"Bintang?" teriak Martin memanggil Bintang di ruang Osis. Namun, hanya ada Damar dan Lili disana.
"Dia kembali ke kelas" jawab Damar.
"Ohya? sedari tadi aku berada di kelas. Dan tidak ada Bintang disana"
"Ya, aku tidak tahu" Balas Damar.
Jawaban Damar membuat Martin beranjak dari sana. Dia berlari mencari Bintang. Untung saja Martin mendongakkan kepalanya ke atas. Jadi dia bisa melihat Bintang di atap. Martin langsung berlari ke tangga dan naik ke atap menyusul Bintang.
"Bintang?" sapa Martin membuat Bintang berbalik tapi setelahnya, langsung berbalik kembali.
"Aku sangat merindukan tempat ini"
"Aku?"
Bintang tertawa kecil. Memang dari kemarin, dia belum mengatakan apa apa soal kerinduannya kepada Martin.
"Banyak tempat di dunia yang sama dengan tempat ini. Tapi tidak dengan disini. Tempat ini berbeda karena aku berada disini dengan seseorang yang berbeda"
Martin mendekati Bintang lalu memeluknya dari belakang. Bintang terus saja memandangi langit tapi tidak menolak Martin.
Keduanya sudah mulai melupakan masalahnya. Keduanya sama sama menepis ego masing masing. Bintang maupun Martin melakukan apa yang dikatakan oleh hati mereka masing masing.
Martin sangat merindukan saat saat seperti ini bersama Bintang di tempat ini.
"Jangan pergi lagi" Bisik Martin sembari mencium pundak kanan Bintang setelah mengatakan kalimat itu.
Tuhan, aku mencintainya. Aku siap jika nantinya akan menghadapi batu yang besar. Batin Bintang.
"Apapun yang terjadi nanti. Tetaplah berada disisiku. Aku akan memegang tangannya dan menarikmu melewati semuanya"
***
"Sam, Bisa kau ambilkan Ibu kursi baru di gudang. Tapi bersihkan dulu ya, tolong. Lalu letakkan di ruangan Ibu" kata Ibu pengajar menyuruh Sam. Karena kebetulan yang ia temui adalah, Sam.
"Iya, Bu" jawab Sam santun mengiyakan permintaannya.
"Kunci ruangan Ibu ada di pintu. Jadi, setelah kau meletakkannya. Berikan kuncinya kepada Pak satpam"
"Iya, Bu"
"Kalau selesai, langsung pulang ya. Jangan kemana mana. Saya pulang dulu ya, Sam. Terima kasih"
"Hati hati, Bu" balas Sam mencium tangan Ibu Pengajar itu sebelum akhirnya pergi.
Sam berbalik menuju kearah gudang karena sebelumnya di berjalan ke arah parkiran. Sekolah sudah semakin sepi semenjak bel pulang yang berbunyi lima belas menit yang lalu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Back To Star
Teen Fictionsemua cerita yang aku buat terinspirasi dari pengalaman asli dari aku sendiri dan pastinya Anisa Rahma yaa... Karena aku ngerasanya Anisa itu emang fix cocoknya sama Rizky. Ya oke aku pasangin lagi sama Rizky Nazar. Biasanya kan cerita di novel, s...