3. Cinta Persegi?

1.1K 110 2
                                    

HAPPY READING

Di sebuah ruangan bernuansa putih dengan bau obat obatan, ada seorang gadis yang terbaring di brangkar dengan keadaan lemas.

Perlahan mata itu terbuka, Gadis itu mengerjap beberapa kali menyesuaikan cahaya yang masuk pada Indra penglihatan nya.

"Kai, kamu sudah sadar? Mau apa?" tanya Bunda Naila.

"M-minum," lirih Kaila yang masih lemas.

Bunda Naila membantu Kaila duduk, dan memberikan Minum.

"Kai, kamu ini. Pasti lupa minum obat kan? Bunda udah bilang, jangan sampai kamu lupa minum obat, mau bunda tambahin obat nya. Nanti bunda bakalan bikin alarm buat kamu agar telat lagi," Omel Bunda Naila, Kaila memutar bole matanya jengah.

"Udah Bun, suara bunda cempreng telinga aku jadi sakit." Bunda Naila melotot Garang. Kaila menutup mulut nya, sial dia kecoplosan, sedetik kemudian Kaila memekik saat ada orang yang menjewer telinga nya, siapa lagi kalau bukan Bunda Naila.

"Bilang apa kamu, hm? Berani sama Bunda?" Bunda nya ini kalau dalam mode singa memang menyeramkan.

"Aduhh Bun, sakit aduh, nggak lagi deh janji," ringis Kaila, Bunda Naila melepaskan jeweran nya, lalu duduk di sofa begitu saja, membuat Kaila mengusap dada sabar.

"Bun, pulang yuk," celetuk Kaila.

Bunda Naila menggeleng "Nggak, kamu harus di rawat 2 hari," ujar Bunda.

Kaila turun dari brangkar nya, dan menarik tangan bunda untuk keluar dari ruang rawat nya.

"Eh apa apaan? Kamu harus di rawat."

"Nggak mau Kaila mau pulang, mending dirawat sama bunda aja."

Bunda Naila hanya pasrah saja, Saat di parkiran. Bunda Naila merebut kunci mobil nya, dan masuk kedalam mobil, Kaila mendengus, Tapi tak urung dia mengikuti bunda nya.

Kaila dan Bunda Naila sudah sampai di rumah, mereka pergi ke kamar masing masing untuk beristirahat. Mereka berdua sama sama lelah nya.

Ceklek

Brak

Kaila menghempaskan Tubuh nya di Ranjang nya yang empuk, dia memejamkan matanya sebentar. Dia belum mengantuk, dan memurtus kan membaca novel yang baru ia beli Minggu kemaren.

3 jam berlalu

Kaila sudah selama itu membaca novel, Sudah 2 novel yang di bacanya, Mata Kaila lelah, mengantuk, dia memutuskan untuk tidur karna besok ia akan pergi berangkat sekolah.

Ditempat lain.

"Rifky kamu mau kemana nak?" tanya wanita paruh baya dari arah dapur saat melihat putra nya turun dari lantai dua dengan baju rapihnya.

"Mom, Aku mau main sama temen temen," ujar Rifky, menghampiri bunda nya, dan menyalami.

"Ya sudah jangan terlalu malam, Daddy mu besok akan pulang," Rifky mengangguk lalu pergi keluar, setelah berpamitan.

Rifky menjalankan Motor nya menuju Markas Astragazar.

Rifky memarkirkan motornya tepat di pinggir motor motor lain nya yang sudar berjajar rapih, di depan gedung tua yang terlihat menyeram, tidak tahu saja di dalam nya bagaimana.

Rifky memasuki Markas itu, yang di suguhi pemandangan sahabat sahabatnya yang sedang Gila.

"WOYYY ITU CHIKI GUE, KOK DI AMBIL SIH," teriakan Sean menggema di ruangan itu.

"LO JUGA TADI NGAMBIL KUACI GUE," teriak balik Langit.

Mereka berkejar kejaran di ruangan yang luas itu, membuat mereka memutar bola matanya jengah.Semua orang yang ada di markas sudah biasa dengan kelakuan mereka.

Bukan Senja (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang