#10 - Signs of you

243 15 2
                                    

Song recommendation:

♬ Zhai Xiaowen feat FrankiD - Signs of You

***

"Perawatan wajah tentunya harus dilakukan sesuai dengan tipe kulit dan permasalahan yang sedang di hadapinya. Kegiatan seperti mencuci wajah dua kali atau yang di kenal dengan double cleansing, penggunaan sunscreen, serum, moisturizer dan jenis lainnya sering kita temui dewasa ini.

Berbagai cara merawat wajah di perkenalkan oleh para beauty blogger, beauty influencer bahkan artis. Namun pernahkah anda mendengar para wanita yang tinggal di Red District merawat kulit mereka? Yuk simak cara mereka merawat kulit wajah agar tetap terlihat segar dan bercahaya!"

Riana tidak bisa duduk tenang sejak artikelnya di luncurkan tiga puluh menit yang lalu. Saat Mas Devian mengatakan bahwa artikelnya sudah siap terbit, Riana memilih melarikan diri ke toilet dan membiarkan Delon yang mengunggahnya ke website kantor.

Benda pipih dalam genggamannya bergetar tiada henti. Notif dari grup kantornya berbunyi nyaring sampai matanya hampir melotot melihat banyaknya tag pada namanya.

Delon

Riana, dimana dirimu?

Sella

Ri, ayo sini balik.

Nissa

Ada sesuatu nih, Ri

Ardhan

Buruan balik napa. Mules?

Mas Devian

Riana, kalau udah selesai cepet ke meja saya ya

Riana menelan salivanya susah payah saat membaca kalimat dari Mas Devian? Apakah ia melakukan kesalahan?

Kepalanya menggeleng. Buru-buru ia keluar dari toilet dan bergegas menuju ruangannya. Sepanjang perjalanan tak henti-hentinya ia berdoa pada Tuhan agar tidak terjadi hal buruk. Tepat di depan pintu ruangannya, Riana mendorong pintunya dengan hati-hati sampai seluruh orang yang ada di ruangan ini terlihat. Astaga, degup jantungnya tidak berhenti berbunyi 'bom bom bom.'

"Rianaaaaa. Congrats!" ucap Sella yang langsung menghambur memeluknya. Matanya mengejap kebingungan, menatap Sella, Nissa, Ardhan, Delon dan Mas Devian yang bertepuk tangan untuknya.

"Eh? Kenapa?" tanyanya bingung, Sella langsung mengapit lengannya dan mengajaknya ke meja Mas Devian.

"Makanya jangan kabur dulu tadi, sini-sini," ajak Sella.

Tepat di depan meja Mas Devian, sudah terpampang nyata di layar dekstop Mas Devian betapa tingginya engagement  rate* yang di terima website kantor siang hari ini, sampai tanpa sadar bibirnya membulat seperti donat kentang yang baru saja matang.

"Good job, Ri. Saya udah yakin kamu bisa." Mas Devian tersenyum cerah padanya yang masih mematung.

Delon yang tiba-tiba datang di sebelahnya langsung menggandeng sebelah tangannya yang bebas. "Ini karena Delon juga, Mas Dev. Kan Delon yang klik unggah tadi."

"Lah itu gara-gara gue, Lon. Kan gue yang ikut bantu ngasih ide kata-kata ke Riana," ucap Ardhan tak mau kalah. Delon menaikkan alisnya.

- REDLINE - [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang