17. Nembak?

744 77 5
                                    

HAII

UP LAGI!

17. NEMBAK?

JANGAN LUPA VOTE SAMA KOMEN NYA!

TYPO TANDAIN!

HAPPY READING

.

.

.

.

Pagi Hari yang cerah. Matahari sudah menampilkan bentuk nya setengah, membawa kehangatan pada bumi. Di sebuah kamar ada seorang gadis yang masih memejamkan matanya erat, seolah enggan membuka mata karna akan membuat kenyamanan nya menghilang.

Gadis itu adalah Kaila. Setelah kejadian malam itu Kaila langsung pulang, bahkan lupa untuk mengobati luka nya. Dia malah acuh dan berpamitan lewat telepon pada Bunda nya, agar bunda nya tak mencari dan khawatir padanya.

Sedari tadi alarm dari handphone yang berada di nakas berbunyi nyaring, Dan Kaila tak terusik sama Sekali karna hal itu. Ia malah semakin menelungkupkan tubuh nya di selimut yang tebal.

Kaila merasa tubuh nya sangat lelah, Bahkan sekarang dia lemas. Sepertinya imun tubuh Kaila menurun karna Penyakitnya.

Menghembuskan napas nya pelan, Saat Perut Kaila berbunyi. Mau tak mau dia harus bangun untuk sarapan. Meskipun merasa lemas, Kaila harus menahan nya karna dia harus meminum obat terlebih dahulu.

Kaila berdecak. "Males banget." Kaila mulai melangkah keluar dari kamar. Menuruni anak tangga satu persatu.

Ternyata Sepi, di rumah nya sepi. Mungkin Bundanya blm pulang pikir Kaila. Kaila melanjutkan jalan nya ke arah dapur, seketika dia membulatkan matanya ketika ada seseorang yang sedang duduk di meja makan dengan santai. Di depan nya sudah banyak makanan, seperti habis dimasak.

"Lo ngapain disini?!" pekik Kaila.

Orang itu yang sedang minum tersedak mendengar pekikan Kaila. Mendongak menatap Kaila yang menatap nya Kaget bercampur kesal.

"Kenapa? Serah gue dong." jawab nya santai.

Kaila mencebikan bibirnya, memilih ikut duduk di hadapan orang itu.

"Ngapain sih? Bukan nya Lo sekolah ya?" tanya Kaila, tangannya mengambil Nasi menyendokan nya pada Piring, dan mengambil lauk pauk yang lain.

"Males, mending nemenin Lo."

Kaila mendelik. "Dih, Gue kasih tau mamah bunga mampus Lo."Ancam Kaila.

Langit menatap Kaila malas. "Silahkan, Orang mamah yang suruh gue nemenin Lo." Langit menatap Kaila yang sedang menyendokan nasi ke mulutnya.

"Hm." gumam Kaila malas.

"Kai?" panggil langit.

Kaila menatap langit dengan sebelah halis terangkat. Seolah menanyakan ada apa?

"Lo ngerasa ada orang yang merhatiin Lo dari jauh nggak?" tanya Langit serius.

"Hah? Ohh Iya. Gue ngerasa kayak di ikutin gitu." ujar Kaila.

Langit terdiam. Apa mungkin itu Bima? Kalau dugaan nya Salah bagaimana?

"Lo tau, Kalau punya sepupu cowok berapa?" tanya Langit lagi.

Kaila diam sejenak, "Setau gue, gue punya sepupu cowok 1." jawab Kaila.

"1? Siapa?"

"Langga." Jawab Kaila. "Kenapa sih nanya nanya kayak wartawan aja."Kesal Kaila, karna sedang makan di ajak mengobrol terus.

Bukan Senja (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang