97 ÷jawaban atas perasaanku padamu÷*

1.9K 403 135
                                    

《¿》
Jenlisa



Readerrrniiiimmm,....

Saya minta tolong boleh??

Kalo boleh, jika kalian baca cerita yang sama persis dengan cerita yang saya buat. Entah itu di wattpad ataupun di platform lain seperti fizzo novel  atau yang lainnya, kasih tau yaaa 

Mohon bantuannya. Dan jika ada pembaca di sini niatnya mencuri, sana jauh jauh..

Spesial thanks buat reader saya. Ah, bukan cuma reader sih, tapi folower juga hehe. Dia ngasih tau kalau ada author jenlisa di wattpad yang di jiplak karyanya oleh author di fizzo

---





























Di rumah mewah lisa yang ada di korea. Terlihat sangat sunyi karena hanya ada lisa Jennie dan eugene. Beberapa pelayan sibuk dengan pekerjaan mereka.

Rosie pamit pulang karena banyak kerjaan, dia bahkan tak mampir ke rumah orangtuanya.

"Mama mana yang sakit?" Tanya eugene.

"Mama udah baikan ko sayang" jawab jennie sambil mengelus kepala eugene 

"Mama, kenapa kita pindah pindah melulu. Baby cape"

Eugene ngeluh, tentu saja dalam dua hari ini dia pindah pindah rumah terus.

Lisa datang menghampiri eugene dan jennie yang sedang berada diruang tengah

"Sayang, suka ga sama rumah ini?" tanya lisa sambil memberikan eugene susu kotak

"Suka, tapi ini terlalu besar. Baby lebih suka rumah kita yang di paris" jawab eugene

"Mama, kapan kita pulang?" Tanya eugene ke jennie.

Masalahnya jennie menjanjikan akan kembali setelah pernikahannya.

"Nanti, setelah selesai sayang" jawab jennie

"Kapan sih nikahnya?" Tanya eugene

"Besok" jawab jennie.

Lisa diam,, hatinya mulai gusar. apa jennie berubah pikiran setelah jisoo membuat pernyataan ke publik?. Apa jennie tak mau mengecewakan orangtua nya?.











Selang beberapa saat

Jennie beranjak dari duduk nya. Mengambil ponselnya.

"Aku perlu ketemu dengan Jisoo sekarang" ucap jennie 

Lisa diam 

Tanpa menunggu jawaban dari lisa jennie melangkah.

"Sayang, sama aunty dulu ya, nanti mama kembali" ucap jennie ke eugene

Lisa mengepalkan tangannya, matanya mulai berair.

"Papa kenapa nangis?" Tanya eugene.

"Tidak apa apa sayang" jawab lisa 

Kemudian dia menelpon seseorang 

📱
Lisa: ikuti jennie 



















Di sebuah jembatan, dimana dulu jennie ingin mengakhiri hidupnya.
Kini dia berdiri di tempat yang sama

Tak lama kemudian sebuah mobil berhenti, dan keluar lah jisoo dari sana 



Point of view jennie:

"Sayang"

Ku mendengar suara jisoo memanggilku.

Posisi ku masih sama, menghadap ke depan dimana hanya terlihat langit hitam dan suara air dibawah sana.

Tak lama kemudian kurasakan tubuh ku di peluk jisoo. Kedua tangannya melingkar di perutku. Kepalanya bersandar di bahu kananku.

"Malam itu, aku berdiri di sini untuk mengakhiri hidupku" ucapku mengawali hal yang ingin aku ceritakan padanya

"Hari dimana aku tak bisa menemukanmu. Hari dimana aku sangat membutuhkanmu. Aku putus asa karena kau meninggalkan ku tanpa kata perpisahan"

"Maafkan aku" ucapnya.

"Seharusnya aku yang minta maaf, karena aku pacar yang tidak pengertian. Aku lebih mementingkan pekerjaan ku di banding kamu"

"Itu bukan masalah sekarang" ucapnya

"Tapi itu masalah saat dulu. Dan mungkin itu alasan yang tepat sehingga kau mudah meninggalkanku. Aku paham sekarang.
Tapi kenapa kau meninggalkan ku setelah kau meniduriku?. Apa itu tak terlalu kejam?" Ucapku. Rasa kecewa itu nyatanya masih ada 

"Maafkan aku. Aku tidak sadar waktu itu" ucapnya. Ya, kami sama sama mabuk waktu itu. Aku bahkan tak bisa merasakan nikmatnya bercinta. Mungkin dia juga

"Setelah aku merenung, aku mendapatkan jawaban atas perasaanku padamu. Kau bilang hanya kau yang mencintai ku dan aku tidak. karena kesibukan ku waktu itu. Dan sepertinya ucapanmu tidak salah. Cinta itu mungkin tak pernah ada. Aku tak lebih memprioritaskan kamu di banding dengan hal lain. Dan itu menyimpulkan aku tak pernah mencintai mu. Aku hanya mencoba menerima mu hadir dalam alur hidup ku" ucap ku

Kurasa jisoo melemas. Tubuh nya meluruh ke bawah.

"Maaf karena aku tak bisa membalas rasa cinta mu" ucap Ku

Jisoo tak berucap apapun, dia hanya menangis.




"Aku tak bisa menikah dengan mu" ucapku.

Kemudian berbalik dan melihatnya menunduk sambil terduduk.

Aku merasa menjadi manusia yang kejam. Aku menyakiti orang yang mencintai ku dengan tulus. Jisoo adalah lelaki yang sangat baik, dia berlaku sopan padaku. Dan karena keegoisanku dia pergi dan tersiksa sendiri. Aku tak bisa membayangkan dia hidup dengan aturan yang harus ia patuhi. Aku tau dari rosie bagaimana rapuhnya jisoo menjalani hidup tanpa aku. Dan keputusan rosie memutus pertunangannya karena tidak tega terus melihat jisoo tersiksa batinnya.

Sebenarnya aku ingin mencoba membahagiakannya. Membalas cinta nya namun haruskah aku mengorbankan perasaanku untuk nya. Karena Sudah ada orang lain yang aku cintai.

Aku mencintai lisa.

Dan setelah berbicara dengan rosie aku semakin yakin dengan cinta ku padanya. Dan aku percaya, lisa pun mencintai ku.

"Jisoo.. mari bahagia dengan alur kita masing masing" ucapku




Setelah itu menyetop taxi dan kembali ke rumah lisa






















To be continue °•~

Kamis 29-03-2023
04:14

Kepuasan saya adalah saat pembaca komen
-oh ternyata gini,
-pantes kaya gitu.
-Kan gue bilang apa, pasti gitu hahaha.

Intinya koment tiap part, pertanyaan tiap part, tebakan di tiap part itu apresiasi yang saya terima dalam menulis.
Sebuah kesenangan dalam menulis adalah membuat pembacanya penasaran, membuat pembacanya senang dan membuat pembacanya jengkel,
Jangan khawatir saya akan marah jika kalian komen tentang betapa jengkelnya kalian pada saya. Saya tau itu berarti kalian masuk pada alur yang saya buat.
Saya lebih menghargai pembaca yang aktif daripada pembaca fasif.

Oh ya, biasanya kalo sudah di preteli satu satu pasti akan segera ending hehe.

singleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang