single

episode 21 ÷gara gara kucing÷

《¿》
Jenlisa

Point of view jennie:

Satu sketsa sudah terselesaikan
Aku buat catatan detil nya, Kemudian menyimpan nya.

Aaahhh sungguh melelahkan. Aku tak boleh berleha leha selama masih muda, eugene akan tumbuh besar dan memerlukan banyak biaya untuk kehidupannya. Walaupun kini kebutuhan ku dan eugene di tanggung sepenuhnya oleh lisa, aku juga harus berusaha bukan?. Lisa pernah berkata. "Suatu saat eugene akan menikah dan meninggalkannya, maka sebelum waktu itu tiba dia ingin habiskan waktu bersama dan membuat kenangan yang indah untuk di kenang di masa depan" perkatannya sangat benar, namun dari perkataan itu aku memaknai hal yang berbeda. Jika eugene menikah nanti, maka aku juga akan berpisah dengan lisa. Maka dari itu aku harus punya bekal.

Lisa tak pernah menanyakan berapa penghasilan yang ku dapat. Dan dia akan marah jika aku menggunakan uangku untuk keperluan sehari hari. Nah ini salah satu bahan pertengkaran kami. Lisa bisa mendiami ku beberapa jam dan itu sungguh tak membuat nyaman.

Lisa memenuhi kebutuhan ku dan eugene. Contoh kecil nya saja, dia tak akan membiarkan bensin mobil kosong. Ga mau banget dia liat aku ngantri di pon bensin.

Semua penghasilan ku, masuk tabungan semua tanpa terkecuali. Bahkan tak pernah aku beli celana dalam dengan uangku sendiri. Lisa membelikannya. Dia tau ukuran dalamanku.

Aku meregangkan tanganku ke atas dan menuju balkon. Dari atas sini aku bisa melihat eugene sedang bermain di lapangan berumput hijau yang rapi,  malahan dari atas sini tidak terlihat seperti rumput, tapi seperti permadani hijau yang luas.

Mereka bermain bola, dan berlarian kesana kemari. Pemandangan ini yang selalu ku nikmati menjelang sore hari. Aku melirik ke arah lain,

dan wow.

Apa yang aku lihat? Ini sungguh tidak sopan untuk ku lihat.
Aku yang melihatnya malah malu sendiri.

Tau apa yang ku lihat?. Biar ku beri tahu. Aku melihat kucing sedang melakukan sex.

Daaaaannn....

aku mematung saat mengingat kejadian tadi malam.

Tau apa itu?

Clue nya sudah aku sampaikan pas sarapan pagi.

Masih ingatkah kalian saat aku bertanya pada lisa tentang mimpi?.

Biar ku ceritakan hal yang ku sembunyikan dari lisa.

Begini ceritanya.

Tadi malam kan aku tidur di kamar lisa bareng eugene. Kayanya pas lisa keluar kamar aku ketiduran deh. Dan kebangun pas eugene merengek. AKu geser ke tengah kasur karena eugene bergerak ke tepi kasur. Ku peluk dia sampai tertidur lagi. Dari arah kamar mandi terdengar gemericik air, mungkin lisa sudah kembali. Ga tau itu jam berapa, aku ngantuk dan tidur lagi kayanya.

Entah jam berapa, awalnya ku pikir aku bermimpi tapi setelah di rasakan lebih jelas. Aku yakin ini bukan mimpi. Bokongku di hentak hentak oleh badan lisa, aku yakin itu selangkangannya.
Aku membuka mataku saat tangan lisa masuk ke baju ku, dia mengusap perutku dengan lembut, jari jarinya memutar di atas pusarku merambat ke atas hingga payudara ku. Dan sudah kebiasaan ku tidak pakai bh membuat jemari lisa langsung mendarat di payudara ku. Dia meremasnya pelan dan memelintir putingku dengan sangat pelan.

Aaaahhh apa apaan dia ini???. Kenapa dia grepe grepe sih???.

Aku tak bisa membalik tubuhku karena tubuhnya begitu menempel padaku  bahkan payudaranya mengganjal di punggungku. Kurasakan sesuatu yang kenyal menempel di leher ku, seketika tubuhku merinding. Lisa mencium leherku, menjilat dengan lidahnya yang basah kemudian menghisap kuat leherku.

Aaahh ku pastikan akan ada bekasnya besok pagi.

Ngomong ngomong kenapa dia lakukan ini padaku tanpa ijin?. Tapi rasanya enak sih... jadi ingat dulu aku minta padanya untuk memuaskan aku. Dan lisa beneran bisa memuaskan aku waktu itu. Aku ingat jelas bagaimana dia memperlakukan aku dengan sangat lembut. Bahkan aku tak ingat sama sekali saat pembuatan eugene bersama jisoo. Tau tau hamil aja.

Sebenar nya aku ketagihan dengan sentuhan lisa. Tapi kini tak ada alasan memintanya, karena eugene sudah lahir dan kini sudah tumbuh menjadi balita. Dulu sih eugene bisa jadi alasan untuk meminta sentuhan lisa.

Aaahhh.. dia mendesah di telingaku kemudian berhenti begitu saja. Semua pergerakan nya berhenti, bokongku pun sudah tak ia sodok, tangannya berhenti meremas payudara ku.

Perlahan aku membalik tubuhku untuk menghadapnya, karena badan lisa kembali lemas. Ternyata lisa tidur, jadi tanpa sadar dia lakukan itu padaku.

Aku menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajahnya. Ku belai pipinya yang halus seperti pantat eugene waktu bayi. Aku kecup bibir merah alaminya. Sungguh manis rasa bibir lisa. Bibir yang pernah memberi kepuasan padaku. Bibir yang pernah menciumi vaginaku. Aku suka bibir ini. 

Aku menaikan tubuhku ke atas lalu menempatkan kepala lisa di dadaku, ku dekap dia dan kembali tidur. Oh ya, jangan khawatirkan eugene terjatuh, karena dia berada di sisi dinding

Aku bangun paling awal di banding dua mahluk yang aku sayangi.

Dah sekian ceritaku.

Aaaahhh gara gara kucing aku jadi pengen. Tapi gimana cara mintanya?.

Aku menggeleng kan kepalaku. sepertinya aku sudah mulai tidak waras. Aku menginginkan sentuhan lisa, sedangkan semua bagian yang kami miliki sama. Sebagai wanita dewasa yang normal, seks merupakan sebuah kebutuhan dan aku tak pernah mendapatkannya. Haruskah aku beli dildo?. Karena aku memutuskan untuk tidak menikah dengan pria manapun. Tapi kalau ketauan beli dildo sama lisa bisa malu seumur hidup aku.

Oh ya, apa lisa juga merasakan apa yang ku rasakan? Dia juga pasti butuh seks, bagaimana cara dia mengatasinya? Apa dengan memasukan jari nya sendiri seperti yang aku lakukan selama ini..????? 

ahh ngomong ngomong soal jari. Jari lisa tuh sangat panjang. Jadi bikin puas.

Ku lihat lisa berguling guling dirumput. Suara tawa eugene begitu menggema. Dia sangat senang sepertinya.

Deg.

Jantung ku berdetak lebih kencang saat lisa terlentang di atas rumput dan diam memandangiku. Tumben dia berani memandangku cukup lama, biasanya dia selalu menghindar kontak mata denganku. Dia tersenyum kemudian melambai kan tangannya padaku. Aku balas senyuman dan juga lambaian tangannya

To be continue °•~

Jum'at 06-01-2023
20:23