"Hey, sudah ada kabar tentang Bintang?" tanya Sam yang tiba tiba datang ke rumah Lili dan langsung masuk ke dalam ruang tengah menemui Lili dan Damar.
"Besok dia akan pulang" jawab Lili singkat.
"Biar aku saja yang menjemputnya!" seru Sam.
Damar dan Lili sama sama memandang kearah Sam.
"Kau tidak ingin membuat masalah lagi kan?" tanya Damar mencurigai.
Sam mendesah. "Pertanyaanmu sangat bagus"
"Tolong jangan buat masalah lagi, Sam" kata Lili menasehati.
"Aku tidak membuat masalah. Kalian seharusnya membantuku agar Bintang kembali kepada Martin"
"Agar kau bisa mendapatkan Poppy?" tanya Lili yang mulai menampakkan wajah seriusnya.
Sam hanya melirik Lili tanpa menjawab pertanyaan dari Lili. Lili sepertinya bisa membaca pikirannya.
***
"Dimas? Dimas? Dimas!!" teriak Bintang seraya mengetuk pintu kamar Dimas.
Semenjak kejadian di pantai itu, Dimas seakan menghindarinya. Hampir lima hari Bintang sama sekali tidak bertemu dengan Dimas. Bintang semakin khawatir. Apalagi ditambah dengan ponsel Dimas yang seakan tanpa pemilik.
Bintang terus saja mengetuk pintunya. Bintang tidak tahan dengan kondisi seperti ini terhadap Dimas. Matanya memerah, dan akhirnya satu demi satu tetesan air matanya turun membasahi pipi cantiknya.
Tidak ada tanda tanda bahwa Dimas ada di dalam. Bintang tidak kuat menunggunya lebih lama lagi. Terlalu lelah untuk mengetuk pintu terus terusan sambil menangis. Badannya lemas tidak kuat menyangga badannya sendiri dan akhirnya jatuh terduduk menyandar ke pintu. Tapi terus mengetuk pintu kamar Dimas.
Dibalik pintu, ternyata Dimas juga tidak tahan mendengar teriakan Bintang. Apalagi kini Bintang menangis. Dimas sangat tidak tahan. Malah sekarang, Dimas ikut menangis menahan amarahnya sendiri.
Harusnya dia dan Bintang hari ini berbahagia dan pergi ke suatu tempat yang indah. Makan makanan yang enak dan berfoto ria karena besok Bintang sudah kembali ke Indonesia. Bukan malah seperti ini.
"Dimas! aku tahu kau mendengarku. Tolong buka pintunya dan biarkan aku menjelaskan dulu" teriak Bintang terus meyakinkan Dimas.
Dimas semakin tidak tahan dengan ini semuanya. Dimas mengambil ponselnya dan menelfon seseorang.
***
"Aku sangat lelah" kata Lili menyandarkan kepalanya di pundak Damar.
Jam istirahat hari ini sangat membosankan hanya untuk dihabiskan dengan makan di kantin. Jadinya keduanya memilih untuk duduk duduk santai di taman samping lapangan basket belakang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Back To Star
Novela Juvenilsemua cerita yang aku buat terinspirasi dari pengalaman asli dari aku sendiri dan pastinya Anisa Rahma yaa... Karena aku ngerasanya Anisa itu emang fix cocoknya sama Rizky. Ya oke aku pasangin lagi sama Rizky Nazar. Biasanya kan cerita di novel, s...