Lhoh ??!

466 14 3
                                    

Hampir satu jam aku dan Ega saling tukar cerita. Saling tukar cerita adalah bukti jika di antara kita tidak ada yang namanya rahasia. Termasuk rasa yang di pendam Ega sejak SMP pada Thea. Yaah, Ega menyukai Thea sejak dulu. Dan aku tahu kenapa ia tak pernah mengungkapkan perasaannya. Karena yang ada di benak Ega, selagi dia merasa masih belum dewasa, dia juga masih harus menyelesaikan sekolahnya. Bagi dia, kedewasaan dalam soal cinta akan di pahami setelah ia memendam perasaannya selama mungkin. Paham? Terkadang, aku sendiri tak mencapai pemikiran Ega, tapi itulah dia. Ega yang selalu tahu akhir dari apa yang ia perbuat. Dan saat itu, betapa sedihnya aku saat ia masih menyimpan rasa itu pada Thea. Kenapa harus Thea??!! Dulu, aku 100 ℅ menyetujuinya, tapi apakah sekarang aku harus mendukungnya setelah Thea mempunyai hubungan terlarang dengan kekasih sahabatnya sendiri?!! Dan kali itu, aku belum menceritakan apa yang tengah terjadi padaku pada Ega. Tadinya, aku berniat untuk menceritakannya, tapi saat aku tahu Ega masih menyimpan rasa pada Thea, niat itu ku urungkan karena aku tak mau melihat Ega terluka.

Hhmmm,, ya udah lah yaa.. Sementara lupakan hubungan gelap Thea dan Digo yang sebeneranya membuat muak itu. Dan kembalinya Ega dalam kehidupanku sekarang ternyata bisa membuat waktuku tak terbuang sia-sia hanya karena memikirkan hubungan mereka. Eggaaa,, gue sayang sama lo!! Dan malam itu, moodku yang tadinya ngedrop gara-gara kejadian tadi siang, kini mood itu berubah sangat drastis. Sampai-sampai Ega tak tahu jika ada tangis di balik senyumanku. Miriis yah!!? Ikut sertanya Mama malam itu juga melengkapi bagaimana bahagianya aku dengan kedatangan Ega yang tiba-tiba. Menikmati secangkir kopi, bersenda gurau melepas kerinduan begitu terasa hangat malam itu. Tapi dengan tiba-tiba juga, tawaku terhenti saat pandanganku menemukan sosok orang yang tengah berdiri di depan pintu ruang tamu rumahku. Digoo...??! Tanpa ku sadari Digo telah berdiri lama di depan pintu. Ia tak menegurku atau Mama saat ia datang. Ia hanya berdiri, terdiam, hanya memandang dan tak bersuara saat melihatku tertawa lepas seperti itu. Ya emang aku tertawa lepas, trus kamu mau protes!? Kamu yang mengehentikan tawaku saat aku tahu hubungan kamu dengan Thea, dan kali ini kembalinya Ega membuat tawaku kembali juga!!!

"Digooo.." dengan nada terkejut aku pun kemudian memanggilnya. Dia masih berdiri di depan pintu dan tak bergeming. Tak mengeluarkan satu kata pun dan tak merespon panggilanku. Kenapa nih? Ok, melihat dia bersikap seperti itu, aku pun kemudian berniat untuk mendekatinya. Aneh! Sikapnya nggak biasa banget. Ega dan Mama juga ikut-ikutan diam hanya gara-gara melihat sikap Digo yang pasti membuat mereka bingung.

"Heii, kamu kenapa berdiri disini?! Masuk donk!!" ucapku kemudian pada Digo. Masih tak menjawab pertanyaanku, aku pun kemudian memaksa dia untuk masuk. Langkah Digo terlihat begitu berat saat ia melangkah dan menghampiri Mamaku. Meski seperti biasanya, dia selalu mencium tangan Mamaku untuk mmberikan salam, tapi raut wajahnya terlihat aneh olehku.

"Oh iyaa kenalin, Ega! Temen kecilku yang pernah aku ceritain sama kamu. Ingetkan!!?" ucapku kemudian mencoba memperkenalkan Digo pada Ega. Digo pun menghormati kedatangannya yang kemudian mengulurkan tangannya untuk menyapanya. Waaaa,, ada 2 cowok kece yang memberi warna hidupku. Haha,, apaan sih!!?

"Digo Adyaksa Syarief. Yang udah pacaran sama Sisi dua tahun tepat di minggu kemarin, ya kan??!" tanya Ega mencoba menjalin keakraban dengan Digo. Digo pun tersenyum mendengar pertanyaan Ega yang tentunya membuat Digo terkejut. Bingung kenapa dia tahu? Ya laah dia sahabat gue..

"Apaan sih lo Ga!!?" sahutku yang merasa maluuu..

"Oh iya, nih buat kamu!!" ucap Digo kemudian sembari memberikan kotak yang berisikan coklat kesukaanku. Tarraaaa,, suatu tanda jika dia berniat meminta maaf padaku. Berhubung lagi banyak orang, jadi ngasihnya datar-datar aja. Nggak ada kata-kata romantis yang keluar dari bibirnya. Nggak ada moment-moment ngelus-ngelus pipi seperti biasa. Ok ok, aku tahu lagi ada Mama dan Ega.

My Love. My Life [ Tuhan, kenapa harus aku!? ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang