dan di masukkan ke dalam tas sampai memegangi dadanya karena terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
- REDLINE - [END]
Novela Juvenil"Plagiat tolong mundur!" Bagi Riana si mahasiswi yang terpaksa mengulang satu mata kuliah, hidup itu sederhana. Bisa makan makanan kesukaan, tidur dengan nyenyak, mendengarkan musik sepanjang hari dan berkeliling kota menaiki KRL sampai stasiun pe...