King Solomon

988 69 5
                                    

*** Author: Halo! Di chap sebelumnya, Luki di bilang sebagai lolita, nah jaga-jaga ada yg ga tau lolita itu apa, ini penjelasannya. Lolita itu style dalam fashion yg pada dasarnya banyak rendanya, banyaknya di jepang, kalo di ind jarang bgt, mahal soalnya. Sesuai pic diatas, lolita terbagi jadi segitu banyak, Luki termasuk Sweet Lolita, yang modelnya manis dan dominasi warna lembut, mirip boneka deh. Buat keterangan lebih lanjut, silahkan google sendiri atau comment :) Ciao!
****
Aria Pierré.

Kejadian yang dilakoni kemaren membuat gempar seluruh sekolah. Tentu saja, siapa sangka Luki Hadrianta yang terlihat lemah lembut dan manis punya sisi psikopat? (yang jujur saja, menurutku keren banget). Berhubung insiden kemarin saksinya hanya aku, Alex dan anak kelas delapan itu sendiri, kami direkcoki orang-orang yang keponya luar biasa. Aku dan Alex menolak untuk berceloteh panjang lebar bak seleb diwawancara yang tak dibayar, tapi anak kelas delapan yang mendadak congkak karena dikerubuti melulu, dengan senang hati meladeninya.

Sebenarnya mereka punya otak, tidak sih?

Kemarin, saat Pak Olga masuk kelas, beliau kaget dan buru-buru menyuruh anak kelas delapan tersebut pergi ke UKS bersama temannya, beliau heran hal seperti itu bisa terjadi hanya dalam lima belas menit beliau pergi. Yah, aku sendiri bingung sih. Setelah anak kelas delapan tersebut hengkang dari kelas, Luki mengaku pada Pak Olga bahwa dia lah penyebab patahnya hidung anak tersebut, yang tentu saja di minta untuk segera pergi menghadap kepala sekolah, lalu diputuskanlah, hukumannya adalah detensi selama sepuluh hari.

Dan karena itulah aku tak melihatnya nangkring di bawah pohon, menghadap sepetak taman bunga pansy seperti biasa saat masuk sekolah.

Kalau dipikir-pikir aku tolol juga tidak mendatangi Luki di waktu istirahat, kan tidak ada batasan kelas. Tapi, aku tidak pernah melihatnya di kantin bersama Amel.

Omong-omong, aku sudah melakukan penyelidikan terhadap kebakaran kecil kemarin. Yeah, yeah, anggap saja aku lebay karena kebakaran kecil saja dipermasalahkan, masalahnya, kebakaran ini nyaris menelan anggota keluargaku! Dan lagipula, kalian kira bagaimana caranya tiba-tiba bisa terbakar begitu, hm? Pasti ada yang tidak beres.

Setelah aku mandi kemarin, aku bergegas ke bongkahan gudang yang sudah terbakar, dan melihat ada yang aneh. Lantai gudang yang terbuat dari kayu itu sudah terbakar, sehingga membuat celah kecil yang menampakkan sesuatu. Tidak, sepertinya tidak disimpan sejak lama di sana, tapi seperti baru saja di letakkan di sana secara selebor. Aku mengambilnya. Ternyata medali.

Aku membeku. Holy crap. Medali emas!! Rasanya berat, gila! Aku selalu mendapatkan perasaan panik ketika memegang benda yang berharga, masalahnya tiap barang yang kupegang pasti akan mendapatkan insiden atau kasus, aku ini orangnya pecicilan luar biasa. Biaya apa yang harus kutanggung ketika aku secara tidak sengaja menghilangkannya?

Medali itu memiliki ukiran dua singa yang sedang mengaum sambil berdiri di kedua sisinya, di tengah-tengahnya terdapat seperti dua buah pilar yang memiliki ukiran aneh di tengah-tengahnya, seperti huruf. Di atas kedua pilar itu ada satu bintang aneh, yang kurasa kukenali sebagai Bintang Daud.

Walaupun merasa heran dengan simbol di medali tersebut, aku tetap mengantonginya sambil berdoa supaya tidak hilang.

Jika aku mengetahui apa yang akan terjadi di masa yang mendatang, seharusnya aku berdoa untuk yang sebaliknya.

"Ouw! Liat-liat jalan dong!" Aku memikirkan semua ini sambil berjalan pulang, pikiranku melayang kemana-mana sampai aku menambrak anak SMA. Aku menggumamkan kata maaf, kemudian memperhatikannya. Dia memiliki rambut yang di cat merah dan model yang sulit kujelaskan (author: nanti di chap selanjutnya aku bakal kasih gambarannya biar gampang. Okay? Okay) , Earphone menggantung di lehernya, dan dilihat daru emblem sekolahnya, rupanya dia berasal jadi St. Mikael juga. Wow, sekolah kami mempunyai segala jenis murid, cewek bermata merah, lolita, mafia sekolahan, sekarang cowok dengan earphone menggantung dengan bebasnya. Selanjutnya apa? Cewek dengan ekor kucing?

Ketika aku melangkah memasuki pekarangan biara, aku melihat Jo sedang membetulkan atap. Gawat, berat Jo kan nyaris mendekati obesitas! Bagaimana kalau dia jatuh?! Dia melihatku dan menyapaku ceria, namun dalam hitungan detik sapaan itu lenyap. Benar saja dugaanku, tangga yang digunakanntmya oleng dan jatuh, tapi seandainya jika hanya itu yang terjadi, yang lolos dari mulutku bukanlah teriakan panik, tapi tawa yang melengking.

Pipa yang digunakan Jo sebagai pijakan salah satu lututnya dalam waktu bersamaan patah-- hal yang wajar berhubung si tolol itu menumpukan berat setengah badannya yang aje gile itu di pipa plastik--  membuat dia jatuh dari atap biara. Oh, shit.
                        ********
Oke, mungkin tidak sial-sial amat. Saat kukira Jo akan loncat bebas dan akan mendarat dengan kepala terhantam ke tanah terlebih dahulu, dia dengan cerdasnya berpegangan dulu pada pipa yang masih menggantung (meskipun pada akhirnya copot juga ,sih), memastikan dia akan mendarat dengan kedua kakinya.

Usaha itu berhasil, dia mendarat debgan kedua kakinya, walaupun salah satunya terkilir, jadi dia berakhir di kamarnya sambil di baluti perban, tak bisa bergerak bebas.

Lagi-lagi aku merasa ada yang tak beres. Semua ini terlalu aneh. Dua kecelakaan di dua hari berturut-turut. Bagaimana kalau alih-alih kecelakaan, ada yang mengerjai kami? Damn, tak bisakah aku menjalani hidup tenang barang seminggu?

Seperti biasa, setelah aku menyelesaikan segala urusan yang harus kuselesaikan, aku mengecek TKP. Oke, anggap saja asumsiku benar bahwa ada yabg mengerjai kami, pasti pelaku itu tidak mungkin meletakknya simbol yang sama di pipa, karena itu tindakan yang mencolok dan terlalu nekat (Aku juga beranggapan simbol aneh tersebut sebagai tanda). Jadi aku mengecek tembok biara yang terhalangi semak-semak mini yang terdiri dari bunga-bunga mini pula.

Benar dugaanku.

Simbol terkutuk itu di cat di sana.

The Hell QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang