28. Akur sejam. PART TERBARU

162 24 1
                                    

SELAMAT MALAM PREN!

AKU BALIK LAGIII.

KALIAN MASIH SETIA DENGAN KAILA DAN RIFKY NGK NIH?

ADA YANG NUNGGUIN?

28. AKUR SEJAM.

TYPO TANDAIN!

JANGAN LUPA VOTE SAMA KOMEN NYA PREN!

HAPPY READING

.

.

.

.

"Kalian, Masih mau pada disini?" tanya Mamah Bunga.

Semua nya, saat ini sedang berada di ruang tengah Markas Astragazar, bersama yang lain nya. Kecuali para orang tua yang sudah ingin pulang, Mereka ingin kumpul kumpul terlebih dahulu, membahas penyusup. Padahal malam ini sudah memasuki pukul 10 malam.

"Iya, Mah. Kita disini dulu, ada yang mau dibahas," jawab Langit, yang diangguki para orang tua.

"Ya Udah. Kita semua Pulang dulu. Reza, jagain Kaila, kamu tunggu dia. Jangan sampe tinggalin dia, awas aja!" ancam Bunda Naila, membuat Reza berdecak kesal.

"Gilang, Papah juga pulang dulu. Kamu disini kan?" Gilang mengangguk.

Setelah para orang tua, keluar dari markas untuk pulang, akhirnya mereka berbicara dengan serius. Disini, Gilang dan Reza ikut andil, sebagai Abang Kaila!

"Jadi, kronologi nya gimana?" tanya Langit yang sudah penasaran.

Mereka semua menatap Kaila meminta penjelasan. Kaila mengangguk pelan, menarik napas dan membuang nya perlahan sebelum menjelaskan.

"Jadi, tadi gue sama Rifky baru turun dari lift, di ruangan B, gue liat ada orang yang keluar dari situ, dia pake baju serba item, karna gue udah curiga, akhirnya gwueikutin. Sampe, dia di ruangan A. Ruangan A bukan nya ruangan tempat... tempat... tempat apasih?! Gue nggak tau pokonya, tapi dia kayak nelepon seseorang gitu, dan kedengeran nya itu suara cewek." Kaila menjelaskan.

Deg.

Dia ngenali suara gue, nggak ya?

"C-cewek?" tanya Lily heran.

Kaila mengangguk. "Iya, setau gue sih gitu."

"Tunggu tunggu, kok gue merasa ada yang janggal ya!" Gilang menangkap kejanggalan dari cerita Kaila.

"Cewek?" Beo Reza pelan.

Anggota inti Astragazar saling pandang, tentu mereka tau siapa cewek yang dimaksud Kaila. Gadis yang pernah mereka temui bukti tentang jati diri yang sebenarnya.

Langit meringis pelan, ia menyenggol lengan Sean yang disebelah nya. "Diem, ini urusan mereka, kalau orang itu udah keterlaluan kita maju!" Peringat Rifky, yang tidak di dengar Kaila dan yang lain nya.

Vino dan Febian mengangguk setuju.

"Kayaknya gue tau siapa dia," celetuk Reza membuat mereka menatapnya.

"Siapa?"

"Diantara kita."

Deg!

Mereka saling pandang dengan tatapan tak percaya. "Ngaco Lo Bang, mana mungkin," Elak Lily.

Bukan Senja (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang