~ My name Sisi.. ^.^

2.6K 38 0
                                    

Kata sahabatku, aku adalah perempuan hebat. Hebat apanya?

Kata pacarku, aku adalah perempuan sempurna. Sempurna apanya?

Dan kata orang tuaku, aku adalah anak perempuan satu-satunya yang luar biasa. Luar biasa apanya?!

Mereka punya penilaian masing-masing tentang aku. Tapi aku tak merasa jika aku hebat, sempurna, dan luar biasa seperti kata mereka. Menjalani hidup di dunia ini tak semudah orang bayangkan tentang diriku. Terlebih karena mereka tak pernah tahu tentang kehidupanku. Orang tuaku pun demikian, yang tak seutuhnya tahu dengan hidupku.

-------

Haiii,, aku Sisi Melani Latuconsina, dan biasa di panggil Sisi. Anak nomor 1 dari 1 bersaudara. Intinya sih anak tunggal :D. Dan saat ini aku masih menjabat sebagai murid kelas 3 di salah satu sekolah terfavorit di kotaku. Bisa di bilang aku adalah salah satu murid berprestasi. Menjadi juara di setiap semesternya adalah bukan perkara yang sulit bagiku. Begitupun dalam hal hobby musik yang aku salurkan ke setiap kompetisi juga bukan hal sulit. Aku bisa melakukan itu semua dengan mudahnya. Bukan bermaksud sombong, tapi itu adalah usahaku. Usaha agar semua orang, semua penduduk sekolahku tahu jika salah satu muridnya yang berprestasi itu adalah aku. ^,^. Dan mereka juga nantinya akan mencatat namaku sebagai salah satu murid mereka yang berprestasi di buku memori sekolah. Hhuuaa,, bangganya aku jika itu semua terjadi. Terlebih orang tuaku yang merasa bangga jika ia berhasil mendidik anaknya. Yeeiiyy...

---

Pagi itu adalah awal masuk sekolah setelah liburan semester 1. Dengan semangat yang menggebu-nggebu *alay, aku bergegas untuk berangkat ke sekolah. Tapi sebelum itu, seperti biasa aku diharuskan untuk menyantap sarapan terlebih dahulu. Yap! Sarapan, harus sarapan!!

"Pagiii Mamaaa...!!!" sapaku semangat dan kemundian mengambil posisi duduk di meja makan. Eittss,, duduk di kursinya, bukan di meja makannya. ^, ^

"Pagi sayaang!" jawab Mama. Dia adalah Mamaku. Orang tua satu-satunya bagiku yang sampai kapan pun tak akan pernah ada yang bisa menggantikannya. Terlalu dan teramat sayang ku padanya. Menjadi orang tua tunggal, bukan menjadi alasan baginya untuk menjadi wanita lemah. Justru dalam kesendiriannya, Mama telah menjadi wanita hebat, bijaksana dan luaaarrr biasa dimataku. Banyak hal yang menggambarkan hebatnya Mama, salah satunya adalah membimbingku. :-)

"Semangat banget hari ini?!" tanya Mama sembari menata makanan.

"Iya dong! Kan ketemu sama temen-temen, Ma!" jawabku dengan nada aneh karena ada makanan dalam mulutku.

"Temen spesial maksudnya!?" tanya Mama terus menerus. Dan kali ini Mama bermaksud menggodaku. Aku pun tersipu yang kemudian menjawabnya hanya dengan senyum.

"Ma, berangkat dulu deh! Ntar telat!!" pamitku bergegas.

"Rotinya di abisin dulu dong!" suruh Mamaku. Aku tak mempedulikan itu yang kemudian mencium pipinya.

"Sisi, selalu ingat pesan Mama...." belum selesai berbicara, kemudian aku memotong ucapan Mama.

"Selalu senyum, tahan emosi dan jangan terlalu capek!" dengan bebarengan, aku dan Mama melanjutkannya. Yap! Mama selalu mengingatkanku untuk itu. Tersenyum dan memberi aura positif pada semua orang. Selalu menahan emosi dan amarah jika di hari itu ada suatu hal yang mengharuskanku untuk marah. Dan selalu menjaga stamina untuk tidak cepat dan terlalu lelah. 3 hal yang wajib, kudu, harus aku jalani di setiap hariku. Sedikit susah, tapi bagaimana pun itu harus ku jalani. Semangaaaaatttt!!!

My Love. My Life [ Tuhan, kenapa harus aku!? ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang