Bintang baru saja sampai di sekolah. Langkahnya santai di koridor sekolah menuju kelas. Perasaannya masih berantakan. Bintang bingung harus berbuat apa. Pikirannya masih berpusat pada Martin. Bagaimana dengan Martin sekarang. Martin bahkan tidak mengucapkan selamat malam untuknya kemarin malam seperti biasa. Hari ini, Martin juga tida mengucapkan selamat pagi dan menjemputnya.
Setelah sampai di depan kelas. Bintang berpaspasan dengan Martin. Martin sebentar lalu masuk kedalam kelas tanpa mengatakan apapun. Ada apa dengan Martin sebenarnya. Binta memandangnya ng segera menyusul Martin masuk ke dalam kelas. Duduk di bangkunya seperti biasa.
"Aku tahu kau marah. Bisakah kau tidak diam seperti ini kepadaku?" tanya Bintang tanpa menoleh ke arah Martin.
Martin tidak menjawab. Malahan Martin langsung pergi meninggalkan Bintang. Bintang bangkit namun Martin menahan.
"jangan mengikutiku. Aku mau sendiri"
"Tapi Martin?"
"Jangan buat aku semakin marah Bintang"
Setelah Martin menahan, Bintang hanya bisa kembali duduk. Martin berlalu begitu saja. Semarah inikah Martin kepada Bintang.
***
"Selamat pagi kesayangan aku!" sapa Damar dari koridor lantai dua ketika Lili berjalan di lapangan. Lili mendongak ke atas melihat Damar dengan tersenyum.
"selamat pagi kesayangan aku!" sapa Sam juga yang tiba tiba berada di samping Damar dan semakin membuat Lili tertawa melihat keduanya.
"Dia kekasihku. Jadi sudah sepantasnya aku yang mengatakannya" sahut Damar menyenggol lengan Sam.
"aku juga sahabatnya. jadi sudah sepantasnya aku menyayanginya bukan" jawab Sam yang membalas dengan perlakuan yang sama.
"kau pikir bisa merebutnya dariku hah?" balas Damar lagi. Kini malah Damar merangkul membungkukkan badan Sam.
"kalau bisa ya boleh saja" balas Sam tak mau kalah.
"hey sudah sudah! selamat pagi kekasihku Damar. Selamat pagi sahabatku Sam. Sudah puas?"
"tuh dengar tidak? dia memanggilku kekasihnya dan kau sahabatnya"
"Hey Damar. sombong sekali kau! sudah lepaskan dia!" seru Lili.
"iya, iya.." kata Damar menuruti perintah Lili.
"kau lihat? dia membelaku"
Setelah selesai mengurusi dua orang itu, Lili beranjak melanjutkan langkahnya menuju ke kelas. Senangnya bisa melihat Sam dan Damar kembali bersahabat. Hari setelah ini akan menjadi hari hari indah dalam hidup Lili.
Namun prediksinya salah ketika melihat Bintang menangis di kelas. Lili cepat cepat duduk dibangku dan meletakkan tasnya. Merangkul Bintang mencoba menenangkan.
![](https://img.wattpad.com/cover/35041763-288-k641895.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Back To Star
Teen Fictionsemua cerita yang aku buat terinspirasi dari pengalaman asli dari aku sendiri dan pastinya Anisa Rahma yaa... Karena aku ngerasanya Anisa itu emang fix cocoknya sama Rizky. Ya oke aku pasangin lagi sama Rizky Nazar. Biasanya kan cerita di novel, s...