"Tumben mengajakku kemari? ada apa?" tanya Martin setelah menemui Sam dan Damar yang mengajaknya bertemu di cafe depan perpustakaan kota.
"Bukan apa apa. Aku hanya ingin kau membantuku" jawab Sam.
"Begini Martin, Kau pasti tahu bahwa Bintang, Lili dan Poppy dulunya bersahabat. Dan karena ada perselisihan diantara mereka..." kata Damar menggantung dan melirik ke arah Sam.
Sam menyadari betul arti dari lirikan Damar itu. "Tidak perlu melirikku. Jangan membuat masalah lagi. Atau kubunuh kau! lanjutkan kalimatmu!"
"Dan kau juga pasti sudah melihat mereka bertingkah aneh hari ini" lanjut Damar.
"Tidak hanya melihat malah aku menanyai mereka tapi tidak menjawab satu jawaban pun dari mereka" sahut Martin.
"Nah, kita ini, berniat untuk menyatukan mereka kembali" tutur Sam.
"Caranya?" tanya Martin.
Damar mengodekan agar Sam dan Martin mendengarkan bisikannya baik baik. Martin dan Sam sama sama mendekatkan wajahnya kearah Damar untuk lebih jelas mendengarkan setiap perkataan Damar.
"Aku tidak yakin itu berhasil" kata Sam setelah Damar selesai membisikkannya sesuatu.
"Sama. Aku tidak yakin mereka kembali hidup hidup jika mereka ditempatkan dalam satu ruangan" timpa Martin mendukung pernyataan Sam.
"Kalian tenang saja. Kali ini mereka sama sama dalam kondisi yang lemah. Dimana mereka saling merindukan satu sama lain. Jadi itu memudahkan kita. Kita hanya perlu memancing mereka agar mau kemari tanpa mengetahui jika kita mempunyai maksud menyuruh mereka kemari"
"Kalau sampai gagal dan terjadi apa apa sama Bintang. Kau yang tidak akan kembali hidup hidup" kata Martin mengancam.
"Percayakan kepadaku"
***
Setelah memarkirkan mobilnya, secepat kilat Lili turun dan mencari dimana keberadaan Damar. Sekitar sini memang sangat sepi jika sudah menginjak pukul 9 malam keatas.
Lili tidak melihat siapapun berada di ruko yang dimaksud Damar. Tidak ada tanda tanda akan keberadaan Damar disini. Antara khawatir dan bingung harus melakukan apa.
Mencoba menghubungi Damar tapi tidak ada jawaban. Dan itu membuatnya semakin khawatir. Tapi dia tidak berhenti menghubungi Damar.
"Sial! kenapa tidak ada jawaban sama sekali" Katanya sambil membuang tangannya sendiri yang tengah menggenggam ponselnya.
Tidak lama, matanya disilaukan dengan sorotan lampu dari taksi yang menuju kearahnya. Setelah menunggu, ternyata Bintanglah yang keluar dari taksi itu. Setelah membayar, taksi berlalu dan hilang ditengah malam.
Awalnya khawatir dan panik berubah menjadi bingung karena melihat Lili berada ditempat yang sama. Bintang menghampiri Lili yang sedang berdiri tepat di depan ruko.
![](https://img.wattpad.com/cover/35041763-288-k641895.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Back To Star
Teen Fictionsemua cerita yang aku buat terinspirasi dari pengalaman asli dari aku sendiri dan pastinya Anisa Rahma yaa... Karena aku ngerasanya Anisa itu emang fix cocoknya sama Rizky. Ya oke aku pasangin lagi sama Rizky Nazar. Biasanya kan cerita di novel, s...