episode 1 ÷gagal÷

14.3K 595 35
                                    

《¿》
Jenlisa








Seorang wanita muda sedang berada di jembatan. Matanya lurus ke depan dengan mata yang tak henti mengeluarkan air mata. Tangan kanan nya memegang pembatas, dan tangan kirinya memegang perut ratanya. Rambut sebahunya melambai lambai terkena terpaan angin.

"Mau bunuh diri?" Tanya seseorang yang sudah berada di sampingnya.

"Iya" jawabnya pasti. Tanpa menoleh ke arah orang yang bertanya itu, dia sudah tau siapa orang nya.

"Kenapa belum lompat?, mau ku bantu?" Tanya orang itu membuat si perempuan yang memiliki rambut sebahu itu menoleh ke arah orang aneh di sebelahnya.

Orang itu menatapnya tanpa ekpresi. Tubuhnya terbalut coat hangat, rambut coklatnya sedikit terombang ambing oleh angin laut yang semakin kencang.

"Pergi dari sini" usir si wanita itu dengan tatapan tajam, tatapan benci itu kentara sekali.

"Kenapa? Ini tempat umum" jawabnya santai dengan tatapan bingung, membuat perempuan rambut sebahu itu menatapnya malas.
"Aku mau pastiin kamu lompat dulu" lanjut perempuan bercoat tebal tersebut, kedua tangannya masuk ke saku coat. Angin kencang itu cukup membuatnya menggigil.

Oh ya, dia saja kedinginan apalagi perempuan yang hendak bunuh diri itu, perempuan itu hanya menggunakan kardigan tipis saja.

Perempuan itu mulai berpijak ke pembatas jembatan. Kedua tangannya meremas pembatas tersebut.

"Lompatlah. Nanti aku menyusul, supaya kau tak kedinginan di bawah sana" ucap perempuan bercoat tebal itu.

Mendengar penuturan itu, perempuan berambut sebahu itu melepaskan pegangannya. Kemudian turun dan berjalan. Dia tak peduli dengan seseorang yang seenaknya ikut campur di bagian hidupnya.

Dalam jarak dua meter perempuan berambut coklat itu mengikuti perempuan yang gagal bunuh diri karenanya. Dia tersenyum tipis dan terus mengikuti perempuan rambut sebahu yang beberapa centi lebih pendek darinya.

"Dingin yah?" Tanya perempuan berambut coklat, melihat perempuan berambut sebahu yang mengigil.
"Maaf,, aku tak akan memberikan coat ku. kalau aku memberikannya padamu. Maka aku yang akan mati beku" Ucap perempuan itu. Membuat perempuan sebahu itu memutar mata jengah, namun tak menghentikan langkahnya.
"Kalau kau mati beku, kau mau ku kuburkan dimana?" Tanya nya lagi membuat perempuan rambut sebahu itu menghentikan langkahnya.

"Pergi dari sekitarku, jika kau tak ingin repot mengurus kematian ku" ucap nya dengan tatapan tajam.

"Makan daging enak kali yah, mau temani aku makan?" Tanyanya malah mengalihkan pembicaraan.

Tatapan tajam itu sedikit mengintimidasinya.

Tanpa menunggu jawaban dia menghampiri dengan cepat. Meraih tangan kiri perempuan di depannya. Dan memasukkannya ke saku coat. Sedikit menarik mencoba mendominasi supaya perempuan itu ikut maunya dia.

Tak jauh dari sana ada tenda makanan. Yang menjual mie, sup daging dan juga soju.

"Ahjuma, satu botol soju" ucap perempuan rambut sebahu dengan pipi yang menggemaskan seperti mandu.

"Masih zigot udah di kasih soju" ucap perempuan berambut coklat yang kini mengeluarkan rambut panjangnya dari himpitan coat nya.
"Kenapa ga jadi bunuh diri aja sih, itu lebih baik daripada bunuh satu orang saja" ucap si rambut coklat.

"Lisa, bukannya kau mau ke luar negri. Kenapa masih di sini?" tanya perempuan berpipi mandu itu.

"Suka suka aku dong, kenapa kamu yang repot" ucap perempuan berambut coklat yang baru saja di sebut dengan lisa.

"Kau benar, itu kan hidupmu, tapi kenapa kau ikut campur dengan hidupku?" ucap perempuan berpipi mandu sedikit melunak dalam nada bicaranya.

"Kapan aku ikut campur?" Tanya lisa, dan memang benar. Kapan dia ikut campur, perempuan berpipi menggemaskan itu sedikit kicep dengan pertanyaan lisa.
"Kau menuduhku ikut campur? Kapan coba aku ikut campur? Kau mau bunuh diri aku tak melarang, bahkan aku berbaik hati mau membantumu dan menemanimu" ucap lisa, membuat lawan bicaranya hilang kata.

Sup daging dan satu botol soju serta susu coklat panas tersedia di meja mereka.

"Biar ku tuangkan" ucap lisa menuangkan soju ke sloki.

Perempuan rambut sebahu itu menatap nanar soju di hadapannya. Dan air mata meluncur begitu saja.

"Lisa.... aku kedinginan" ucap nya.

Lisa menyodorkan susu coklatnya

"minumlah punya ku" ucap lisa. Kemudian perempuan itu mengambil susu coklat yang di berikan lisa, dan meniupnya sebentar kemudian meminumnya.

"Jen" ucap lisa menatap perempuan di depannya. Yang otomatis menatapnya dengan tanda tanya di wajahnya. "Bawa uang tidak?" Tanya lisa dengan wajah polos.

Dan di jawab dengan gelengan kepala.

"Gawat" ucap lisa dengan wajah was was.

"Jangan bilang?" Ucap perempuan yang ga jadi bunuh diri itu mengerti dengan situasi yang mereka hadapi

"jennie, kita jadi babu malam ini ga apa kan?" tanya lisa dengan muka takut takut.

To be continue °•~

Sabtu 17-12-2022
17:12

Selamat datang di lapak baru redernim..
Semoga kalian suka dengan ff ini.

Mari berinteraksi di lapak ini. Kita bisa gunakan waktu luang kita untuk saling menyapa.

Saya harap yang mampir ke sini mau kasih vote. Kalo ga mau mending ga usah baca, dan skip aja cerita ini. Ok.

Lisa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lisa

Jennie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jennie

singleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang