Pagi hari akhirnya datang juga. Matahari juga sudah berganti tugas dengan bulan. Kicaukan burung burung ikut membangunkan semua siswa Matrix. Guru pembimbing meniup peluit agar semuanya berkumpul. Mereka akan melakukan senang di pagi ini. Raut wajah yang masih mengantuk tidak membuat iba para guru pembimbing
Musik yang sengaja disetel lewat tip menjadi irama senam mereka pagi ini. Semuanya hadir kecuali Bintang. Kakinya sama sekali belum bisa dibuat berjalan. Jadi dia hanya bisa duduk dan berbaring.
Setelah senam, semua murid dipersilahkan untuk beristirahat sejenak dan makan pagi. Martin yang masih khawatir akan keadaan Bintang langsung berlari ke tenda Bintang. Bintang mengangkat badannya menjadi posisi duduk. Martin memberikan satu cangkir teh manis untuk Bintang. Bintang segera meminumnya dan memberikan kembali kepada Martin setelah meminumnya.
"tau tidak? berada di dalam tenda lama lama itu tidak nyaman"
"kau mau keluar?"
"tidak bisakah kau mengerti bahwa aku menyindirmu"
Martin tertawa kecil sebelum akhirnya membopong Bintang keluar. Ternyata diluar sudah ada teman teman yang lain juga sedang sarapan pagi. Semuanya menyapa meriah ketika melihat Bintang keluar. Bintang juga membalasnya dengan senyuman.
Lili memberikan satu kotak makan untuk Bintang. Martin menerima dan menguapi Bintang namun Bintang menolak.
"Aku bukan anak kecil Martin. Aku bisa melakukannya sendiri"
"Iya, aku tahu"
***
Siang ini Bintang masih saja tidak bisa melakukan aktifitas seperti biasa. Mungkin jika berjalan sedikit saja sudah mulai bisa. Tapi juga tidak semahir biasanya. Keluar pun juga tidak ada siapapun kecuali guru pembimbing yang bertugas menjaga tenda. Pelan pelan Bintang berjalan ke arah guru pembimbing itu untuk melepas rasa bosannya.
"hey Bintang"
"Halo Bu Indah"
"bosan ya?"
"ya seperti itu"
"ku lihat kau semakin hari semakin ceria saja"
"Ibu bisa saja. Aku memang seperti ini"
"Ibu sempat iba melihatmu sangat terpuruk ketika terjadi kemalangan pada Nikko"
"Memang tidak mudah di awalnya. Tapi seiring waktu aku yakin aku makin membaik"
"apa kau tidak melupakan sesuatu"
"apa maksud Ibu?"
"Bintang, Martin akan membantumu keluar dari keterpurukanmu. Jadi jangan sia sia kan dia selagi ada. Kau tidak mau merasa kehilangan kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Back To Star
Teen Fictionsemua cerita yang aku buat terinspirasi dari pengalaman asli dari aku sendiri dan pastinya Anisa Rahma yaa... Karena aku ngerasanya Anisa itu emang fix cocoknya sama Rizky. Ya oke aku pasangin lagi sama Rizky Nazar. Biasanya kan cerita di novel, s...