19. Kabar Baik

621 78 20
                                    

HAII

UP LAGI!

19. KABAR BAIK

TYPO TANDAIN.

JANGAN LUPA VOTE SAMA KOMEN!

HAPPY READING

.

.

.

.

"KALIAN NGAPAIN PELUK PELUKAN!" teriak Seseorang dari arah belakang kedua sejoli yang masih tertidur dengan posisi yang sama.

Rifky dan Kaila mengerjap matanya. Mengumpulkan nyawa nya, lalu menatap satu sama lain. Mata Kaila dan Rifky melotot, saat Keduanya masih berada di posisi yang sama.

Rifky dan Kaila melepaskan pelukan nya. Lalu menoleh ke arah belakang, ternyata 7 Sahabat nya, menatap Rifky dan Kaila menggoda.

Keduanya bungkam, Pipi Kaila sedikit merona, dan malu karna kepergok Sahabat nya. Begitupula dengan Rifky.

"Hayoo Lagi ngapain hayo."

Rifky gelagapan, menatap Tajam Sean yang tersenyum tengil. "T-tidur lah," ngegas Rifky.

"Tidur nya kok peluk pelukan ya?" timpal Vino dengan menunjuk nunjuk Keduanya.

"A-apaan Sih?! Kalian ngapain disini?" tanya Kaila mengalihkan pembicaraan.

"Udah, Bel pulang dari tadi. Kalian dari jam berapa tidurnya? Lama banget, nggak ikut Istirahat lagi," ujar Frisil kesal, karna sedari tadi dirinya khawatir saat Kaila tidak istirahat.

Kaila menyengir, "Hehe ya maaf."

Lily menoyor kepala Kaila, "Maaf mu tidak di terima, karna udah bikin kita khawatir," ketusnya.

Kaila mengusap jidatnya, "Lo gitu amat Sama Sahabat."

"Emang kita sahabat?" Lily menaikan sebelah halis nya.

Kaila mencibir. "iming kiti sihibit? Awas aja ya Lo minta bantuin ngebujuk si Mas Crush kalau lagi marah lagi," Ancam Kaila kesal.

Lily menyengir. "Jangan gitu dong Kai, Gue becanda."

"Udah. Sekarang kita pulang," ajak Gilang yang sedari tadi diam.

Mereka mengangguk.

Frisil melemparkan tas Kaila ke arah Kaila yang Refleks di tangkap. "Nih Tas nya. Bye gue duluan."

Mereka meninggalkan Taman belakang yang masih ada Rifky dan Kaila yang saling diam.

Kaila melirik Rifky, yang melirik nya Juga.

"K-kai" Panggil Rifky gugup.

Sial, Kenapa gue jadi gugup batin Rifky.

"Kenapa?"

"Pulang bereng gue. Gue tunggu di parkiran." Rifky menyampirkan tasnya di bahu kanan. Tas nya tadi di berikan Febian. Berjalan meninggalkan Kaila yang melongo.

"Tadi Rifky ngajak pulang bareng gue?" tanya nya bingung sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Bukan salah orang kan?"

Kaila menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Kayak nya nggak deh. Kan cuman ada gue disini, berarti ngajak gue dong." Senyum Bahagia tercetak di bibir Kaila.

Dengan langkah Riang, Kaila meninggalkan taman dengan wajah memerah merona.

Di parkiran, Kaila melihat Rifky yang sedang duduk di atas Motor nya dengan memainkan Handphone.

Bukan Senja (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang