6. Sultan

1.2K 106 6
                                    

AKU COMEBACK!

FOLLOW DULU GENGS BARU BACA

6. SULTAN!

DAN JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN, SEPERTI BIASA!

JANGAN SAMPAI SALAH LAPAK ‼️

HAPPY READING

.

.

.

.

"Yuhuuu, Kita menang lagi."

"Makan makan," Seru yang lain.

"Pesen aja, gue yang bayar." ujar Rifky, sembari duduk di sofa.

Sekarang Anggota inti Astragazar dan anggota yang lain, sedang di markas pusat nya. Mereka merayakan kemenangan nya seperti biasa. Jika melawan musuh bebuyutan pasti mereka menang.

"Pesen pesen, KFC, McD, pizza, bakso, seblak, martabak, pecel le--"

"Lo mau bikin si bos bangkrut," Sela Vino, mendengar Sean mengabsen semua makanan.

"Dia sultan tujuh turuna jadi duit nya kagak akan habis habis," Kata Sean.

Langit mengangguk "Iya, bener. Sean Lo borong aja ya, biar kita kenyang." Timpal Langit.

"Ya nggak, sebanyak itu."

"Kan disini orang nya banyak."

"Iya juga sih, Ywdah beli yang banyak aja."

"Uang nya mana?" tanya Langit pada Rifky.

Rifky mengeluarkan semua Kartu yang jangan ditanya lagi pasti idaman semua orang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rifky mengeluarkan semua Kartu yang jangan ditanya lagi pasti idaman semua orang. Mereka melongo. Kecuali Febian tentu nya, yang menampilkan wajah biasa saja.

"Nih ambil aja, Gue masih ada, Ambil satu satu." ujar Rifky santai, Mereka masih cengo melihat nya. Apa lagi Langit dan Sean, sampai ileran dia melihat BlackCard itu.

Mereka meneguk salivanya susah payah, lalu saling menatap.

Sultan dari orok ini mah batin Langit.

Kapan gue dapet ini dari emak, kalau minta ini pasti kepala gue dah copot batin Sean.

Udah good looking, good rekening juga. Emang teman idaman, batin Vino.

Dasar kaum gembel, batin Febian.

"R-rif, ini bener?" tanya Sean tak percaya.

Rifky mengangguk "Iya, Beli aja. Kalau bisa sama toko nya juga." sombong Rifky.

"Lo--"

"Nggak mau? Ywdah gue ambil lagi."

"Lo emang temen idaman, makasih ya sering sering Lo kaya gini."

Bukan Senja (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang