18. Pendekatan Kembali

696 85 7
                                    

HII PREN!

JANGAN LUPA VOTE SAMA KOMEN NYA!

18. PENDEKATAN KEMBALI.

TYPO TANDAIN

HAPPY READING

.

.

.

.

"Haloo Rifky." Sapa Kaila saat melihat Rifky berjalan di depan nya.

Saat ini Kaila sudah ada di sekolah pagi pagi seperti ini, dia tidak tau mengapa ingin pergi sepagi ini. Dan ternyata Kaila melihat Rifky berjalan sendiri di koridor yang sepi.

Rifky tersentak Kaget, Kaila tiba tiba ada di depan nya. "Hai." Sapa Rifky balik.

"Lo tumben udah datang jam segini?" tanya Kaila pada Rifky.

Keduanya sudah berjalan beriringan menuju Kelas.

Rifky diam, "Emm g-gue ... ada urusan, belum ngerjain pr. Ya, belum ngerjain pr." jawab Rifky gugup.

Kaila mengernyit, menatap Rifky bertanya dan heran. Akhirnya Kaila mengangguk paham.

"Ohh. Bye the way, Lo berubah ya."

Rifky dan Kaila membelokan ke arah kiri, tepat di depan sana tangga menuju kelas Meraka.

"Berubah gimana?"

"Yaa, berubah. Lo nggak dingin sama kaku lagi ke gue. Biasa nya kan Lo selalu dingin."

Rifky mengatup bibir nya rapat rapat, dia baru menyadari itu. Rifky tak menjawab, ia memilih langsung masuk ke kelas nya, tanpa menjawab ucapan Kaila.

Kaila diam. Memandang Rifky dengan tatapan sulit di artikan. Lalu mengangkat bahu acuh, kembali berjalan menuju Kelas dengan santai.

Berbeda dengan Kaila yang santai, justru kini Rifky tengah melamun di kelas nya, yang sudah mulai ramai. Anak anak di kelas menatap heran Rifky, tumben sekali Rifky datang pagi pagi, sendirian pula. Ingin bertanya tapi tak punya nyali, akhirnya mereka diam saja.

Hufftt

Rifky menghembuskan napas nya pelan, Lalu melirik ke arah pintu. Hingga matanya melihat Lily sedang berjalan sambil membawa buku.

Rifky beridiri dari duduk nya, ia pergi keluar untuk mengejar Lily.

"Lily." panggil Rifky agak keras agar terdengar Lily.

Merasa namanya di panggil, dia membalikan tubuh nya, lalu wajah menjadi datar. Menatap Malas Rifky yang berjalan ke arah nya.

"Kenapa?" tanya Lily datar.

Rifky memerhatikan dalam diam. Ia tak tahu kenapa berhadapan dengan Lily saat ini menjadi biasa saja, berbeda dengan dulu, merasa sangat nyaman dan tenang.

"Ada apa? Gue lagi sibuk, nggak ada waktu buat nemenin Lo bengong."

Rifky mengerjap, lalu menatap Lily kikuk. "Gue mau minta maaf." Lily menatap Rifky heran.

"Minta maaf?" Beo Lily, yang di angguki Rifky.

"Karna selama ini gue selalu ganggu Lo, dan gue nggak akan ganggu Lo lagi," Ucapan Rifky sukses membuat Lily terkejut, bukan hanya Lily, Rifky pun ikut terkejut.

Dia tidak bisa mengontrol mulutnya berbicara seperti itu. Respon Lily membuat Rifky tidak menyesali ucapan nya.

"Bagus deh. Lo udah sadar ternyata. Gue nggak bisa balas perasaan Lo, dan gue bahagia Lo menjauh dari gue," ujqr Lily dengan senyum sumringah nya.

Bukan Senja (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang