Lili menarik Bintang ke lapangan basket. Beralasan menonton Damar lebih baik untuk menutupi alasan sebenarnya. Alasan sebenarnya adalah melihat betapa miripnya Martin dengan Nikko. Tapi bukan berarti menyamakan Nikko dan Martin, hanya saja Lili ingin Bintang tahu bahwa dia adalah orang yang akan membuatnya bahagia setelah Nikko.
"lihat! Martin sangat tampan disana" seru Lili.
"kurasa kau salah menyebut nama"
"maksudmu?"
"kenapa kau memuji Martin bukan Damar? hatimu sudah berpaling?
"apa yang kau katakan? tidak mungkin aku berpaling dari Damar"
"lalu untuk apa kau berkata seperti itu?"
"aku hanya ingin memberitahumu"
"memberitahu bahwa dia sangat mirip dengan Nikko"
"aku bahkan tidak berpikir seperti itu"
"ah sudah! aku muak melihatnya" kata Bintang dan langsung pergi. Lili menoleh melihat punggung Bintang menjauh dari lapangan.
Nikko tidak akan terganti. oleh dan dengan siapapun! Batin Bintang denga marah.
***
"hey temanku. kenapa kau tidak menyemangatiku" kata Martin yang tiba tiba datang dan duduk di meja Bintang.
"kau sedang berlatih bukan bertanding"
"ohh.. jadi kau akan menyemangatiku di pertandingan besok? aku senang mendengarnya"
Bintang menghela nafas tidak menjawab. Martin memandangi Bintang dalam. Martin masih saja memikirkan perkataan Poppy. Gadis di depannya ini sudah berhasil membuatnya gila. Mana mungkin itu benar.
"mengapa kau memandangiku seperti itu?" tanya Bintang mengagetkan lamunan Martin.
"aku hanya memandangi temanku. Apa itu salah?"
"mau cupcake?" tanya Bintang yang duduk berdua dengan Nikko di bangku samping lapangan basket.
"tidak. makan saja. Memangnya kau rela jika membaginya denganku?"
"kau benar"
Nikko tidak merespon. Nikko hanya memandangi gadis di sebelahnya ini.
"kau ini terus memandangiku!"
"mengapa? aku hanya memandangi kekasihku. Apa itu salah?"
"kau ini membuatku tidak nyaman dengan caramu seperti itu"
***
Rahasia. Rahasia tentang Bintang. Martin terus memikirkan perkataan Poppy. Bagaimana dia harus mencari tahu. Martin tidak bisa berhenti dengan kata kata Poppy yang terus terngiang di telinganya.
Martin membuka iphonenya. Mengetik nama Bintang Rahma di kolom search instagramnya. Membuka profil Bintang dan melihat foto foto yang di upload Bintang di instagramnya. Satu demi satu. Banyak foto yang Bintang post dengan caption sedih disini.
Salah satunya, fotonya sedang duduk di tangga rumahnya tanpa memandang kamera. Foto itu dipost dengan caption "aku masih merasa sendiri disini. bukan hanya aku tapi hatiku". Ada juga fotonya di kegelapan yang hanya menampilkan siluet wajahnya dengan caption "gelap ini datang ketika bintangku pergi"
Martin semakin penasaran dengan caption caption Bintang. Tiba tiba matanya tertuju pada Bintang dengan seseorang. Bintang tampak bahagia di foto ini. Tapi kenapa tidak ada caption di foto ini. Siapa laki laki yang bersamanya? dan danau ini? pikir Martin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Back To Star
Teen Fictionsemua cerita yang aku buat terinspirasi dari pengalaman asli dari aku sendiri dan pastinya Anisa Rahma yaa... Karena aku ngerasanya Anisa itu emang fix cocoknya sama Rizky. Ya oke aku pasangin lagi sama Rizky Nazar. Biasanya kan cerita di novel, s...