Lima

739 28 1
                                    

"Aku mau minta tolong kepadamu?" tanya Martin yang sedang bersama Lili sebelum pertandingan bakset dimulai.

"kalau aku bisa. Pasti kubantu"

"aku ingin kau mengambil gambar ketika pertandingan selesai. Aku ingin melakukan sesuatu untuk Bintang. Dan kau akan tahu harus mengambil gambar ketika aku melakukannya nanti" jelas Martin memberika iphonenya kepada Lili.

Lili menerima iphone milik Martin dan tersenyum "itu saja?"

Martin menganggukan kepala "terima kasih sudah mau membantuku. Jangan sampai gagal"

"siap"

***

"jadi dia sudah mengetahui tentang Nikko?" tanya Lili kepada Damar.

Damar menyeruput jus melonnya dan menjawab "iya, tapi tidak sepenuhnya tahu"

"maksudmu?"

"Martin memang sudah tahu tentang Nikko yang sudah meninggal. Tapi penyebab dan soal kematian Nikko, kurasa dia belum mengetahuinya"

"aku takut jika nantinya Martin akan meninggalkan Bintang ketika sudah mengetahuinya"

"berdoa saja itu tidak akan terjadi, Lili"

***

Bintang duduk di taman belakang bersama dengan sang Ayah. Duduk sambil menyenderkan kepalanya di pundak Ayah. Sudah lama rasanya Bintang tidak memanjakan dirinya kepada Ayah. Merasakan angin sore melewatinya.

"Ayah, salah tidak kalau ada seseorang yang mirip sekali dengan Nikko?"

"ya jelas tidak. Memangnya kenapa? kau bertemu seseorang?"

"sudah lama Ayah aku bertemu dengannya. Tapi sejak itu pula dia selalu melakukan hal hal yang sama dengan yang dulu pernah Nikko lakukan kepada Bintang, Yah"

Ayah tertawa menjawab pertanyaan Bintang.

"Kenapa Ayah menertawaiku?" kata Bintang mengangkat kepalanya dari pundak Ayahnya.

"kamu bertemu orang yang mirip sekali dengan Nikko?"

Bintang menganggukkan kepala mengiyakan pertanyaan Ayahnya.

"lalu kau menyukainya?"

"apa yang Ayah katakan. Aku tidak mungkin menyukai seseorang disaat aku masih belum melupakan Nikko, Ayah"

"Nak, tidak perlu melupakan untuk mencintai orang baru. Masa lalu boleh saja dikenang, tapi tidak dengan menutup dirimu sendiri untuk orang lain. Hidupmu akan terus berjalan meskipun Nikko tidak mendampingimu sekarang"

"Ayah, aku tidak bisa mencintai orang lain selain Nikko"

"kamu hanya belum bisa, Nak"

***

Martin berjalan di koridor sekolah sambil melihat lihat foto Nikko dan Bintang di danau tempat pertama kali Bintang dan Martin bertemu. Danau itu mungkin tempat mereka berdua memadu kasih. Disana mereka terlihat bahagia dan memiliki satu sama lain.

Martin ingin membawa Bintang ke masa lalunya bukan untuk membuatnya sedih. Tapi untuk mengenal lebih dalam tentang gadis yang dia cintai ini.

Martin ingin senyum ini kembali. Senyum Bintang kepada Nikko. Martin ingin melihat Bintang tersenyum karenanya. Selama mengenal Bintang, Melihat senyum saja tidak pernah. Wajah pendiam dan murung selalu dipasang kapan saja oleh Bintang.

Ketika sampai di kelas, dia melihat Bintang sedang membaca novel sendirian. Tidak ada siapapun di dalam kelas. Mungkin karena masih pagi sangat, dan belum banyak siswa yang datang ke sekolah. Martin duduk di bangkunya. Melihat Bintang dari belakang yang tidak meresponnya ketika datang. Seperti meganggap bahwa Martin tidak ada.

Back To StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang