23. Sapi & Buaya

669 94 10
                                    

HAII SELAMAT MALAM PREN!

ADA YANG NUNGGUIN?

23. SAPI & BUAYA.

TYPO TANDAIN!

JANGAN LUPA VOTE SAMA KOMEN NYA PREN!

HAPPY READING

.

.

.

.

"Cuman.... Kalian kurang Soft."

"HAH?!"

Rifky dan Gilang saling pandang dengan mulut menganga, mendengar penuturan Kaila yang tak masuk akal.

Apa mereka kurang Soft?

"M-maksud Lo Kai?" tanya Gilang tergagap.

Kaila Terkekeh. Entah kenapa tiba tiba pikiran nya menangkap sesuatu yang menurut nya akan sangat lucu tetapi tidak dengan kedua lelaki didepan nya.

"Iyaa, Kalian kurang Soft. Gue mau kalian jadi imut imut gemesin gitu." Kaila mencubit pipi kedua cowok itu dengan perasaan gemas.

Degup jantung Rifky dan Gilang sangat menggila saat Kaila mencubit pipi keduanya, pipi Rifky dan Gilang terasa panas. Mungkin memerah merona di pipi kedua lelaki itu.

Gilang memegang dada kiri yang jantung nya bekerja lebih cepat, bisa di bilang sangat cepat. Sedangkan Rifky mencoba untuk tidak Salting atau berteriak ditempat Ramai ini.

Kaila terkekeh pelan. "Mau nggak?" tanya nya.

Kedua nya mengangguk lirih. Kaila tersenyum manis sangat manis, membuat Rifky dan Gilang diabetes.

"Bener mau nggak? Kalian harus jadi soft." Kaila mengulang ucapan nya untuk meyakinkan mereka.

"Soft gimana Kai?" tanya Gilang, Hati nya mulai resah.

Kaila tersenyum sumringah. "Soft kayak sapi,"

"HAHH?! SAPI?!"

Kaila membekap mulut kedua nya, Karna Rifky dan Gilang berteriak. "Jangan kenceng kenceng, ini masih di mall lho." Mereka mengangguk. Kaila menurunkan tangan nya dari mulut Rifky dan Gilang.

"Mau? Tapi kita main sapi sapi-an nya di suatu tempat, Gimana?"

"Tapi Kai, Jangan sapi lah. Masa kita jadi sapi, Yang lain aja." Melas Gilang, Rifky mengangguk setuju.

"Pokonya tetep Sapi!" kekeuh Kaila.

"Yang lain. Bisa nego kan?"

Tatapan Kaila berubah menjadi tajam, yang siap menerkam mangsa nya. Hei, Apa kalian lupa? Kaila masih dalam Mode singa.

"I-iya Kai. I-iya kita jadi sapi." ujar Rifky gelagapan.

Kaila tersenyum menang. "Okee, Sekarang ikut gue, Kita beli kostum nya dulu," Kaila berjalan meninggalkan kedua lelaki itu.

Rifky dan Gilang saling pandang. Muka nya terlihat tertekan. "Cape Bro?"

"Cape, Banget. Kabur?"

Gilang menggeleng tak setuju. "Pasrah aja." Gilang tersenyum paksa.

Bahu Rifky meluruh, "Kuat, kan, Mental kita ya Allah." Doa Rifky dengan wajah melasnya, Gilang mengangguk Setuju.

"Jangan mati duluan, Kita belum nikah." Rifky meng-aamiin kan doa Gilang.

Bukan Senja (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang