Enam

631 20 0
                                    

Malam di desa ini lebih dingin dari tempat tinggal Bintang di kota. Suasana sunyi juga sangat berbeda dengan keramaian di kota. Suara jangkrik yang menjadi ciri khas sebuah desa.

Berjalan di tengah jalan setapak yang disampingnya terdapat kebun jagung menjadi aktifitas Damar dan Lili malam ini. Lili memasukkan kedua tangannya ke saku jaketnya.

"Dingin?" tanya Damar.

"lumayan"

"Mau memakai jaketku?"

"tidak usah terima kasih" balas Lili tersenyum.

"aku lega karena akhirnya kita bisa punya waktu untuk berdua saja. Sehari dengan Bintang dan Martin membuatku kesal dengan keduanya"

Lili tersenyum kecil. "Aku berharap lebih dengan hubungan Martin dan Bintang"

"apa kau juga berharap lebih dengan hubungan kita?"

Lili menoleh ke arah Damar. Damar tampak serius mengucapkannya.

"Sudah lama kita menjalani hubungan tanpa status ini. Kau tahu bahwa aku sangat teramat mencintaimu. Tapi, aku yang seakan bodoh. Aku tidak sama sekali mengetahui perasaanmu kepadaku"

Lili membuang muka dan menghela nafas. Pernyataan itu akhirnya Damar katakan kepada Lili. Permintaan Damar atas tanggung jawab Lili atas hubungannya selama ini yang masih simpang siur.

"Damar...aku belum bisa mengatakannga. Tapi aku juga tidak ingin kehilanganmu. Jadi, bersabarlah untuk aku. untuk hatiku" balas Lili kembali melihat Damar.

***

Sam dikejutkan dengan mobil Poppy yang masih berada di parkiran Cafe setelah satu jam Poppy pergi meninggalkannya sendiri di cafe ini. Sam melayangkan pandangannya ke seluruh arah sekitar parkiran. Tidak ada siapapun disana.

Sam mulai panik. Kemana dia harus mengambil langkah mencari Poppy. Sam berlari ke arah sesuai hatinya mengatakan. Sam berlari di tengah malam mencari gadis yang dia cintai. Tidak peduli kemana arah yang mungkin akan menyesatkannya. Sam hanya menuruti hatinya.

Sam berhenti dan mengambil nafas sejenak. Sam masih dengan kepanikannya. Terdengar keributan dari dalam bangunan tepat disamping Sam berhenti. Sam mengamati bangunan ini. Sam mengenal tempat ini. Sam akhirnya mengetahui bahwa bangunan ini adalah gallery milik Nikko.

Sam berlari masuk ke dalam dan yakin bahwa keributan itu adalah Poppy. Dan benar saja, Poppy berada disana. Poppy sedang memukuli frame besar yang terdapat foto Nikko disana. Sam menghampiri Poppy dan berusaha menghentikan Poppy.

"Kau jahat Nikko! kenapa kau tega meninggalkan aku sendirian! Tidak cukup kau menghancurkan hatiku hah? kini kau juga meninggalkan aku! Nikkoooo!!!" teriak Poppy menangis sambil terus memukuli foto itu.

"Poppy Poppy!" seru Sam menghentikan Poppy dengan merangkulnya dari belakang dan menahan tangannya.

Poppy berhenti namun masih terus menangis. "Nikko!!! Nikko!!!" teriaknya terus menyebut nama Nikko.

Kakinya tidak kuat menahan beban dirinya. Poppy terjatuh. Sam juga menuruti badan Poppy yang terjatuh sambil terus memeluknya dari belakang. Poppy masih menangis dan terus menangis.

***

"selamat ulang tahun Bintangku. Teruslah bersinar dengan cahayamu sendiri. Teruslah tersenyum disaat apapun yang akan kau hadapi nantinya. Apapun yang terjadi, tetaplah menjadi bintangku. Bintang dihatiku" kata Nikko sambil mencium kening Bintang sebelum mengatakannya.

"Terima kasih. Terima kasih buat semuanya. Buat cahaya yang kau berikan kepadaku agar terus bersinar. Terima kasih untuk setiap waktu yang berarti dalam hidup ini. Terima kasih untuk cinta yang menjadi sumber kekuatanku. Terima kasih sudah menjadikan aku orang yang paling beruntung di dunia karena memilikimu"

Back To StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang